Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Gagasan Menhan Prabowo Dinilai Aneh dan Buruk Saat Blunder Usulkan Proposal Perdamaian Ukraina-Rusia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah meminta penjelasan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tentang proposal perdamaian Ukraina-Rusia.

Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah meminta penjelasan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tentang proposal perdamaian Ukraina-Rusia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Proposal damai Ukraina-Rusia yang diusulkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kini berbuntut panjang. 

Usulan Calon presiden (capres) dari Gerindra ini dituding bertindak tak sesuai kapasitasnya.

Bahkan seolah-olah berperan seolah sebagai pimpinan negara alias presiden. 

Hal ini lantaran proposal tersebut belum dibacarakan kepada Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. 

Baca juga: Jokowi Panggil Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan

Prabowo Subianto masih berhati-hati dalam menentukan cawapresnya dan akan meminta pendapat Presiden Jokowi.
Prabowo Subianto masih berhati-hati dalam menentukan cawapresnya dan akan meminta pendapat Presiden Jokowi. (dok. Sekretariat Kabinet)

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah meminta penjelasan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tentang proposal perdamaian untuk Ukraina dan Rusia.

Langkah Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menawarkan proposal perdamaian untuk Ukraina dan Rusia menuai kritik keras.

Pasalnya, gagasan referendum dan zona demiliterisasi yang ditawarkan Prabowo dinilai sebagai ide aneh dan buruk.

Bahkan, Ukraina menyebut tawaran Prabowo tak ubahnya sebagai rencana yang datang dari Rusia, bukan Indonesia.

Maka, tak heran jika akhirnya Ukraina menolak mentah-mentah proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo.

Referendum

Proposal perdamaian yang diusulkan Prabowo sebetulnya berangkat dari keprihatinannya atas dampak perang Ukraina dan Rusia terhadap kehidupan dunia.

Belum lagi, perang kedua negara berlangsung ketika dunia dihadapi dengan terus bermutasinya Covid-19.

Oleh karena itu, Prabowo mengusulkan Ukraina dan Rusia melakukan gencatan senjata. Tak hanya itu, Prabowo mendorong Ukraina dan Rusia mundur sejauh 15 kilometer dari titik gencatan senjata.

Ia juga meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) membentuk pasukan perdamaian untuk ditempatkan di zona demiliterisasi.

"Kemudian PBB menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi," ucap Prabowo saat menjadi panelis pada pembahasan “Resolving Regional Tensions” dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Sabtu (3/6/2023).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved