Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kejadian Heboh di Malang

Perayaan Kelulusan Berujung Bentrokan, Seorang Mahasiswa Tewas, 2 Kafe Rusak, Brimob Disiagakan

Seorang Mahasiswa Tewas, 2 Kafe Rusak, Satu Motor Terbakar, Brimob Disiagakan. Perayaan Kelulusan di Malang Berujung Bentrokan.

Kolase/Tribun Manado/TribunMataraman.com
Kejadian heboh di Malang. Terjadi bentrokan. Kematian seorang mahasiswa jadi pemicu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kematian seorang mahasiswa memicu terjadinya bentrokan di Karangploso Malang Jawa Timur. 

Suasana disana sempat mencekam

Semua berawal dari perayaan kelulusan Sabtu (24/6/2023) di satu Kafe di Desa Tegalgodo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Yang meninggal adalah seorang mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi atau Unitri

Korban tewas bersimbah darah di sebuah Jalan Belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kronologi Kejadian Hingga Mahasiswa Unitri Tewas

Mahasiswa Unitri bernama Krisnael Murri (23) meninggal dunia setelah dikeroyok. 

Berikut kronologi berdasarkan keterangan dari polisi. Disampaikan oleh Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.

Sabtu (24/6/2023) malam Krishnael (korban) pergi merayakan kelulusan teman-temannya.

"Korban dan terduga pelaku janjian di kafe. Selang beberapa saat, mereka minum-minum pesta miras," ujar Taufik ketika dikonfirmasi Suryamalang.com ( TribunJatim.com Network ) .

Di tengah perayaan pesta miras, korban berpamitan terlebih dahulu untuk pulang.

Saat korban pulang itulah ada indikasi teman lainnya tidak terima.

"Merek tersinggung korban pulang duluan karena tidak setia kawan," kata Taufik. 

Di dalam perjalanan pulang, korban diteriaki oleh teman-temannya.

Bahkan korban sempat dilempar paving hingga jatuh.

Saat jatuh, korban lantas dikeroyok hingga meninggal.

Korban tewas bersimbah darah di sebuah jalan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kabar Krisnael Murri meninggal itu terdengar hingga ke telinga teman-temannya.

Diduga tidak terima, teman-teman Krisnael Murri lalu mendatangi kafe itu hingga akhirnya terjadi keributan Minggu (25/6/2023) Pukul 01.00 WIB

Dua unit kafe yang lokasinya berada di kawasan Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, rusak parah. Kondisi di dalam kafe porak-poranda.

Kursi dan meja berhamburan, kaca pecah, hingga ada satu motor terbakar.

"Terkait dengan kerusakan kafe dan informasi lebih lanjut sedang kami dalami. Kami juga tengah memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui lebih detailnya," terang Taufik.

Brimob Disiagakan

Polres Malang telah melakukan pengamanan di sejumlah lokasi.

Mulai dari pemberian garis polisi hingga mengerahkan petugas untuk melakukan penjagaan.

"Satuan Brimob telah kami siagakan di tempat-tempat yang terdampak tadi pagi. Ini kita lakukan untuk menjaga keamanan dan masyarakat sekitar tidak lagi khawatir akan adanya kerusuhan," kata Taufik. 

Sosok Krisnael Murri

Krisnael Murri (23), mahasiswa Unitri yang tewas dikeroyok adalah mahasiswa asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. 

Murri adalah mahasiswa angkatan 2018 Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang

Sosok Krisnael Murri di mata Kaprodi Agribisnis Ninin Khoirunnisa dikenal tidak ada masalah.

"Memang saya gak hafal satu-satu mahasiswa. Kuliahnya juga biasa saja dan tidak ada masalah.

Bahkan sebelum kejadian itu, ia menghadap saya minta tanda tangan karena Selasa (27/6/2023), ia akan seminar proposal (sempro)," jelas Ninin.

Dia menyatakan tidak tahu pasti masalahnya apa yang menimpa Murri. Yang jelas bukan kegiatan kampus.

"Mungkin kegiatan orda. Murri termasuk yang diundang. Tapi yang mengundang juga tidak tahu siapa," jawabnya. (Tribunmataraman.com)

Suasana di Tlogomas Malang Sempat Mencekam

Keributan di kawasan Tlogomas Malang, Minggu (25/6/2023) malam, sempat menimbulkan ketegangan antara warga RW 6 kelurahan Tlogomas dengan massa yang melakukan sweeping untuk mencari pelaku pengeroyokan Krisnael Murri, mahasiswa Unitri (Universitas Tribhuwanga Tunggadewi) Malang.

Meski demikian, kata Kabag Ops Polresta Malang Kota, Kompol Supiyan dalam peristiwa tersebut tidak terjadi adu fisik atau bentrokan antara massa dan warga sekitar.

"Alhamdulillah, tidak sampai terjadi adu fisik atau bentrokan di antara mereka. Dan pasca peristiwa itu, kami telah melakukan upaya-upaya untuk meredam situasi," ujarnya, Senin (26/6/2023).

Setelah kondisi telah kondusif, kedua belah pihak pun dipertemukan dan dilakukan mediasi.

"Jadi, kedua belah pihak kami ajak untuk mediasi di Polsek Lowokwaru, termasuk juga mengundang tokoh masyarakat. Dari mediasi itu, akhirnya ada titik temu kesepakatan antar kedua belah pihak," jelasnya.

Terdapat tiga poin dalam kesepakatan tersebut. Poin pertama, pihak dari kelompok massa meminta maaf atas terjadinya segala bentuk atau perbuatan yang dilakukan tersebut.

Poin kedua, pihak dari kelompok massa sanggup membina seluruh unsur di bawahnya untuk bersikap sopan kepada warga dan tidak melakukan tindakan anarkis serta melanggar norma hukum.

Poin ketiga, pihak dari kelompok massa bertanggung jawab secara keperdataan akibat timbulnya keributan tersebut.

Dirinya juga menegaskan, apabila ada pihak yang melanggar kesepakatan tersebut, maka tentu ada konsekuensinya.

"Untuk konsekuensi apabila ada yang melanggar, tentunya kami proses hukum. Akan kami lakukan penanganan hukum secara proporsional, tegas, dan terukur," pungkasnya.

Polisi Buru Pelaku Pengeroyokan

Satreskrim Polres Malang masih mengejar terduga pelaku pengeroyokan Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), yang menyebabkan mahasiswa itu meninggal dunia.

Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro.

"Kami masih melakukan pengejaran," kata Wahyu ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (26/6/2023).

Secara terpisah, Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik membeberkan perkembangan penyelidikan kasus pengeroyokan Krisnael masih dalam tahap pemeriksaan.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan secara gamblang berapa saksi yang telah diperiksa.

"Lebih dari lima saksi sudah diperiksa," kata Taufik.

Dari beberapa saksi yang diperiksa di antaranya berasal dari pihak panitia kelulusan yang ada di kafe dan teman-teman korban.

Ketika disinggung terkait luka yang dialami korban hingga Krisnael meninggal dunia Taufik belum bisa menjelaskan. Pasalnya hasil autopsi dari RS Saiful Anwar belum keluar.

"Hasil autopsi belum keluar," sebutnya.

Selain melakukan pemeriksaan, polisi juga telah mengamankan barang bukti. Di antaranya kendaraan sepeda motor yang dibakar dan dirusak oleh para terduga pelaku.

Penjelasan Kampus

Humas Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang merilis pernyataan terkait dua peristiwa yang membuat dua mahasiswanya meninggal dunia.

Peristiwa pertama adalah tewasnya seorang mahasiswa karena pengeroyokan yang berujung pada aksi tawuran, Minggu (25/6/2203).

Sedangkan peristiwa kedua adalah seorang mahasiswi Unitri meninggal diduga bunuh diri.

Terkait pengeroyokan, Humas Unitri menyampaikan bahwa memang benar bahwa korban merupakan mahasiswa mereka yang bernama Krisnael Murri.

Ia adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2018.

Dari keterangan humas, aksi tawuran itu terjadi di luar kampus yang diduga dari konfik antar organisasi daerah (orda) serta tidak berhubungan dengan kegiatan Universitas maupun Himpunan. Karena itu, pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib.

Sedang terkait meninggalnya mahasiswa Unitri yang ditengarai bunuh diri di kosnya. Banyak informasi beredar jika mahasiswa ini gagal wisuda atau wisuda tetapi orang tuanya batal hadir dan banyak informasi lain yang dikaitkan dengan proses Wisuda dan kelulusannya.

Atas hal itu, Unitri menyatakan bahwa mahasiswinya yang berinisial FFL adalah mahasiswi Program Studi Agribisnis angkatan 2018.

Dimana mahasiswa tersebut sudah melakukan Ujian skripsi pada semester Ganjil 2022/2023 dan yang bersangkutan belum melaksanakan yudisium dan belum melakukan pendaftaran Wisuda.

Sedang rekam akademik menunjukkan jika tidak ada masalah dengan kinerja akademik mahasiswa. Sebab IPK nya baik (3,37) dan tidak ada masalah dengan dosen.

Sebagaimana pada kasus Murri, pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib. Rektor dan seluruh pimpinan Unitri menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya dua mahasiswa Unitri tersebut.

Pernyataan Rektor Unitri Malang

Rektor Unitri Malang sangat khawatir soal dan prihatin atas dua kejadian yang menimpa mahasiswanya. Sebab dalam waktu berdekatan ada yang meninggal karena bunuh diri dan satunya meninggal karena dikeroyok.

Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang Prof Eko Handayanto MSc Phd bahkan deg-degan jika pelaku adalah mahasiswanya.

"Yang dikeroyok itu mahasiswa kami yang meninggal dunia, Krisnael Murri. Tapi pelakunya siapa belum jelas. Saya deg-degan ini jika pelakunya juga mahasiswa Unitri," kata Rektor Unitri Prof Eko pada suryamalang.com, Senin (26/6/2023).

Pihaknya juga sedang mencari informasi. Begitu juga pihak kepolisian. Dikatakan, yang ia baca di media, almarhum Murri diundang datang ke acara di kafe di Desa Tegalgondo, Kabupaten Malang.

Yang datang siapa saja dari kampus mana juga belum jelas. Begitu juga pengundangnya siapa, juga sedang dicari informasinya. Yang didapatkan adalah mereka kesana karena ada undangan syukuran wisuda. "Memang benar di Unitri pada Sabtu (24/6/2023) ada wisuda. Ini yang tidak kami antisipasi ada kegiatan itu," jawabnya.

Karena itu ia merasa sedih. Namun ia juga belum tahu apakah yang mengundang itu wisudawan kampusnya atau lainnya. Sebab pada Sabtu ada kegiatan wisuda kampusnya dan wisuda sebuah PTN. Dikatakan, jika memang nanti dari pelaku adalah mahasiswa Unitri, maka ia bakal menyiapkan sanksi.

"Sebagai orangtua di Malang ya berat menghadapi itu. Tapi kalau sampai mengarah kesana, memang kampus harus memberikan sanksinya," jawab dia. Suasana di kampus Unistri berjalan biasa namun dengan penjagaan dari petugas Satpol PP, kepolisian. Mobil polisi ada di depan gerbang kampus. Sedang mobil Satpol PP ada di bagian belakang rektorat.

"Mungkin untuk pertimbangan keamanan. Kalau dari kami tidak minta. Tapi kami ya nyaman dan aman jika dijaga," jawab Eko. Yang jelas, pasca kejadian itu, rencana kegiatan untuk mahasiswa berupa pemberian motivasi ditunda sampai kondisinya enak. Kegiatan itu ditunda dengan mengundang organisasi mahasiswa. (tribunmataraman.com/ Paramita Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Update Cerita Mencekam Unitri Malang: Sosok Pelaku Diburu Polisi Hingga Ketakutan Rektor

Baca berita-berita terbaru Tribun Manado di: Google News

Baca juga: Soekarno Tinggal di Manado, ke Gorontalo dengan Pesawat Ampibi dan Nikahi Pramugari Asal Bolmong

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved