Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Purnawirawan Polda Sulut

Purnawirawan Meninggal dengan Pistol SPN Polda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto: Pasti Ada Sanksinya

Purnawirawan polisi meninggal dunia dengan luka tembak di kepala. Ia diduga menggunakan pistol milik SPN Polda Sulawesi Utara.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Rhendi Umar
Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Polda Sulawesi Utara menelusuri terkait senjata api yang digunakan purnawirawan polisi, AKP I Putu Yasa, untuk mengakhiri hidupnya.

Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, menerangkan jika korban pernah datang di Sekolah Polisi Negara (SPN) Karombasan Polda Sulut.

Kemudian tanpa sepengetahuan dari yang diberi tanggung jawab, korban mengambil senjata tersebut.

"Senjata itu kemudian yang digunakan korban untuk melakukan bunuh diri," jelasnya, Selasa (9/5/2023).

Irjen Pol Setyo Budiyanto menjelaskan, saat ini pihaknya masih mendalami apakah ada unsur kelalaian dari anggota yang menjaga logistik.

"Bid propam yang akan melakukan pemeriksaan lebih detail," jelasnya.

Dia pun menegaskan, jika ada unsur kelalalain pada peristiwa ini maka akan ada sanksi.

"Pasti ada sanksinya, karena pertanggungjawaban senjata api tidak boleh lengah, teledor, dan asal-asalan," jelasnya.

Menurutnya, senjata api adalah inventaris negara, barang yang dipertanggungjawabkan untuk pelaksanaan tugas.

"Jadi kami akan dalami dan telusuri lagi, kira-kira unsurnya seperti apa," jelasnya.

Dia pun sudah menginstruksikan untuk melakukan pengawasan lebih ketat lagi, terlebih soal pinjam pakai senjata api yang harus sesuai mekanisme dan memenuhi syarat.

"Saya juga telah sampaikan, sekiranya anggota yang memiliki masalah pribadi dan lain sebagainya, agar dikonsultasikan ke bagian psikologi untuk dilakukan konseling. Sehingga masalah yang dihadapi bisa dicarikan jalan keluar," jelasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Iis Kristian, menerangkan motif korban purnawirawan polisi I Putu Yasa mengakhiri hidupnya.

Menurutnya, alasan korban adalah soal ekonomi.

"Jadi korban sering mengeluh karena masalah ekonomi," ujarnya, Senin (8/5/2023)

Keterangan tersebut dijelaskan langsung oleh keluarga korban.

"Karena ada beberapa saksi dari pihak keluarga sudah menjelaskan kepada kami, korban sering mengeluh soal ekonomi," jelasnya.

Korban dan istrinya sempat makan siang bersama pada pukul 14.00 Wita, Minggu (7/5/2023)

Kemudian istrinya melihat korban masuk ke kamar bagian depan dan tidur.

Istrinya kemudian pergi ke bagian belakang rumah untuk menjemur pakaian, setelah itu dia istirahat tidur siang.

Baca juga: Cegah Stunting, Pemdes Kayu Besi Minahasa Bagikan Makanan dan Minuman Bergizi Kepada Balita

Baca juga: Ayo Nonton Siaran Langsung Sepak Bola SEA Games 2023 Timnas U22 Indonesia vs Kamboja, Live di RCTI

Sekira pukul 17.00 Wita, korban bangun dan pergi melihat suaminya di kamar depan.

"Istrinya melihat kamar sudah gelap. Dia pun meraba kaki suami yang sudah dingin," ujarnya.

Kemudian, istrinya melihat di lantai sudah berceceran darah yang bersumber dari kepala korban.

"Jadi itu keterangan istrinya yang disampaikan kepada kami," jelasnya.

Korban ditemukan Perum Griya 2 Desa Mapanget Jaga V, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara.

Kombes Pol Iis Kristian menerangkan jika korban adalah pensiunan polisi tahun 2018.

"Dia terakhir bertugas di sekolah polisi negara (SPN)," jelasnya, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, pada tanggal 4 Mei 2023, korban datang berkunjung ke SPN Karombasan tepatnya di bagian logistik.

Kala itu salah satu personel sementara membersihkan senjata dan di situ korban datang ikut membantu.

"Jadi diduga senjata tersebut, adalah inventaris SPN, dan saat ini kami masih dalami bagaimana senjata ini bisa berada di tangan korban," jelasnya.

Jenazah purnawirawan Polda Sulawesi Utara bernama I Putu Jasa tiba di rumah duka di Minut, Senin (8/5/2023).
Jenazah purnawirawan Polda Sulawesi Utara bernama I Putu Jasa tiba di rumah duka di Minut, Senin (8/5/2023). (Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan)

Pengingat

Berita ini TIDAK/BUKAN ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu.

Anda bisa menghubungi psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental setempat.

Baca juga: Legenda Danau Tondano Minahasa Sulawesi Utara, Kisah Cinta dan Tahta Mirip Game of Thrones

Baca juga: Segini Kuota Tambahan Jamaah Haji 2023, Tinggal Tunggu Surat dari Arab Saudi

Bisa juga Anda berkonsultasi ke Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. VL. Ratumbuysang di Jalan Bethesda No. 77, Sario Kotabaru, Manado, Sulawesi Utara.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved