Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Kisah Siti TKW Karawang yang Bawa Pulang Anak Majikannya dari Taiwan, Terungkap Alasannya

Kisah TKW asal Karawang yang membawa pulang anak majikannya yang mengalami down syndrome dari Taiwan ke Indonesia.

Editor: Tirza Ponto
Youtube Faisal Soh
Kisah TKW asal Karawang yang membawa pulang anak majikannya yang mengalami down syndrome dari Taiwan ke Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Tenaga Kerja Wanita atau TKW bawa pulang anak majikan menuai sorotan publik Indonesia.

TKW tersebut bernama Siti.

Rasa sayangnya kepada anak majikannya mengalahkan keterbatasan yang Siti miliki.

Siti tak melihat perbedaan agama, suku dan ras, ia pun menolong anak majikannya tersebut.

Siti memiliki jiwa yang besar.

Kisah kemanusiaan Siti ini terungkap ketika menjadi nara sumber dari pegiat sosial Faisal Soh.

Siti, TKW asal Karawang, menggandeng Sha Wang (26), anak majikannya di Taiwan, yang kini dibawa pulang karena ditelantarkan. Kini, kisah Siti mendapat simpati publik.
Siti, TKW asal Karawang, menggandeng Sha Wang (26), anak majikannya di Taiwan, yang kini dibawa pulang karena ditelantarkan. Kini, kisah Siti mendapat simpati publik. (Tribunnews.com)

Baca juga: Kisah Umi Rizal TKW di Arab Saudi Bisa Dapat Rp 5 Juta Per Hari, Ini yang Dikerjakan Hingga Malam

Faisal Soh selama ini memiliki akun Youtube yang fokus mengungkap berbagai kehidupan TKI dan TKW.

Terbaru, Faisal mewancarai Siti, seorang TKW asal Karawang, Jawa Barat, yang membawa pulang anak majikannya di Taiwan.

Namun, anak majikan yang dibawanya bukan balita atau anak-anak, tapi sudah dewasa dan bernama ShaWang (26).

Siti mengaku tidak tega meninggalkan Sha Wang anak yang mengidap down syndrome terlantar di Taiwan.

Karenanya dengan penuh keyakinan, Siti pun rela mengurus dan merawat Sha Wang.

Kepada Faisal Soh, Siti menuturkan bahwa ibunda Sha Wang terkesan tak peduli pada anak kandungnya itu.

Bahkan ibu kandung Sha Wang lebih sayang pada anjing peliharannya ketimbang anak kandungnya sendiri.

Dengan segala keterbatasan yang ada, wanita asal Karawang, Jawa Barat itu kini tetap kerja keras untuk merawat Sha Wang.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga obat Sha Wang, Siti harus merogoh kocek Rp 3 juta per bulan.

"Satu bulan kamu pengeluaran buat dia berapa sih?" tanya Faisal Soh dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube-nya, Jumat (2/6/2023).

"Rp 3 jutaan dah, sama popok, obat, obat kejang, dia kalau enggak konsumsi obat dia down," ucap Siti.

"Obat sebulan berapa?" tanya Faisal Soh.

"Kadang Rp 1,2 juta, kadang Rp 1,3 juta enggak tentu," ujarnya Siti.

Siti juga memiliki tiga anak untuk dinafkahi.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, Siti membuka toko kelontong di rumahnya.

Dari penghasilan toko sembako dan jajanan tersebut, Siti mengambil semuanya untuk pengobatan Sha Wang.

"Kakaknya ini buka toko kecil-kecilan di bukan Kota ya di sini. Penghasilannya mungkin ini, harus semua ke dia ya?" tanya Faisal Soh.

"Iya," ujarnya.

"Posisinya kamu sendiri?" tanya Faisal Soh.

"Ada anak tiga, itu pun dibantu neneknya. Saya aja masih dibantu sama mama," ujar Siti.

Lantaran pendapatan yang dinilainya masih belum cukup, Siti pun kini berencana untuk kembali lagi menjadi TKW di Taiwan.

"Tadinya saya rencananya mau ke Taiwan lagi buat biaya hidup ini (Sha Wang) biar bibi yang jagain dulu," ucapnya.

"Aku biar sekalian menelusur ke sana, kakaknya (Sha Wang) di mana? Kemarin tanya, katanya udah enggak di situ, rumahnya udah enggak ditempati. Kalau dipulangin, berat juga, kasihan," ungkap Siti.

Kendati ada niatan untuk mencari kakak Sha Wang, Siti mengaku tak rela jika anak majikannya itu dikembalikan ke Taiwan.

"Tapi kalau dia balik ditangani dinas sosial pemerintah Taiwan, mungkin dia bisa dimasukin ke panti jompo dan haknya dia diberikan oleh pemerintah. Cuma sampean?" tanya Faisal Soh.

"Enggak tega, enggak (boleh Sha Wang dibawa ke Taiwan)," ujar Siti sembari menangis.

Terkait kondisi Sha Wang, Faisal yang hafal betul kondisi Taiwan menyebut anak majikan Siti itu harusnya mendapat bantuan dari pemerintahan setempat.

"Anak disabilitas seperti ini semestinya ada bantuan dari pemerintah untuk biaya hidup mereka dan pengobatan mereka, ada subsidi," ucapnya.

"Saudara gue yang di Taiwan itu sudah tua, cacat, dia tergolong kategori cacat berat, sebulan dapat Rp 15 juta per bulan dari pemerintah," imbuhnya.

"Nah dia ( Sha Wang) di atas berat, Ji Chong artinya sangat berat, biayanya apakah diberikan kepada dia dari orangtuanya?" tanya Faisal.

"Enggak ada, pertamanya aja datang ke sini. Kan dia harus minum obat, dia kan kejang," kata Siti.

Baca juga: Kisah Pilu Latifah, 15 Tahun Jadi TKW di Malaysia, Pulang ke Indonesia Malah Tak Tahu Pulang ke Mana

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Baca Berita Lainnya : Google News

Baca Berita Tribun Manado : di sini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved