Gunung Lokon Tomohon
Tak Hiraukan Teguran Pemerintah, Pembangunan Gedung Permanen di Kaki Gunung Lokon Tomohon Berlanjut
Aktivitas Gunung Lokon tengah meningkat. Meski begitu, pekerja bangunan di kaki Gunung Lokon tak menghiraukan imbauan pemerintah.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Meski masih dalam status Level II atau Waspada, Aktivitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, meningkat.
Terpantau Rabu (14/62/203), tampak sebuah kepulan asap berasal dari Kawah Tompaluan Gunung Lokon.
Bahkan pemandangan ini bisa dilihat secara kasat mata dan menyita perhatian masyarakat.
Namun begitu, hal tersebut seakan tak berpengaruh bagi sebagian masyarakat.
Termasuk para buruh bangunan yang sementara membuat gedung permanen di kaki Gunung Lokon.
Di tengah kesibukan Pemkot Tomohon dan stakeholder mengimbau masyarakat untuk tak mendekati radius 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan, para pekerja tetap melanjutkan tugasnya menyelesaikan pembangunan.
Padahal gedung yang mereka buat berada di Kompleks Pelangi atau tepat berada di kaki gunung.
"Sudah ditegur tadi agar sementara turun dulu, tapi mereka bilang nanti lihat-lihat dan standby. Kalau aktivitas terus meningkat akan turun," ujar Lurah Kakaskasen Dua, Meidi Simboh.
Diketahui bangunan permanen yang sementara dibuat ini milik salah satu pengusaha ternama di Kota Tomohon.
Lokasinya berada tepat di kaki Gunung Lokon.
Baca juga: Lirik dan Terjemahan Lagu See You Again - Charlie Puth ft Wiz Khalifa
Baca juga: LHKPN Bupati Bolmut Depri Pontoh Naik Penyelidikan, Begini Suasana di Rumah Dinasnya
Bahkan menurut warga sekitar jaraknya masuk dalam 1,5 kilometer dari Kawah Tompaluan.
"Dari sini saja hanya 1 kilometer dari kawah," ujar seorang warga saat berada di lokasi.
"Dengar-dengar milik keluarga yang punya Grand Central," tambahnya.
Sebelumnya pihak Pos Pengamatan Gunung Api Lokon, Kachfi, memberikan penjelasan bahwa peningkatan aktivitas sudah terjadi sejak Selasa (13/6/2023).
"Peningkatan aktivitas sudah terjadi sejak kemarin siang. Sudah terjadi beberapa gempa, paling kuat itu dan sampai mengeluarkan asap pada pukul 18:15 Wita," terang Kachfi sambil menunjuk seismometer.

Untuk status bahaya, sejauh ini masih sama yakni, di level II atau waspada.
Namun, menurut Kachfi bisa saja status Gunung Lokon ditingkatkan apabila terus menunjukan peningkatan aktivitas.
"Status bahaya masih di level II. Namun jika terus ada peningkatan aktivitas Gunung, status akan ditingkatkan," terangnya.
Ia menambahkan, jarak aman yakni 1,5 kilometer dari kawah.
Baca juga: Lirik Lagu dan Terjemahan Bahasa Indonesia Why Are Sundays So Depressing - The Strokes
Baca juga: Sosok Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, Anggota Keluarga Kerajaan Qatar yang Beli Manchester United
"Kita sudah koordinasi dengan Pemkot Tomohon dan Polres Tomohon agar tidak ada aktivitas di jarak 1,5 kilometer dari kawah," tambahnya.(*)
Pernah Meletus pada Tanggal 14 Juli 2020, Ada 10 Ribu Warga Mengungsi
Gunung Lokon merupakan gunung di dekat Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.
Pernah meletus pada 14 Juli 2020.
Akibat dari letusan tersebut, lebih dari 10.000 warga di beberapa desa, di antaranya Kinilow, Tinoor, dan Kakaskasen mengungsi ke Tomohon atau Manado.
Dilansir dari wikipedia, tanggal 10 Juli 2011 sebelum meletus Gunung Lokon mulai menunjukkan aktivitas sejak 18 Juni 2011.
Minggu, 10 Juli 2011 status gunung ini telah ditingkatkan dari Siaga menjadi Awas oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.
Gunung Lokon di Sulawesi Utara meletus pada Kamis (14/7/2011) pukul 22.45 WIB ()
Pada Kamis, 14 Juli 2011 pukul 22:45 WITA gunung Lokon di kawah Tompaluan meletus dengan lontaran material pijar, pasir, dan hujan abu setinggi sekitar 1.500 meter.
Selanjutnya, letusan kembali terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 Wita dengan lontaran material vulkanik setinggi 600 meter.
Sedikitnya dalam sehari setelah letusan telah dua warga meninggal sebagai akibat tidak langsung dari letusan.
Sebelumnya, gunung Lakon sudah sering mengalami letusan.
Gunung Lokon adalah sebuah gunung di dekat Kota T Gunung ini memiliki ketinggian 1.580 m dari permukaan laut.
Puncak gunung Lokon berjarak sekitar 5.300 meter di sebelah barat laut dari Kota Tomohon dan sekita 6.700 meter di sebelah barat daya dari kota kecamatan Pineleng. Dari ibukota provinsi Manado jaraknya hanya sekitar 20 kilometer di barat daya kota.
Beberapa peristiwa meletusnya gunung ini yang bisa terekam dalam masa kini diantaranya:
Terjadi letusan pada tahun ini yang tidak sehebat letusan tahun 1991 dan 2011.
Gunung Lokon pada Oktober 1991 pernah meletus yang menimbulkan kerugian material mencapai Rp 1 miliar.
Ribuan jiwa penduduk di Desa Kakaskasen I, Kakaskasen II, Kinilow dan Tinoor, ketika itu setempat diungsikan besar-besar ke sejumlah daerah yang dinilai tidak rawan karena atap ribuan rumah penduduk hancur dihantam batu dan debu setebal 15 sampai 20 cm.
Dalam musibah tersebut, seorang wisatawan asal Swiss, Vivian Clavel yang berkunjung saat terjadi letusan hebat itu tidak dapat ditemukan.
Ia dipastikan tewas tertimbun longsoran lahar dingin.
Waktu meletus pada 2001, sebagian wilayah Kota Manado yang berjarak sekitar 25 Km dari gunung itu, ditutupi hujan debu yang mengguyur disebabkan karena tiupan angin.
Material debu yang dikeluarkan dari kawah gunung api ini berbentuk lava pijar dan ketinggiannya diperkirakan mencapai 400 meter.
Letusan ini tidak sebesar letusan tahun 1991.
Menjelang malam Natal, warga Tomohon, Sulawesi Utara dikejutkan dengan datangnya hujan abu dan pasir akibat letusan Gunung Lokon. Letusan terjadi sekitar pukul 17.34 Wita, Senin (24/12/2012).
"Saya pikir bunyi apa, ternyata bunyi pasir halus yang jatuh di atas seng rumah," ujar Freddy Tangkawarouw, warga Kakaskasen III yang dihubungi Kompas.com.
Menurut Freddy hujan pasir tersebut berlangsung sekitar 10 menit. Banyak warga baru mengetahui ada hujan pasir karena sejak pagi Tomohon dan juga Manado hujan turun tiada henti.
"Suasana berkabut sejak pagi. Saya kaget sudah banyak debu ketika keluar rumah," ujar Stanley Warouw yang tinggal dekat Gunung Api Lokon.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung yang dihubungi melalui telepon membenarkan Kota Tomohon dihujani debu dengan ukuran partikel yang lebih besar.
"Tadi sekitar pukul 17.24 Wita Gunung Api Lokon kembali meletus," kata Hoyke.
Menurut Hoyke, pihaknya sementara memantau situasi dan tetap bersiaga mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan.
"Semoga tidak membawa dampak yang lebih parah, agar warga bisa merayakan natal sebagaimana mestinya," tambah Hoyke. (Tribun-Timur.com)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Info untuk Warga Tomohon dan Sekitarnya, Gunung Lokon Level II, PVMBG Ungkap Apa yang Terlihat |
![]() |
---|
Breaking News: Status Gunung Lokon Tomohon di Level II Waspada, Warga Diminta Tak Mendekat Kawah |
![]() |
---|
Mengenal Gunung Lokon, Gunung Berapi di Kota Dingin yang Kini Alami Peningkatan Frekuensi Gempa |
![]() |
---|
5 Fakta Gunung Lokon, Gunung di Tomohon yang Kini Alami Peningkatan Frekuensi Gempa, Kerap Meletus |
![]() |
---|
Frekuensi Gempa Gunung Lokon Tomohon Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Berpotensi Erupsi Freatik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.