Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Adha 2023

Berikut Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Jelang Hari Raya Idul Adha 2023, Lengkap dengan Niat Puasa

Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang disunnahkan sebelum Idul Adha, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah atau dua hari jelang Idul Adha.

Editor: Indry Panigoro
TRIBUNLAMPUNG.COM
Ilustrasi puasa sunnah Tarwiyah dan puasa sunnah Arafah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Raya Idul Adha sudah di depan mata.

Tinggal menghitung hari lagi umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha.

Diketahui sebelumnya PP Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 2023, jatuh pada 28 Juni 2023.

Melalui keputusan tersebut, Idul Adha 2023 jatuh pada tanggal 28 Juni 2023. "Tanggal 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 M. Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023 M.

Nah menjelang Idul Adha, sudah tahukah Anda kalau ada amalan yang baik dikerjakan sebelum memasuki Idul Adha?

Menjelang Idul Adha ada amalan sunnah yang baik diamalkan.

Yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang disunnahkan sebelum Idul Adha, tepatnya pada tanggal 8 Dzulhijjah atau dua hari jelang Idul Adha.

Seperti puasa lainnya, Puasa Tarwiyah juga wajib diawali dengan niat.

Berikut niat Puasa Tarwiyah:

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi taala

Artinya: "Saya niat ber puasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala." 

Puasa ini bersifat sunah dan dilakukan menjelang Idul Adha, tepatnya hari ke delapan pada Dzulhijjah.

Puasa ini dianjurkan untuk dilaksanakan bagi umat muslim, selain karena keutamaannya.

Puasa ini memiliki sejarah yang cukup sakral, yakni tentang definisi Tarwiyah atau proses berpikir Nabi Ibrahim AS saat menerima mimpi pada malam 8 Dzulhijjah.

Dalam mimpi itu, Nabi Ibrahim AS diperintahkan Allah SWT untuk mengurbankan anaknya, yaitu Nabi Ismail AS.

Sejak malam itu, Nabi Ibrahim berpikir hingga kemudian tetap diberi mimpi sama pada 9 Dzulhijjah, yakni perintah menyembelih putranya.

Hingga kemudian, pada 10 Dzulhijjah barulah perintah itu diwujudkan dengan menggantinya dengan seekor domba.

Dengan mengerjakan puasa Tarwiyah umat Islam dimotivasi dengan keutamaan yang berupa dihapusnya dosa selama satu tahun.

Namun, hadits riwayat Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar itu dinilai bermasalah oleh sebagian ahli hadis.

Namun begitu, anjuran untuk ber puasa pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dapat ditemukan dari dalil umum, seperti hadis riwayat Ibnu ‘Abbas RA dalam Sunan At-Tirmidzi:

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).

Puasa Arafah

Setelah Puasa Tarwiyah, umat Islam juga dianjurkan mengerjakan Puasa Arafah.

Dilansir laman kemenag.go.id, puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada 9 Zulhijah, bertepatan dengan pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah bagi jemaah haji.

Ibadah puasa ini dianjurkan untuk diamalkan oleh mereka yang sedang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci.

Hukum puasa Arafah adalah sunah muakkadah yaitu sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu, kecuali bagi jemaah haji yang sedang melakukan wukuf.

Keutamaan puasa Arafah bagi yang menjalankan adalah mendapatkan ampunan dosa setahun yang telah lalu dan setahun lagi yang akan datang, sebagaimana hadis Rasulullah SAW:

Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka dia menjawab, 'Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.'” (HR. Muslim no.1162).

Berikut niat Puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati Arafah lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku ber niat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT."

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di saat para jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.

"(dengan) ber puasa pada hari Arafah aku mengharap Allah dapat menghapus dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang" (HR. Muslim)

Puasa ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak pergi haji, sebagaimana terdapat dalam riwayat dari Rasulullah tentang puasa Arafah:

Gandengan puasa Arafah adalah Puasa Tarwiyah, 8 Dzulhijjah.

Karena sebenarnya umat Islam dianjurkan melaksanakan ibadah puasa sunah mulai tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah.

Namun Menurut Ustadz Abdul Somad, antara tanggal 1 - 9 Dzulhijjah itu yang paling afdol adalah tanggal 9 Dzulhijjah.

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah 2023

Puasa Arafah dilakukan pada 9 Zulhijah, yaitu sehari sebelum Idul Adha.

Apabila Idul Adha jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023, maka puasa Arafah dilaksanakan pada Rabu, 28 Juni 2023.

Sementara puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 27 Juni 2023.

Sementara jika Idul Adha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023 seperti yang sudah ditetapkan oleh Muhammadiyah, maka puasa Arafah dilakukan pada Selasa, 27 Juni 2023.

Sedeangkan puasa Tarwiyah bisa dilakukan pada tanggal 26 Juni 2023.

(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved