Curah Hujan Tinggi, Supply Kopra dari Boltim Sulawesi Utara Melambat

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLTIM - Harga kopra di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, mengalami penurunan. 

Penurunan harga diakibatkan kadar air dari kopra yang dihasilkan petani di Boltim. 

"Kalau di Boltim kopranya itu rata-rata 20 persen. Jadi kalau kadar masih 20 persen kami pengepul ambilnya itu Rp 5 ribu, tapi jika kadar air di bawah 10 persen harganya lebih dari Rp 5 ribu," ungkap pengepul kopra asal Boltim, Dolly Mamonto, ketika diwawancarai Tribunmanado.co.id, Senin (17/7/2023). 

Karena kadar air yang masih tinggi kopra yang dibeli ke petani masih harus diproses lagi oleh pengepul sebelum dikirim. 

"Kalau mau dikirim itu kadar airnya harus 0 persen, jadi harus dijemur dulu sekitar 3 hari," kata Dolly Mamonto.

Ia mengungkapkan bahwa cuaca menjadi tantangan bagi pengepul kopra sekarang.

"Belakangan ini hujan terus, jadi jemurnya dari 3 hari, bisa sampai 7 hari baru bisa dijual ke pabrik," ucapnya.

Kopra dari Boltim sendiri dikirim ke pabrik di Amurang, Minahasa Selatan.

"Kalau saya di pabrik di Amurang. Kalau sudah siap dijual tinggal saya angkut dan jual di pabrik. Jika sudah di pabrik nanti akan dibeli Rp 8.200/kilogram," ujar Dolly Mamonto.

Baca juga: Download Drama China Fireworks of My Heart Sub Indo All Episode

Baca juga: Promo Juli 2023 Honda DAW, Fast Checkup di AHASS Cuma Bayar Rp 20 Ribu

Ia bisa memasok rata-rata 6 ton kopra ke pabrik di Amurang setiap kali kirim.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.