Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Ibu Anak di Bukittinggi

Wali Kota Bukittinggi Diduga Sebar Hoaks soal Hal Tak Senono Ibu dan Anak, Kini Dilaporkan ke Polisi

Parik Paga Nagari Kurai V Jorong berkumpul di Lapangan Wirabraja pagi ini, terkait kasus inses yang tengah viral di Kota Bukittinggi

Editor: Glendi Manengal
Tribun Padang/ Kolase Tribun Jambi
Walkota Bukittinggi, Erman Safar dilaporkan ke polisi atas dugaan penyebaran informasi bohong atau hoaks terkait kasus inses di Sumatera Barat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya heboh soal kasus hubungan pemuda dengan ibu kandung jadi sorotan.

Diketahui soal hubungan ibu dan anak diungkap oleh Wali Kota Bukittinggi.

Kini Wali Kota Bukittinggi dilaporkan ke polisi.

Terkait hal tersebut diduga soal kasus hubungan ibu dan anak tidak benar.

Hal tersebut membuat Wali Kota Bukittinggi dilaporkan.

Disebut telah melakukan pembohongan publik.

Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu What It Is - Doechii - Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia

Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP Oppo A78 5G Akhir Juni 2023, Gawai Kelas Menengah dengan Fitur Melimpah

Parik Paga Nagari Kurai V Jorong berkumpul di Lapangan Wirabraja pagi ini, terkait kasus inses yang tengah viral di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (26/6/2023).

Berdasarkan informasi yang didapat TribunPadang.com, berkumpulnya Parik Paga Nagari Kurai 5 Jorong untuk melaporkan Wali Kota Erman Safar ke polisi dan DPRD Bukittinggi.

Pasalnya, kasus inses di Bukittinggi itu diduga tidak ditemukan kebenarannya.

Sebab itu, parik paga menilai Wali Kota Bukittinggi telah pembohongan publik.

Pantauan TribunPadang.com di Lapangan Wirabraja Bukittinggi sekira pikul 09.20 telah berkumpul puluhan Parik Paga Nagari Kurai 5 Jorong.

Para parik paga terlihat kompak mengenakan pakaian serba hitam.

Di belakang baju mereka, sebagian ada yang bertuliskan Parik Paga Nagari Kurai, Tahampai Samo Kariang.

Kasus Inses Diungkap Wali Kota Bukittinggi

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengungkap kasus hubungan menyimpang antara anak dan ibu di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).

Kasus hubungan badan antara anak dan ibu tersebut, terungkap saat sosialisasi pencegahan pernikahan anak. 

Erman Safar secara terang-terangan menjabarkannya di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (21/6/2023).

"Ada anak yang sekarang sudah berusia 28 tahun, lagi kita karantina. Anak itu sejak SMA sudah berhubungan badan dengan ibunya," ungkap Erman Safar saat menjadi pembicara di sosialisasi tersebut.

Bahkan, Erman Safar menyampaikan, latar belakang pemuda yang kini sedang di karantina, berada di lingkungan agamis.

"(Pemko Bukittinggi) sedang mengkarantina (pemuda itu), sudah masuk lima bulan berjalan," terang pria yang akrab disapa Bang Wako itu.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Info yang beredar soal Kasus Hubungan Ibu dan Anak Sebelumnya

Sebelumnya kasus hubungan seksual antara anak dan ibu kandung di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat mendapat sorotan dari Pemkot setempat.

Pria yang sudah berusia 28 tahun menyetubuhi ibunya sejak duduk di bangku SMA.

Setelah dilakukan sejumlah pemeriksaan, terungkap pria tersebut sempat akan melakukan hubungan seksual dengan adiknya sendiri.

Pemuda itu sedang dikarantina di Instruktur Penerimaan Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid.

Ketua IPWL Agam Solid, Sukendra Madra mengatakan, pihaknya telah melakukan karantina kepada pemuda yang inses dengan ibu kandungnya itu, lebih kurang sudah berjalan tujuh bulan.

"Setelah kami assesment atau cek dengan metode-metode khusus, fakta mengejutkan terungkap, bahwa anak ini tak hanya menggauli ibunya saja," ungkap Sukendra, Jumat (23/6/2023).

Namun, menurut Sukendra, pemuda tersebut juga turut berbuat hal tak senonoh kepada sang adik. Beruntung, adiknya berani menolak dan pemuda itu tak sampai berbuat lebih jauh.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab, bahwa tak enak dengan sang adik. Sebab, sering ditolak dan dimarahi. Makanya lebih mau dengan ibunya saja," tutur Sukendra.

Tindakan anak inses dengan ibunya itu, Sukendra nilai, akibat efek zat adiktif serupa lem dan narkotika.

Sebab, pemuda itu kata Sukendra, sudah dalam kondisi halusinasi akut dan bahkan mengalami gangguan jiwa.

"Akibat lem dan zat-zat berbahaya lainnya ini, selain halusinasi dan gangguan jiwa, anak ini sekarang juga mengalami sakit di bagian fisik, lambungnya juga telah berulah," terang Sukendra.

Lebih lanjut, Sukendra menyampaikan, saraf otak pemuda itu juga sudah mengalami kerusakan akut, perlu ditangani dengan serius.

"Sebisa kami, di IPWL ini kami lakukan pembinaan, mulai mengajari mereka mana yang baik dan buruk. Khusus untuk kasus inses itu, kami lihat penyembuhan jiwanya bakal lama," pungkas Sukendra.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved