Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Penyebab Kecelakaan Maut Truk vs Bus, 34 Orang Tewas, 12 Orang Lainnya Alami Luka Bakar

Ini penyebab terjadinya kecelakaan maut di Aljazair hingga menyebabkan 34 orang meninggal dan 12 lainnya luka-luka.

Editor: Tirza Ponto
Kompas.com/ Tresno Setiadi
Ilustrasi bus terbakar - Penyebab terjadinya kecelakaan maut di Aljazair hingga menyebabkan 34 orang meninggal dan 12 lainnya luka-luka pada Rabu (20/7/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak penyebab terjadinya kecelakaan maut di Aljazair berikut ini.

Insiden kecelakaan ini terjadi pada Rabu (20/7/2023).

Sebanyak 34 orang meninggal dan 12 lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan maut ini.

Diberitakan kecelakaan dialami bus penumpang dan sebuah truk pikap bermuatan kaleng bahan bakar.

Penyebab kecelakaan ini pun terungkap.

Terjadi kecelakaan maut di jalan Aljazair yang menewaskan 34 orang pada Rabu (20/7/2023).
Terjadi kecelakaan maut di jalan Aljazair yang menewaskan 34 orang pada Rabu (20/7/2023). (Istimewa)

Baca juga: Hasil Investigasi Insiden Kereta Api Brantas vs Truk: Kendaraan yang Berhenti Ternyata Mengambang

Berdasarkan penyelidikan sementara, sang pengemudi pikap diketahui mengemudi di sisi jalan yang salah.

Truk pun menabrak bus.

Hal tersebut diungkap Pejabat gendarmerie nasional Samir Bouchehit.

Akibat tabrakan itu, truk yang memuat kaleng bensin terbakar.

Diketahui kecelakaan terjadi jauh di wilayah Sahara selatan dan merupakan kecelakaan jalan yang paling mematikan di negara Afrika Utara itu dalam beberapa tahun, kata para pejabat setempat, menukil AFP.

Presiden Abdelmadjid Tebboune, dalam kunjungan kenegaraan ke China, mengungkapkan "kesedihan dan kesedihannya yang mendalam" dan menyampaikan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga para korban.

Gambar menunjukkan bus dilalap bola api besar yang menerangi langit malam setelah kecelakaan sekitar pukul 04:00 di sebuah kota kecil dekat Tamanrasset, 2.000 kilometer berkendara ke selatan dari ibu kota Algiers.

Kemudian, petugas penyelamat terlihat menemukan mayat dari lambung bus yang hancur dan hangus, di Outoul, 20 kilometer sebelah barat Tamanrasset, lokasi kecelakaan dikelilingi oleh mobil pemadam kebakaran.

Penduduk setempat mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa bus tersebut telah menurunkan penumpang dan hendak melanjutkan perjalanannya ketika sebuah truk pikap Toyota menabraknya.

Pejabat gendarmerie nasional Samir Bouchehit mengatakan truk itu membawa kaleng bensin dan mengemudi di sisi jalan yang salah.

"Unsur pertama penyelidikan menunjukkan bahwa tanggung jawab terletak pada pengemudi pikap, yang memuat kaleng bensin yang terbakar saat tabrakan," katanya, berbicara di saluran TV swasta Ennahar.

Menteri Kesehatan Abdelhak Saihi melakukan perjalanan ke lokasi kecelakaan, menjanjikan "semua tindakan yang diperlukan untuk merawat yang terluka", kata pernyataan kementerian.

Badan pertahanan sipil mengatakan bus tersebut sedang melakukan perjalanan antara Tamanrasset, sebuah kota berpenduduk 150.000 orang, dan Adrar di barat laut, dengan sekitar 65.000 penduduk.

Mohamed Boudraa, gubernur Tamanrasset, mengunjungi rumah sakit setempat tempat 12 orang terluka dirawat, lapor kantor berita resmi APS.

Tiga dari mereka kemudian dibebaskan dari rumah sakit, kata direkturnya Abdelkader Bika kepada APS.

Aljazair mencatat hampir 23.000 kecelakaan di jalan pada tahun 2022, menyebabkan 3.409 orang tewas dan lebih dari 30.000 terluka, menurut kepala keselamatan jalan negara itu Nacef Abdelhakim.

Kecepatan adalah penyebab utama kecelakaan di jalan, menurut badan keselamatan jalan negara bagian.

Tamanrasset adalah pusat transportasi utama di wilayah gurun terpencil untuk pergerakan orang dan barang dari ujung selatan Aljazair ke pesisir utara Aljazair.

Wilayah tersebut, dekat perbatasan Mali dan Niger, juga merupakan titik transit utama bagi para migran dari Afrika sub-Sahara yang berharap mencapai Eropa melalui Aljazair.

Pada Desember 2020, kecelakaan kendaraan di dekat Tamanrasset menewaskan 20 orang dan melukai 11 lainnya, kebanyakan dari mereka adalah migran Afrika.

Negara-negara lain di kawasan ini juga mengalami ribuan kematian di jalan setiap tahunnya.

Sekitar 7.000 orang tewas di jalanan Mesir, negara terpadat di dunia Arab, pada tahun 2020, menurut angka resmi.

Sudan mencatat sekitar 10.000 kematian lalu lintas tahunan antara 2016 dan 2019, menurut angka dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Dua Motor Terlibat Adu Banteng, 3 Orang Tewas di Tempat

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado : di sini

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved