Tak Perlu Dikarantina, Antraks Dipastikan Tak Bisa Menular dari Manusia ke Manusia

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini Indonesia dihebohkan dengan kasus antraks di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebanyak 3 orang meninggal setelah diduga memakan daging dari bangkai sapi yang sudah dikubur.

Antraks sendiri merupakan penyakit zoonosis.

Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Antraks sendiri tidak dapat menular dari manusia ke manusia.

Hal itu dijelaskan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr Imran Pambudi, MPHM.

Baca juga: 6 Bakal Calon Sangadi di Desa Biontong 1 Bolmut Sulawesi Utara Ikut Tes Ulang

Baca juga: Harga HP Samsung A34 5G Terbaru, Smartphone Terjangkau Rasa Flagship, Dijual Segini di Juli 2023

"Penyakit zoonosis, jadi penularannya tidak dari manusia ke manusia. Tidak perlu dilakukan karantina," ujar Imran dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Antraks adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, yang dapat menular ke manusia.

Bakteri penyebab antraks ini apabila kontak dengan udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia tertentu. 

Spora ini dapat bertahan sampai lebih dari 40 tahun di tanah.

"Spora Antraks dapat menular ke hewan ternak dan manusia bisa terinfeksi jika mengkonsumsi hewan ternak tersebut dan juga dapat langsung masuk ke tubuh manusia lewat luka pada tubuh," ujarnya.

Baca juga: Bazaar UMKM BRIlian, BRI RO Manado Perluas Akses Pasar UMKM Binaan

Baca juga: Kalender Jawa Minggu 9 Juli 2023, Lengkap dengan Watak

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkes: Penyakit Antraks Tak Bisa Menular dari Manusia ke Manusia.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.