Kasus Pembunuhan
3 Fakta Penemuan Empat Kerangka Bayi di Kebun, Diduga Jadi Korban Aborsi, Seorang Wanita Ditangkap
Simak 3 fakta penemuan empat kerangka bayi di kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. berikut ini.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan empat kerangka bayi.
Pihak kepolisian pun melakukan pengusutan terkait kasus ini.
Sejumlah fakta kasus penemuan empat kerangka bayi di kebun ini pun terungkap.
Simak 3 fakta penemuan empat kerangka bayi di kebun berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber:

Baca juga: Heboh Penemuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas, Lahan Ternyata Pernah Ditempati Ayah dan Anak
1. Kronologi Temuan 4 Kerangka Bayi di Banyumas
Empat kerangka bayi ditemukan sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023), oleh warga yang sedang membersihkan ladang.
Dari hasil penyelidikan sementara, kerangka bayi itu diduga merupakan hasil aborsi.
Kemudian pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan satu kerangka bayi.
Dia area yang sama pada Rabu (21/6/2023), polisi menemukan dua kerangka lagi.
Sehingga, total ada 4 kerangka bayi yang ditemukan di lokasi yang sama.
Dilansir TribunBanyumas.com, kerangka pertama ditemukan oleh warga bernama Slamet (50) saat sedang membersihkan ladang.
Saat itu, sekitar pukul 10.00 WIB, Slamet sedang menggali tanah. Tiba-tiba, ia menemukan tulang manusia.
"Saya sedang menggali meratakan tanah tiba-tiba menemukan tulang yang dibungkus pakaian."
"Ada yang seperti tulang kepala dan ada yang kecil-kecil dan seperti tulang manusia," ungkapnya, Kamis (15/6/2023).
Slamet juga menemukan kain berwarna putih dan merah yang digunakan untuk membungkus jasad bayi tersebut.
Kerangka bayi tersebut ditemukan pada kedalaman sekitar 50 sentimeter.
Setelah penemuan pertama itu, polisi melakukan penggalian di lokasi yang sama dan menemukan tiga kerangka bayi lainnya.
2. Lahan Pernah Ditinggali Ayah dan Anak
Ketua RT 1 RW IV Kelurahan Tanjung, Saryono, mengatakan kebun itu dulunya merupakan kolam ikan.
Di tempat itu juga berdiri sebuah gubuk yang ditempati ayah dan anak perempuannya.
"Ditinggali bapak dan anak perempuannya. Sejak saya jadi Ketua RT tiga tahun lalu, dia sudah tinggal di situ," ujar Saryono, Kamis (22/6/2023), dilansir Kompas.com.
Suryono menjelaskan, ayah dan anak itu mendirikan dan menempati gubuk itu atas seizin pemilik lahan.
Namun, kini keduanya sudah tidak tinggal di gubuk tersebut.
Kolam-kolam ikan yang sebelumnya ada juga sudah diuruk dan tidak ada lagi gubuk yang berdiri.
"Pindah dari sini belum lama, sekitar Januari atau Februari kemarin, pindah ke atas sana. Secara administrasi dia bukan warga sini," tandasnya.
Suryono menambahkan, sebelumnya, ia dan warga lainnya tak merasa curiga dengan aktivitas ayah dan anak tersebut.
Hanya saja, lanjut Suryono, keduanya dikenal tertutup.
"Mereka tinggal berdua saja, tertutup. Tapi mereka warga asli Purwokerto."
"Tapi, suami sudah tidak tinggal bareng lagi dengan istrinya, mereka lalu pindah sejak awal 2023, tapi pindahnya masih di satu kelurahan," jelasnya.
3. Polresta Banyumas Tangkap Wanita Pemilik Empat Kerangka Bayi yang Ditemukan di Kebun

Seorang perempuan berinisial E ditangkap Satreskrim Polresta Banyumas diduga menjadi pemilik atas temuan 4 kerangka di kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Wanita tersebut juga merupakan warga Kelurahan Tanjung.
Perempuan dengan inisial E itu ditangkap Jumat (23/6/2023) pukul 01.00 WIB dini hari.
"Tim telah mengamankan perempuan berinisial E di Kecamatan Patikraja.
Dia tengah berada di rumah saudaranya," ujar Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (23/6/2023).
Dari pemeriksaan, E mengakui dia sebagai pemilik empat tulang belulang yang diidentifikasi sebagai tulang bayi.
"Kami memeriksa dia masih sebatas saksi.
Namun, dia mengakui sebagai pemilik tulang belulang dari empat bayi yang ditemukan," jelasnya.
Polresta belum dapat menyimpulkan, apakah tulang belulang bayi tersebut merupakan korban aborsi atau bayi yang telah lahir kemudian dikubur.
"Polisi masih melakukan pendalaman, apakah ada unsur pembunuhan termasuk pemeriksaan psikologi dan DNA," ungkapnya.
Dari pengakuan sementara aksi penguburan sudah dilakukan sejak 2012.
Polisi juga tengah mengejar laki-laki yang diduga menyuruh E menguburkan bayi tersebut.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati)
Baca juga: Identitas Mayat yang Ditemukan di Kawasan Megamas Manado Terungkap, Ternyata Warga Minahasa
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com TribunBanyumas.com
Baca Berita Lainnya : Google News
Baca Berita Tribun Manado : di sini
Finalis MasterChef Malaysia Siksa hingga Bunuh ART Indonesia, Korban Bahkan Tak Diberi Gaji |
![]() |
---|
Istri Tewas di Tangan Suaminya Sendiri padahal Baru 10 Hari Melahirkan, Terungkap Motif Pelaku |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan di TTS NTT, Seorang Ayah Tega Bunuh Dua Putrinya, Sang Istri Selamat |
![]() |
---|
Kronologi Pembunuhan Wakil Kepala Sekolah, Pelakunya Suami Sendiri, Jasad Ditemukan Anak Kandung |
![]() |
---|
Lina Teriak Histeris dan Kejar Tersangka Pemerkosaan dan Pembunuhan Anaknya di Bitung Sulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.