Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Selasa 23 Mei 2023, BMKG: Sebanyak 28 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beri peringatan dini cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Tribun Manado
Peringatan Dini Selasa 23 Mei 2023, BMKG: Sebanyak 28 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Simak berikut ini info cuaca ekstrem Selasa 23 Mei 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beri peringatan dini cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut informasi dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 28 wilayah di Indonesia.

Baca juga: Pengamat Politik Sulut Johny Lengkong: Caleg Perempuan Punya Hak yang Sama dengan Caleg Laki-laki

Terdapat 18 wilayah yang mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

Sedangkan di di Nusa Tenggara Barat akan mengalami potensi angin kencang.

Sementara di 9 wilayah lainnya mengalami cuaca ekstrem hujan, kilat, dan angin kencang.

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:

- Sumatera Barat

- Riau

- Jawa Barat

- DKI Jakarta

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Selatan

- Maluku Utara

- Papua Barat

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang:

- Nusa Tenggara Barat

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Kep. Riau

- Bengkulu

- Jambi

- Sumatera Selatan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Utara

- Gorontalo

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara

- Maluku

- Papua

Sirkulasi siklonik terpantau di Papua Tengah yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang.

Konvergensi memanjang dari Papua Barat hingga Pesisir Utara Papua Bagian Utara, dan dari Papua Selatan hingga Papua Tengah.

Selain itu ada juga daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Aru, di Laut Banda, dan Pesisir Barat Papua bagian Tengah.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Pesisir Barat Sumatera Utara hingga Selat Malaka, dari Pesisir Barat Bengkulu hingga Sumatera Barat, dari Kalimantan Selatan hingga Kalimantan Timur, dari Teluk Bone hingga Selat Karimata, dari Laut Aru hingga Laut Banda,dari perairan Utara Bali hingga Jawa Timur, dari Pulau Halmahera hingga Samudera Pasifik Utara Papua.

Terpantau pertemuan angin (konfluensi) terjadi di perairan barat Sumatera, Samudera Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya Banten, Laut Natuna, dan Laut Arafuru hingga Laut Aru.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved