Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ibu Bunuh Anak

Baru Terungkap Awal Mula Ibu Bunuh Anak Kandung di Jember, Bocah 6 Tahun Itu Tewas di Tangan Emaknya

Mereka merupakan warga Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Jember. Kronologi kejadian nahas ini pun terungkap

Editor: Indry Panigoro
TribunJatimTimur.com/Polsek Sempolan
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus pembunuhan anak oleh ibu kandung di Silo, Jumat (9/6/2023). 

Mendengar kamar belakang berisik, katanya, suami pelaku ini mendatangi ruang tersebut

Tapi ternyata dikunci oleh istrinya itu.

"Khawatir terjadi sesuatu, pintu didobrak dan melihat anaknya sudah meninggal," kata Feri.

Selain itu, kata Feri, bapaknya korban juga melihat istrinya mencoba bunuh diri.

Bahkan sudah mengalungkan pisau dapur, bekas digunakan untuk menggorok putrinya.

"Saat itu Pak Holip melihat istrinya berusaha bunuh diri menggunakan pisau dapur yang dibuat menggorok anaknya, tapi berhasil dicegah. Dan hanya mengalami luka-luka, kemudiaan dilarikan ke rumah sakit Kalisat," jelas Feri.

Feri menyebut, pelaku mengalami gangguan jiwa. Kadang kala, penyakitnya kambuh.

"Sore kemarin masih baik-baik saja dan tidak ada gejala ibunya kambuh 'penyakitnya'" ujar Feri.

Sementara Kapolsek Sempolan Silo AKP M. Na'i, membenarkan hal tersebut. Kini jasad korban masih dibawa ke Instalasi Kamar Mayat RSD dr Soebandi Jember.

"Untuk dilakukan autopisi dan pemeriksaan dari tim medis di sana," katanya.

Dikutip dari Tribunjatim-timur.com,Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Jember akan beri pendampingan pada ibu yang bunuh anak kandungnya yang masih berusia 6 tahun.

Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko mengatakan telah menerjunkan tim ke Desa Harjomulyo Kecamatan Silo lokasi pembunhan bocah tersebut, untuk menggali informasi.

Menurutnya, kasus pembunuhan tersebut merupakan musibah yang tidak lazim terjadi Sebab pelakunya saja mengalami gangguan jiwa.

Supri mengaku belum bisa memastikan bentuk pendampingan terhadap kasus tersebut. Sebab, masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari kepolisian.

"Teman-teman sudah ke lokasi, koordinasi dengan stakeholder sekitar apa yang perlu didampingi oleh pihak DP3AKB," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved