Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Remaja Putus Sekolah di Manado

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budianto Senang Bertemu Chairil, Minta Sang Bocah Lanjutkan Sekolah

Chairil Ento adalah remaja 13 tahun warga Kelurahan Mahawu Lingkungan II Kota Manado, Sulawesi Utara.

Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Rhendi Umar.
Chairil Ento remaja 13 tahun warga Kelurahan Mahawu Lingkungan II Kota Manado mendapat kunjungan dari Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budianto 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budianto mengaku senang bisa bertemu dengan Chairil Ento.

Chairil Ento adalah remaja 13 tahun warga Kelurahan Mahawu Lingkungan II Kota Manado.

Ia putus sekolah demi untuk merawat ayahnya Rahman Ento yang tengah sakit. 

Pasalnya, ibu dan dua kakaknya sudah tidak pernah lagi menengok keberadaan sang ayah. 

Hanya Chairil Ento seorang diri yang merawatnya. 

Saat Chairil Ento masih sekolah, dirinya harus menyuapi ayahnya makan pagi.

Setelah itu membantu ayahnya saat mandi, ganti popok dan memakaikan pakaian. 

Baru kemudiandia berangkat untuk belajar ke sekolah.

Namun, karena setiap hari pulang sekolah hingga sore pukul 15.00 Wita, Chairil tak ada waktu mengurus ayahnya dari pagi hingga siang.

Disitu kemudian, Chairil mengambil keputusan untuk berhenti sekolah pada kelas 1 SMP dan menjaga ayahnya.

Ditengah cuaca hujan yang deras, Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budianto datang melihat langsung Chairil, pada Kamis (15/6/2023).

"Assalamualaikum, kamu Chairil ya, kamu harus sekolah ya," ujar Kapolda dengan penuh senyuman.

Kapolda kemudian masuk kedalam rumah dan berbincang-bincang dengan ayah Charil yaitu Rahman Ento yang tak bisa berjalan dan hanya duduk di kursi sofa.

Rahman menceritakan jika saraf ditubuhnya terjepit hingga dia tak bisa berjalan.

"Dulu sebenarnya tidak begini pak, tapi sekarang memang tak bisa berjalan," ujar Rahman.

Rahman menceritakan sewaktu sekolah, Chairil setiap hari berangkat sebelum jam jam 6 pagi.

"Mereka sebelum belajar harus tadarus dulu pak, jam 7 belajar dan dia sampe dirumah jam 4 sore," katanya.

Rahman mengaku sangat bergantung kepada Chairil karena kondisi tubuhnya yang tak bisa berbuat banyak.

"Saya tak bisa makan sendiri pak, memang mesti ada bantuan dari Chairil anak saya ini," ujarnya.

Mendengar hal tersebut hati Kapolda pun langsung tersentuh.

"Tidak semua anak bisa seperti Chairil ini," ujarnya.

Sementara itu Kapolda saat diwawancarai usai kunjungan mengaku bahagia bisa bertemu dengan Chairil.

Dia mendapat informasi ini setelah membaca berita dari Tribun Manado.

"Saya membaca informasi dari media Tribun dan memerintahkan anggota untuk melihat, hingga saya akhirnya datang disini," jelasnya.

Kapolda senang mendengar, jika Chairil akan bersekolah lagi dalam waktu dekat ini.

"Mudahan-mudahan di tahun ajaran baru ini dia bisa beraktifitas dan menggapai cita-citanya lagi," tutupnya. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved