Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WhatsApp

Fitur Terbaru WhatsApp, Luncurkan WA Channels yang Mirip Telegram

Meta, perusahaan induk WhatsApp resmi meluncurkan fitur WA Channels (Saluran WhatsApp).

|
Editor: Erlina Langi
Matias Marasco
Ilustrasi Whatsapp dan Telegram 

Namun, interaksi yang dilakukan bersifat satu arah, peserta yang tergabung tidak bisa mengirimkan pesan serupa.

Kehadiran fitur baru ini diklaim menjadi cara yang paling aman bagi pengguna untuk berkomunikasi.

Dikarenakan peserta Channels tidak dapat melihat nomor ponsel dari anggota lain. Antar-peserta juga tidak dapat mengetahui siapa saja akun Channels yang diikuti oleh seseorang.

Pengguna yang terdaftar sebagai admin akan mendapat kontrol tambahan. Admin Channels dimungkinkan untuk mengatur siapa saja yang boleh bergabung ke dalam Channels.

Fitur kontrol tersebut dinamakan “Approve new followers”.

Apabila fitur tersebut diaktifkan, admin bakal dimungkinkan menyortir atau memilih siapa saja peserta yang boleh masuk ke Channels.

Baca juga: Fitur Terbaru WhatsApp, Kini Pengguna Beta Bisa Kirim Foto HD dengan Mudah

Sebaliknya, jika fitur tersebut dinonaktifkan, seluruh pengguna dari berbagai macam kalangan diperbolehkan untuk masuk/bergabung.

Fitur kontrol lainnya adalah admin memiliki opsi memblokir tangkapan layar di WhatsApp Channels dan melarang peserta untuk meneruskan pesan (forward message) dari kanal ke ruang obrolan yang lain.

Zuck juga mengungkapkan bahwa prinsip utama dari WhatsApp Channels adalah tidak menyimpan pesan pengguna.

Maka dari itu, informasi, pesan, foto, file, stiker, atau jenis interaksi apa pun di Channels hanya tersimpan selama 30 hari (1 bulan).

“Salah satu inti dari prinsip WhatsApp Channels adalah tidak menyimpan pesan Anda. Itulah sebabnya pembaruan kanal hanya akan tersedia selama 30 hari, tanpa adanya penyimpanan riwayat pesan,” jelas Zuck.

Lalu, guna memperluas cakupan audiens di WhatsApp, kanal atau Channels WhatsApp tidak akan dilindungi oleh sistem E2EE (end-to-end encryption) secara default oleh WhatsApp.

Pertimbangan ini dilakukan Meta karena pemberlakukan sistem keamanan E2EE dapat membatasi kanal WhatsApp untuk memperluas audiensnya.

Seperti organisasi nirlaba, lemebaga kesehatan, dan sebagainya.

Kendati begitu, WhatsApp Channels masih digelontorkan secara terbatas untuk wilayah Singapura dan Kolombia saja.

Baca juga: Cara Mengamankan WhatsApp Agar Tak Mudah Diretas Hacker

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved