Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Baca 1 Petrus 2:2, Bayi dan Air Susu Yang Murni

Namun, kita dinasihati oleh Rasul Petrus untuk memperbaiki cara hidup yang salah, dengan mengadopsi cara hidup bayi yang baru.

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pexels.com
Renungan harian hari ini mengenai Giat dan Komitmen yang terdapat dalam Lukas 9:62. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidak ada lagi alasan untuk tak membaca dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari.

Sebab kini banyak renungan harian Kristen yang tersebar, satu di antaranya berjudul Bayi dan Air Susu Yang Murni

Baca 1 Petrus 2:2 sebagai referensi

Baca juga: Renungan Harian Keluarga 1 Petrus 2:2-3 – Jagalah Kemurnian Iman

Kita tentu tahu tentang ASI (air susu ibu). Itulah air susu yang asli dan murni.

Bayi yang baru saja lahir, butuh air susu yang murni itu.

Harganya memang tidak mahal, karena hanya disusui oleh bayi langsung dari ibunya.

Ibunya juga tidak perlu harus membeli ke supermarket atau ke manapun dengan harga yang mahal.

Baca juga: Renungan Harian Krusten, 2 Korintus 7:10, Pertobatan Sejati

Karena sudah Tuhan anugerahkan kepadanya. Tinggal disuapi saja kepada bayi, sudah diperoleh.

ASI atau air susu murni itu, meski harganya tidak mahal, tapi nilainya tak terhingga.

Terkesan tak ada harganya, tapi nilainya sangat tinggi untuk sang bayi.

Karena dari ASI itu, si bayi bukan hanya tumbuh sehat dan normal, tapi juga membangun kekebalan tubuh atau antibodi yang kuat bagi bayi, baik di masa kecil maupun ketika tumbuh dewasa.

Baca juga: Renungan Harian Kristen, Baca Kisah Para Rasul 17:11-12, Firman Tuhan Mengubahkan

Selain itu, dengan mengkonsumsi ASI atau menyusui susu yang murni itu, akan menciptakan hubungan bahkan saling ketergantungan rasa dan jalinan cinta kasih dari seorang ibu kepada sang bayi, sedangkan sang bayi akan merasakan belaian kasih, rasa nyaman dan sukacitanya atas belaian dan pelayanan bundanya yang penuh cinta.

Sehingga susu yang murni itu akan selalu menjadi kebutuhan hakiki dan yang paling penting bagi sang bayi. Dengan demikian, memungkinkan bayi itu bertumbuh dan beroleh keselamatan.

Rasul Petrus mengibaratkan ketergantungan kita kepada Tuhan seperti seorang bayi kepada susu yang murni dan yang rohani.

Artinya, bayi mungil akan sangat sulit hidup tanpa susu yang murni dan yang rohani, meski bisa digantikan dengan susu bayi tertentu.

Untuk bertahan secara fisik, bayi butuh susu murni, dan untuk hidup yang kekal dan benar, butuh hasupan makanan rohani.

Karena bayi maupun manusia dewasa membutuhkan keduanya. Tanpa salah satunya, tidak akan terjadi pertumbuhan dan tidak ada keselamatan.

Itulah kepribadian hidup orang yang sudah mengenal Kristus, dan hidup di dalam Dia. Bertumbuh fisik juga rohaninya secara simultan (bersamaan) dan tak bisa dipisahkan.

Keseimbangan dan pertumbuhan hidup manusia hanya akan terjadi jika kita hidup dengan baik dan benar, yang diibaratkan seperti bayi itu.

Bahwa kita harus hidup dengan hati yang tulus, murni dan bersih, tidak bercacat celah.

Jangan terkontaminasi dengan racun dosa dan kejahatan apapun seperti bayi. Jika susu bayi terkontaminasi racun, maka bukan hanya tidak ada pertumbuhan, malah dia akan kehilangan nyawanya.

Jadi, semua umat manusia haruslah hidup secara demikian. Menjauhkan yang jahat, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian, fitnah dan berbagai bentuk dosa lainnya.

Itu semua adalah racun bagi kehidupan kita yang merusak tubuh dan jiwa kita. Buanglah itu dan hiduplah seperti bayi dengan kebutuhan susu yang murni sehingga kita bisa bertumbuh dan beroleh keselamatan di dalam Tuhan Yesus.

Ketika kita menjadi orang yang percaya kepada Yesus, kita harus hidup menurut teladan Yesus.

Hidup dengan hati yang tulus dan murni di dalam firman-Nya. Jangan mencampuradukkan firman dengan yang jahat.

Apalagi memanfaatkan firman Tuhan untuk membela kejahatan. Firman Tuhan harus dilakukan dengan tulus, murni dan benar, tanpa kemunafikan dan tipu muslihat apalagi disertai dengki dan fitnah.

Tapi dengan hati yang bersih dan murni, di dalam tubuh rohani seperti yang Kristus kehendaki.

Demikian firman Tuhan hari ini.

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, (ay 2)

Kita tidak mungkin dilahirkan kembali dan menjadi seperti tubuh bayi yang mungil lagi.

Namun, kita dinasihati oleh Rasul Petrus untuk memperbaiki cara hidup yang salah, dengan mengadopsi cara hidup bayi yang baru.

Bayi yang baru lahir, hidupnya sangat bergantung kepada orang tua. Makanannya, harus susu yang bersih dan murni.

Hatinya masih sangat polos dan tak ada dusta apalagi kemunafikan, tipu muslihat, fitnah dengki dan perbuatan jahat lainnya.

Kita diajarkan untuk hidup bergantung hanya kepada Tuhan. Menjadikan Tuhan sebagai fokus hidup kita.

Menempatkan Dia sebagai pandu hidup kita, tanpa bersandar kepada kekuatan lain yang semu.

Kita juga hendaknya memakan makanan rohani yakni firman Tuhan, menghayatinya dan melakukannya dengan polos, tulus dan murni.

Agar kita tumbuh dan menikmati keselamatan kekal, kita harus melaksanakan firman Tuhan dalam ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya.

Jangan berpaling dari Dia, tetapi teruslah mengikuti jalan-jalan-Nya sebab itulah yang menghidupkan kita di bumi dan menyelamatkan kita dalam kekekalan.

Kristus pasti menyertai dan memberkati kita secara heran, dahsyat, ajaib dan luar biasa sepanjang hidup kita. Dia pasti melakukan segalanya bagi kita, indah pada waktunya. Amin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved