Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Soal Cawapres Anies Baswedan, Demokrat Klaim Hanya AHY yang Memenuhi Persyaratan

Tarik menarik bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang menjadi pendamping Anies Baswedan terus berlangsung.

Editor: Glendi Manengal
HO/TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
AHY Dinilai Berpeluang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pertemuan dengan SBY Disorot - Agung Baskoro menilai, secara elektabilitas AHY jauh lebih unggul ketimbang Khofifah Indar Parawansa atau Ahmad Heryawan (Aher). 

Walaupun, lanjut Roto, yang menarik sebetulnya adalah sentimen historis yang tidak terlalu baik ini kan terjadi antara ayahnya AHY dengan ibunya melakukan ya antara Mega dengan Pak SBY.

Walaupun, lanjut Toto, yang menarik sebetulnya adalah sentimen historis yang tidak terlalu baik ini terjadi antara ayahnya AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Megawati.

"Menurut saya sih pertama kabar baiknya menurut saya adalah sentimen historis yang katakanlah bersifat negatif terjadi di politisi senior itu bagusnya diperlihatkan ternyata tidak harus terjadi di level generasi di bawahnya ya."

"Yang kedua, pernyataan ini juga sebenarnya adalah simbol bagaimana politik menuju penentuan capres cawapres masih sangat cair. Apa yang kita lihat seperti basis belum tentu itu bisa dipastikan akan sama pada saat pendaftaran KPU nanti akhir Oktober," ungkap Toto.

Lebih lanjut, dalam konteks internal PDIP, Puan ingin menunjukkan bahwa PDI-Perjuangan mulai cair.

Karena kita tahu kritik utama dari Koalisi PDI Perjuangan ini adalah sikap yang cenderung sering dikatakan eksklusif dari PDIP.

Apalagi sebagai partai, PDIP hanya berpusat pada keputusan Katua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Mega, yang memang kita tahu cukup keras ya memiliki pembatasan untuk melakukan komunikasi dengan pihak tertentu, termasuk Demokrat di antaranya," ujar Toro.

Dengan adanya pernyataan ini, menurut Toto, justru menunjukkan PDIP sebagai partai yang cair.

"Menurut saya, Puan menjelaskan PDIP ingin komunikasi dan membuka diri berkoalisi dengan siapapun, yang kemarin kecenderungannya kan ada kesan seperti pasif, menunggu orang yang datang karena capresnya adalah kader mereka elektabilitasnya juga tertinggi dalam konteks partai."

"Saya pikir apa yang ingin ditunjukkan kemarin adalah suasana cairnya PDIP di Rakernas," lanjut Toto.

Menurut Toto, kalau sebatas komunikasi sangat memungkinkan bertemu.

"Tapi kalau kemudian mengerucut kepada nama AHY menjadi bacawapres, maka perlu hitung-hitungan elektron berbasiskan tipe pilihan terhadap mas AHY itu mungkin bukan pilihan pertama."

"Mungkin masih dalam level sekunder atau tersier, karena memadukan dua kekuatan yang basisnya dalam dua Pemilu terakhir berbeda."

"Jadi tidak mudah langsung bisa menjadi variabel komplementer, artinya ketika ada kader partai merah dengan kadar partai biru selama 4 Pemilu terakhir berseberangan, itu tidak mudah untuk disatukan begitu saja," ungkap Toto.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved