Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liga Inggris

Punya Pemain Bintang dengan Gaji Selangit, Leicester City Tetap Degradasi dari Liga Primer

Pernah menjadi jawara Liga Primer dan Piala FA dua tahun lalu, kini Leicester City harus menelan pil pahit dengan menjadi tim yang terdegradasi

Editor: Aswin_Lumintang
(DARREN STAPLES / AFP)
Gelandang Chelsea Kai Havertz merayakan gol kedua tim selama pertandingan Liga Inggris melawan Leicester City di King Power Stadium pada 11 Maret 2023. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, INGGRIS -  Pernah menjadi jawara Liga Primer dan Piala FA dua tahun lalu, kini Leicester City harus menelan pil pahit dengan menjadi tim yang terdegradasi musim depan.

Nantinya Leicester City akan bermain di Liga Championship musim depan.

Ya, singkatnya setelah musim yang buruk dengan tiga manajer berbeda, 22 kali kalah dari 38 laga, Leicester City akhirnya terdegradasi.

Leicester City, Juara Liga Primer 2016 dan Piala FA dua tahun lalu ini, akan berkiprah di Liga Championship musim depan.

Gelandang Leicester City Mendy (kiri) bersaing dengan gelandang Manchester City Kevin De Bruyne (kanan) selama pertandingan Liga Inggris di King Power Stadium pada 29 Oktober 2022.
Gelandang Leicester City Mendy (kiri) bersaing dengan gelandang Manchester City Kevin De Bruyne (kanan) selama pertandingan Liga Inggris di King Power Stadium pada 29 Oktober 2022. (Geoff Caddick / AFP)

Kemenangan Leicester City atas West Ham 2-1 di laga terakhir, tak menjadi penolong lantaran pada laga lainnya Everton mengalahkan Bournemouth 1-0.

The Foxes tergusur bersama Leeds, dan Southampton. Sebagai gantinya, tiga tim dari Championship akan promosi yakni Burnley, Sheffield United, dan Luton Town.

Ironisnya adalah, Leicester diperkuat para pemain bintang dengan gaji selangit. Tagihan gaji The Foxes mencapai 180 juta pound - tertinggi di luar tim enam besar.

Dengan James Maddison, Jamie Vardy, dan Ricardo Pereira di antara sejumlah pemain yang digaji lebih dari 100 ribu pound seminggu.

"Leicester menjadi skuat termahal, dengan tagihan gaji tertinggi, yang akan terdegradasi dalam sejarah Liga Premier," kata pakar keuangan olahraga Kieran Maguire kepada podcast

"When You're Smiling Radio Leicester". Lantas, kenapa Leicester bisa terdegradasi musim ini? Dirangkum dari tulisan Shamoon Hafez di BBC, ada sejumlah faktor yang membuat The Foxes terpuruk.

Baca juga: Dua Caleg Perempuan Dapil Minut Bitung Bakal Bertarung Rebut Kursi di DPRD Sulawesi Utara

Dan itu sudah terlibat sinyalnya sejak pra-musim. Brendan Rodgers telah melakukan pekerjaan luar biasa sebagai manajer sejak bergabung dari Celtic pada Februari 2019.

Dia memimpin Piala FA dua tahun kemudian. dan juga mengamankan Community Shield.

Timnya gagal kembali ke Liga Champions dengan finis di urutan kelima berturut-turut, sebelum berada di urutan kedelapan musim lalu, dan mencapai semifinal Liga Konferensi Eropa perdana.

Rodgers ingin perubahan lebih mendasar musim ini. Dia menjual Nampalys Mendy, dan pemain depan Ayoze Perez untuk mendapatkan modal besar belaja pemain incaran.

Apa daya, keuangan The Foxes terbatas. Walhasil, mereka hanya mendatangkan satu rekrutan yang signifikan yakni bek Wout Faes dari Rennes.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved