Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha 2023

Apa Itu Muhammadiyah? Organisasi Islam yang Kerap Beda Pendapat Soal Puasa dan Hari Raya dengan NU

Bukan hanya soal penetapan hari raya saja yang sering berbeda pendapat antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Editor: Indry Panigoro
Tribunnews.com
Logo NU dan Muhammadiyah. 

Selain itu, NU juga bertujuan mewujudkan tatanan masyarakat yang adil demi kemaslahatan serta kesejahteraan umat Muslim, sekaligus demi terciptanya rahmat untuk semesta alam.

Sejak didirikan hingga saat ini, NU telah mengalami perkembangan pesat dengan kepengurusan tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.

 Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk mengaktualisasikan pikiran-pikiran pembaruan, serta sebagai wadah madrasah Ibdtidaiyah Diniyah Islamiyah.

Di samping itu, tujuan lain berdirinya Muhammadiyah adalah sebagai berikut.

  • Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh serta kebiasaan yang bertentangan dengan agama Islam
  • Mereformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam yang lebih modern
  • Mereformulasi ajaran dan pendidikan Islam
  • Menjaga ajaran Islam dari pengaruh serta serangan luar
  • Budaya salat

Berikut sejumlah perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam salat.

Nahdlatul Ulama

  • Membaca qunut saat salat Subuh
  • Membaca selawat setelah azan
  • Melaksanakan salat tarawih sebanyak 20 rakaat
  • Niat salat dengan membaca ushalli 
  • Menggunakan mazhab empat dalam fikih (Syafii, Maliki, Hambali, dan Hanafi)
  • Salat eid di masjid

Muhammadiyah

  • Tidak membaca qunut saat salat Subuh
  • Melaksanakan tarawih sebanyak 8 rakaat
  • Tidak melakukan tahlilan, dibaiyah, dan selamatan (kenduren)
  • Dzikir setelah salat dengan suara pelan
  • Salat eid di lapangan
  • Penentuan hilal

Perbedaan keputusan dalam penentuan hilal pada bulan Ramadan atau Idul Adha bukan hal baru di Indonesia.

Hal ini karena metode yang digunakan oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah berbeda.

Berikut perbedaan NU dan Muhammadiyah dalam menentukan hilal.

Nahdlatul Ulama

Penentuan hilal menurut NU didasarkan pada penglihatan dan pengamatan bulan secara langsung atau dikenal sebagai metode rukyatul hilal.

Yang disebut hilal adalah bulan sabit muda sangat tipis pada fase awal bulan baru, di mana pengamatannya dilakukan pada hari ke-29 atau malam ke-30 bulan yang sedang berjalan.

Bila malam tersebut hilal sudah terlihat, maka malam itu sudah dimulai bulan baru. Pedoman penentuan hilal ini didasarkan oleh NU dari firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 189.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved