Profil Windri Patilima, Petarung Asal Kotamobagu Sulawesi Utara, Lawan Fighter Jepang di Road To UFC

TRIBUNMANADO.CO.ID - Windri Patilima Road To UFC Season 2, kali ini Petarung Asal Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara ini melawan petarung asal Jepang. 

Windri Patilima akan melawan Haraguchi. 

Pertarungan berlangsung hari ini Minggu (28/5/2023) Pukul 19.00 Wita. 

Windri Patilima telah membuat harum nama Kota Kotamobagu di pertarungan nasional maupun internasional. 

Siapa Windri Patilima? Berikut profilnya. 

Profil Windri Patilima

Windri Patilima lahir di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara pada 19 Juli 1993. 

Dia merupakan putra bungsu pasangan almarhum Hamengku Patilima dan Maodok Mokoginta.

Ayahnya berasal dari Desa Bolangitang, sedangkan sang ibu asli Bilalang. 

Saat ini mereka tinggal di Desa Bilalang 2, Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Windri Patilima memiliki kakak laki-laki bernama Meydi Patilima dan kakak perempuan Selsia Patilima.

Ditinggal Ayah Saat Berusia 12 Tahun

Windri ditinggal sang ayah ketika masih berumur 12 tahun. 

Walaupun sempat terpukul atas kepergian ayah menghadap yang mahakuasa, Windri kecil pun harus mengubah kehidupannya dari anak manja menjadi anak yang tangguh.

Setelah dewasa, ia menikahi gadis asal Bungko, Kota Kotamobagu, Winda Kobandaha. 

Dari pernikahan tersebut, Windri dan Winda dikaruniai dua orang anak yakni Annisa Patilima dan Mohammad Nabawi Alfarizi Patilima.

Berlatih Pencak Silat

Olahraga beladiri bukan hal yang baru bagi Windri. 

Sebelum bergabung dengan Bogani MMA, Ia sudah berlatih pencak silat dari sepupunya, Tuto Manangin, yang merupakan pelatih perguruan silat di Desa Bilalang 2 Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Sedangkan di Bogani MMA, Windri mendapatkan bimbingan langsung dari pelatih Andrey Pakaryanto.

Kalahkan Theodorus Ginting

Pada Juni 2021, Windri Patilima sukses merebut juara welterweight One Pride MMA dari tangan sang juara tak terkalahkan Theodorus Ginting.

Teknik kuncian rear naked choke berhasil membuat putra Asal Bilalang, Kota Kotamobagu menjadi juara baru.

Keduanya saling jual beli pukulan hingga cukup menguras stamina kedua petarung.

Namun memasuki ronde ketiga Windri berhasil melayangkan satu pukulan telak yang berhasil membuat Theo terjatuh.

Kesempatan itu tidak disia-siakan Windri, Theo dikejar dengan pukulan bertubi-tubi dari Windri hingga mendapat kesempatan untuk melakukan kuncian.

Theo pun menyerah, Windri pun keluar sebagai juara baru kelas welterweight One Pride MMA.

Persiapan Matang

Sebelum menjadi juara, Windri sudah lebih dulu berlatih dengan keras.

Dia terus menajamkan kemampuan agar bisa menaklukkan Theo yang dikenal sebagai petarung komplet.

Dia merasa sudah saatnya sabuk juara berpindah ke juara baru. Selain itu, Windri juga mengusung misi memberikan kekalahan perdana bagi Theo di One Pride.

"Saya bersyukur akhirnya diberikan kesempatan title fight. Dengan ini, saya bisa merebut sabuk juara dan memberikan Theo kekalahan perdana di One Pride," lanjut dia.

Dia pun mengakui latihannya berbeda dengan petarung kebanyakan yang memilih berlatih di camp yang lebih bagus. Dia justru memilih fokus berlatih di kampung halamannya di daerah Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Menurutnya, dengan berlatih di kampung sendiri bakal membuat kemampuannya semakin berlipat.

"Saya melihat Theo banyak kelebihannya. Saya merasa bisa mengimbanginya dengan berlatih keras di kampung sendiri," kata Windri. (*)

Baca Berita Lainnya di: Google News