Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Flu Babi Afrika

Ternak Babi di Sulawesi: Sebanyak 463 Babi Mati, 2 Kecamatan di Sigi Sulteng Positif Flu Babi Afrika

Sedikitnya dua kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, positif Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Shutterstock/Kompas.com
Ilustrasi babi 

TRIBUNMNANADO.CO.ID - Total sebanyak 463 babi mati karena Flu Babi Afrika.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi Moh Akib Ponulele.

Ia menjelaskan, data kematian ternak babi yang terkena flu babi di Sigi yakni 463 ekor.

Ada dua kecamatan di Sigi yang terpapar positif Flu Babi Afrika.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Tadi Malam, Senggol Motor Lalu Terlindas Truk, Seorang Pemotor Tewas

Baca juga: Kalender Jawa Besok Selasa 18 Juli 2023, Weton Selasa Kliwon, Melambangkan Ini

Sedikitnya dua kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, positif Flu Babi Afrika atau African Swine Fever ( ASF ).

Moh Akib Ponulele mengatakan, Desa Uenuni Kecamatan Palolo dinyatakan positif penyakit Flu Babi Afrika.

"Hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner Maros sudah ada, dari sampel yang diambil dari peternakan babi di desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru dan Uenuni Kecamatan Palolo dinyatakan positif penyakit ASF atau penyakit Flu Babi," kata Akib Ponulele kepada TribunPalu.com, Senin (17/7/2023).

Dia menyebutkan, total kematian ternak akibat Flu Babi Afrika mencapai 463 ekor.

"Untuk data kematian babi yang terserang flu babi di Kabupaten Sigi sebanyak 463 ekor," ujar Kadis Peternakan dan Keswan Sigi.

Diketahui sebelumnya Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru lebih dulu positif ASF.

Hal itu akibat ditemukan sejumlah ternak babi mati di Desa Berdikari Palolo dan Desa Lawua Kulawi Selatan.

Babi yang mati di Desa Berdikari dan Lawua menunjukkan tanda-tanda klinis sebagai ASF alias African Swine Fever.

Satgas ASF Amankan Babi

Satuan Tugas (Satgas) pencegahan dan penindakan virus African Swine Fever (ASF) Tana Torajamengamankan 1 mobil pick up di pos ASF Salubarani, Lembang Buntu Limbong, Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/2023) dini hari tadi.

Tim Satgas ASF Tana Toraja yang bertugas semalam ada 5 orang, mereka terdiri dari 1 orang TNI AD (Kodim 1414 Tana Toraja), 1 personil Polres Tana Toraja, 1 petugas Satpol PP Tana Toraja, 1 orang dari Dinas Pertanian Tana Toraja, dan 1 orang dari Dinas Perhubungan Tana Toraja.

Mobil pick up dengan Nomor Polisi (Nopol) DP 8413 GF ini membawa 17 ekor babi ternak. Babi tersebut berasal dari Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur.

Dari hasil introgasi kepada seorang supir berinisial BK (34) dan kernet mobil berinisial KS (47), terungkap 17 ekor babi tersebut sudah dipesan oleh seorang warga asal Kecamatan Tallunglipu, Toraja Utara.

"Iya pak ini sudah dipesan dan rencana akan dibawa ke wilayah Labo', di kandang penampungan," ucapnya.

Babi ternak dan 2 orang pengendara pick up tersebut diamankan di pos Satgas ASF Salubarani.

Tim satgas ASF Tana Toraja menunggu keputusan dari Pemkab Tana Toraja terkait hal tersebut.

Ditaksir, nilai dari 17 ekor ternak babi itu sekitar Rp 40 juta.

Diketahui bahwa Tana Toraja dan Toraja Utara sudah masuk zona merah virus ASF.

Ada ribuan babi ternak yang mati karena wabah yang disebut juga flu babi Afrika itu.

(TribunPalu.com/Tribuntoraja.com)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Tayang di TribunPalu.com dan Tribuntoraja.com

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved