Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api Karangetang

Gunung Api Karangetang di Sitaro Alami 1.792 Kali Gempa Guguran, Selang 23-30 Juni 2023

Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara masih tinggi.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Chintya Rantung
IST
Aktivitas Gunung Karangetang pukul 15.00 Wita sore ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivitas Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Sulawesi Utara masih tinggi.

Sampai saat ini, gunung berketinggian 1784 meter dari permukaan laut itu berada pada tingkat aktivitas level III siaga.

Berdasarkan evaluasi yang disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM, Gunung Karangetang telah mengalami 1.792 kali gempa guguran selang tanggal 23-30 Juni 2023.

Selain itu, tercatat adanya dua kali gempa hembusan, tujuh kali gempa hybrit atau fase banyak, satu kali tektonik lokal, dua kali vulkanik dalam serta sekali gempa terasa.

Hal itu diketahui dari surat penympaian evaluasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM Nomor: 354.Lap/GL.03/GBL/2023 tertanggal 5 Juli 2023.

Berdasarkan evaluasi dimaksud, diketahui erupsi efusif Gunung Karangetang masih terjadi, dengan lava yang keluar dari bagian barat daya Kawah Utama mengarah ke Kali Batang, Kali Timbelang dan Beha Barat sejauh 1.500 meter.

Sedangkan ke arah selatan masuk ke Kali Batuawang dan Kali Kahetang dengan jarak luncur 1.750 meter.

Dari sejumlah evaluasi yang disampaikan Badan Geologi, periode ini menjadi yang tertinggi tingkat gempa guguran yang mencapai 1.792 kali.

Adapun aktivitas luncuran lava masih terkonsentrasi ke arah barat daya dan selatan dengan jarak luncur maksimum sekitar 1500 meter dari kawah utama.

Awan panas pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi ke arah selatan (Kali Kahetang dan Kali Batuawang).

Selanjutnya dari evaluasi yang ada diperlukan kewaspadaan terhadap awan panas guguran dimana kubah lava lama masih ada di puncak dan sewaktu-waktu dapat rubuh bersamaan dengan keluarnya lava.

Termasuk karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang longsor.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Tatipang membenarkan adanya evaluasi yang disampaikan pihak Badan Geologi.

"Memang sampai saat ini guguran lava masing sangat tinggi dan dominan ke arah Kali Kahetang dan Batuawang," ungkap Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia Tatipang, Sabtu (8/7/2023).

Sementara itu, peningkatan gempa guguran yang terbilang signifikan juga terjadi semalam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved