Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

2 Tahun AARS

2 Tahun Kepemimpinan Andrei dan Richard, Ini yang Terjadi dengan Kota Manado

Dalam dua tahun kepemimpinan keduanya, kota Manado disulap menjadi kota yang layak huni, efisien dan berkesinambungan.

|
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Wali Kota Manado Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Pemerintah Kota Manado Sulawesi Utara sukses menghadirkan berbagai inovasi untuk menunjang sektor pariwisata yang ada.

Komitmen tersebut ditunjukan langsung  oleh Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Manado Richard Sualang.

Dalam dua tahun kepemimpinan keduanya, kota Manado disulap menjadi kota yang layak huni, efisien dan berkesinambungan.

Dimulai dari Pembangunan Taman Kesatuan Bangsa (TKB), renovasi Pasar Bersehati Manado, dan Renovasi Rusunawa Pemkot Manado.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Manado Erwin S Kontu menerangkan Wali Kota dan Wakil Wali Kota mempunyai komitmen menata lingkungan kota yang lebih baik sehinnga lebih asri, indah, dan menyenangkan menuju Manado Maju dan Sejahtera.

"Ini bentuk komitmen pimpinan kita, menjadi kota Manado indah, serta bisa dinikmati masyarakat," jelas Erwin S Kontu.

Lanjut Erwin S Kontu, Kota Manado baru-baru ini menyabet penghargaan Gerakan Menuju Smart City Tahun 2021.

Penghargaan Dimensi Smart Governance untuk kategori kabupaten/kota terbaik di Indonesia, diserahkan langsung Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G. Plate di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Selasa (14/12/2021)

Lanjut dia, penghargaan ini merupakan bukti nyata Pemerintah Kota Manado tetap intens memanfaatkan teknologi digital.

“Dalam upaya mengembangkan kota, terutama dalam pelayanan publik dan pemerintahan,” ujarnya.

Kontu mengatakan, pemkot telah memulai program smart city tersebut sejak 2018.

Menurut dia, saat itu Manado merupakan salah satu kota yang terpilih menjadi role model untuk program 100 smart city.

“Kita masuk program smart city sejak 2018 dan akhirnya menjadi 100 kabupaten/kota se-Indonesia," beber Kontu.

Berikut Daftar Pembangunan yang Dilakukan Pemkot Manado.

1. Pembangunan Taman Kesantuan Bangsa

Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Lingkungan Hidup tengah melakukan pembangunan di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Kota Manado Sulawesi Utara.

Adapun pembangunan yang dilakukan yaitu pemasangan tenda membran dan tehel tempat duduk di depan panggung taman kesatuan bangsa.

Dari amatan Tribun Manado di papan proyek, anggaran pembangunan ini memakan biaya Rp 1.050.000.000, yang diambil dari APBD Tahun Anggaran 2022.

Sedangkan waktu pelaksanaan yaitu 90 hari kerja, dimulai sejak tanggal 26 September 2022.

Untuk pelaksana pekerjaan ini dilakukan oleh CV Dwi Karsa Utama, dengan nomor proyek 01/SP-BMTL/T.MEMB/PPK-DI.H 2022.

2. Pembangunan Trotoar di Jalan Piere Tendena

Pemerintah kota Manado menyediakan tempat duduk tepat di tepi Jalan Piere Tendean.

Selain tempat duduk, Pemkot Manado juga menyiapkan jalur pejalan kaki bagi warga di sepanjang jalan ini.

Warna merah trotoar ikut membuat tempat tersebut menjadi lebih indah

Anggaran pembuatannya sebesar 19,8 Miliar, berasal dari APBD kota Manado 2022.

Panjang kawasan pedestrian 2,7 kilometer. Membentang dari depan IT Centre hingga Taman Berkat.

3. Pembangunan Pasar Bersehati Manado

Pasar Bersehati merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pasar ini menjadi salah satu pasar terbesar di Manado dan menjadi pilihan warga untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Terlihat wajah baru dari Pasar Bersehati yang dibangun dengan konsep modern dan memenuhi kebutuhan pariwisata.

Pasar ini pun kini telah ditata sehingga memiliki lokasi wisata dan kuliner dengan pemandangan sungai, pantai dan laut Manado serta Jembatan Sukarno dan kini telah menjadi icon wisata baru.

Selain itu, Pasar Bersehati kini bisa menjadi salah satu landmark kota.

Pasar Bersehati dibangun tahun 1973 dan terletak bersebelahan dengan Pelabuhan Manado.

4. 74 Taman Memperindah Kota Manado

Keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi salah satu masalah pelik di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Tahun 2020, penyediaan taman lingkungan, kelurahan, kecamatan, dan taman kota belum memenuhi target, baru mencapai 6,13 hektar, sementara dalam Peraturan Daerah Kota Manado tentang RTRW 2014-2034, ditetapkan 237 hektar.

Awalnya kondisi eksisting 54 taman kelurahan/kecamatan/kota dan 13 titik taman gantung, sebatas taman biasa yang kurang terawat.

Namun kini ditangan Wali Kota Manado Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang keindahan kota mulai dibenahi.

Tercata 67 taman diperindah secara luar biasa.

Tak berhenti di situ, Andrei Angouw dan Richard Sualang kemudian membangun 7 taman baru yang representatif.

3 taman pada tahun 2022 yakni Taman Patung Piere Tendean, RTP bapenda, dan RTP Tikala TVRI.

4 taman pada tahun 2023 yakni Taman Sario, RTP Ranomut, Taman Median Ringroad, dan Taman Median KONI.

Di penghujung tahun 2022 dan awal 2023, AARS kemudian secara sporadis menyulap pedestrian Jalan Piere Tendean sepanjang 2,4 km dan memperlebar pedestrian dari 2 meter hingga 8 meter.

Sehingga menjadi ruang terbuka hijau dan taman ke – 7 bagi warga Manado.

Kini, Piere Tendean bukan lagi sekadar pusat kawasan bisnis Boulevard On Bussines, tetapi menjelma menjadi taman dan tempat bercengkerama warga.

Di tempat ini warga juga bisa sambil menikmati keramahan dan keindahan tepian teluk Manado atau sekadar melepas kepenatan sehabis beraktivitas.

5. Malalayang Beach Walk

Kota Manado kini mempunyai Malalayang Beach Walk.

Malalayang Beach Walk kini menjadi ikon baru wisata di Manado.

Beragam kuliner dengan harga terjangkau juga tersedia.

Bagi Yang hobi fotografi, banyak spot foto yang menarik. Juga trek jogging bagi penggemar olahraga.

Pengunjung yang membawa anak-anak, di sini juga tersedia semacam taman bermain anak dengan berbagai jenis permainan.

Kawasan yang dulunya tempat jualan beragam kuliner ini kini berubah menjadi lokasi wisata yang diserbu pengunjung.

6. Pembangunan Rusunawa Pemkot Manado

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Tingkulu akhirnya selesai direnovasi Pemerintah Kota Manado.

Masyarakat pun bisa menikmati fasilitas yang dibangun pemerintah tersebut.

Jefry Paat, Pengamat Kebijakan Publik mengatakan, adanya renovasi Rusunawa ini menjadi momentum memulai kembali pemanfaatan fasilitas itu dengan baik.

Ada sejumlah masalah yang lalu membelit pemanfaatan Rusunawa ini.

Pertama soal estetika Rusunawa.

"Jangan lagi Rusunawa itu jadi tempat kumuh, tak enak dipandang, yang menyewa jemur pakaian sembarangan," kata dia.

Butuh pengawasan ketat bagi mereka yang tinggal di Rusunawa tersebut.

Kedua, persoalan penempatan warga yang tinggal di tempat itu.

"Jangan nanti yang tinggal, si ini punya orang, si itu punya orang, kerabat si A, kenalan si B," ujar dia.

Maka, momentum ini dimanfaatkan untuk menempatkan orang yang benar-benar membutuhkan semisal karena ketidakmampuan ekonomi.

"Lihat kebutuhan, di tempatkan itu betul-betul butuh rumah. Dilihat dari dari pendapatan mereka, tidak mampu yang diprioritaskan," ungkap Akademisi Universitas Sam Ratulangi ini.

Pemerintah Kota mengatur syaratnya, kemudian ditunjuk panitia pelaksana yang mengatur penempatannya. Sebaiknya dibuat terbuka dan diawasi siapa saja yang nanti menempati unit Rusunawa

Ketiga, masalah pengelolaan. Rusunawa sifatnya sosial membantu masyarakat, jangan juga tongkat komersialisasi yang justru lebih menonjol.

Memang namanya Rusunawa, artinya rumah susun sederhana sewa. Maka tidak benar-benar fasilitas ini gratis, tapi dibayar sewa dengan harga terjangkau menyesuaikan dengan pendapatan para penghuninya

"Saya rasa ada aturan yang mendasari menyangkut nilai sewanya," kata dia.

Biaya sewa Rusunawa itu dibutuhkan dalam hal menangani operasional Rusunawa itu sendiri. Semisal biaya listrik, air, kebersihan, keamanan dan maintenance fasilitas.

Keempat, Pemerintah Kota Manado diharapkan bisa menambah lagi Rusunawa karena masih banyak masyarakat membutuhkan fasilitas ini.

"Memang anggarannya besar, tapi saya rasa fasilitas seperti inilah yang benar-benar dibutuhkan masyarakat," katanya.

Anggaran bisa ditata di APBD atau mengajukan proposal pembangunan ke pemerintah pusat

"Siapkan lahan misalnya di pinggiran kota, syukur-syukur pemerintah punya aset tanah, anggarannya siap tinggal dibangun," ujarnya. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved