Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut Pukul 12.20 Wita, Satu Orang Tewas, Truk Tak Kuat Nanjak Mundur Tabrak Pagar Rumah

kecelakaan maut di Jalan Lendang Nangka - Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Editor: Glendi Manengal
Humas Polres Lombok Timur
TKP truk pengangkut orkes keliling alami lakalantas di Lombok Timur 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Lendang Nangka - Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Peristiwa tersebut merupakan kecelakaan tunggal yang dialami kendaraan truk.

Akibat kecelakaan tersebut satu orang meninggal dunia.

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 09.30 WIB, Seorang Pemotor Tewas di Tempat, Korban Gagal Nyalip Lalu Jatuh

Baca juga: Harga BBM Terbaru, Minggu 7 Mei 2023: Pertamax, Pertalite hingga Solar

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Nahas! Kecelakaan dialami sebuah truk pengangkut grup musik kecimol atau orkes keliling di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyebabkan 1 orang tewas.

Kecelakaan tunggal itu terjadi di jalan raya jurusan Lendang Nangka - Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (6/5/2023) pukul 12.20 Wita.

Satu personil kecimol bernama Aria Mandala (18) meninggal dunia, sedangkan 4 orang lainnya mengalami luka-luka.

Lantas, bagaimana kronologi lengkapnya?

"Dari kejadian ini korbannya ada lima, satu orang meninggal dunia, warga Desa Bebuak, Lombok Tengah," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman melalui pesan singkat, Sabtu.

Nikolas menjelaskan, satu orang personel grup orkes atas nama Kariawandi (32) dirujuk ke RSUD Selong karena luka berat.

Sementara tiga orang lainnya mengalami luka ringan.

Nikolas menjelaskan, kejadian bermula saat truk bermuatan Grup kecimol itu datang dari arah Lendang Nangka menuju ke Tanak Betian, Desa Lendang Mangka Utara sekira pukul 12.20 Wita.

Saat sampai di TKP truk tersebut tidak kuat untuk menanjak, sehingga mobilnya mati dan mundur ke belakang.

"Ketika baru sampai di atas di tanjakan, karena jalan yang lumayan terjal serta oper muatan truk tersebut tidak bisa menanjak dan mati mesin sehingga menyebabkan mundur oleng ke arah kanan dan menabrak pagar rumah," kata Nikolas.

Dari beberapa video yang beredar, tampak gerobak kecimol dengan sound yang besar terpental, terlihat juga para personel panik mengangkat rekan-rekannya yang terjatuh.

Begini Cara Menyembuhkan Trauma Kecelakaan

Trauma akibat kecelakaan membuat seseorang mengalami depresi.

Bayangan mengerikan dari kejadian yang dialami, sulit disembuhkan, dan butuh waktu lama untuk pulih.

Selain, penyembuhan luka, korban kecelakaan perlu memulihkan kondisi psikologis. 

Korban kecelakaan biasanya akan mengalami kecemasan, berhalusinasi, dan gangguan mental yang menggangu. Aktivitas sehari-hari akhirnya terganggu dan dapat mengalami stress. 

"Setelah kecelakaan, korban butuh trauma healing.
Proses memulihkan kondisi psikologis akibat trauma.

Korban harus bangkit, tidak menyalahkan diri sendiri dan orang lain terus-menerus. Ada korban 1-2 minggu pulih, dan sampai berbulan-bulan," kata Psikolog RS UNS Rahmah Saniatuzzulfa, kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Menurut dia, fase penyembuhan trauma itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu untuk menghapus ingatan terhadap kejadian dan terapi yang memaparkan kejadian.

Korban kecelakaan, perlu didampingi orang-orang terdekat selama masa pemulihan.

Saat itu, korban menjalani karantina untuk mampu menghapus ingatan terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi. 

Trauma kecelakaan itu akan sembuh jika di dalam dirinya ada semangat untuk pulih, yang ditunjukkan perubahan perilaku.

"Terapisnya dari anggota keluarga sendiri. Korban harus dijauhkan dari pikiran-pikiran negatif, ketakutan dan putus asa. Perilakunya sehari-hari dipantau, jangan dibiarkan jika dia melamun sendiri.

Bisa diajak curhat, dihibur biar tertawa lepas, untuk menutupinya perasaan traumatis," ucap Zulfa. 

Aktivitas sehari-hari yang dapat mempercepat waktu pemulihan contohnya, menonton film, dan mendengarkan musik.

"Biarkan ingatan memori kelam kejadian itu hilang sendiri.

Aktivitas sehari-hari, sementara dijauhkan dari kendaraan.

Baik sebagai pengemudi atau penumpang. Itu bisa mengembalikan ingatan korban," katanya.

Founder & Training Director Jakarta Defensive (JDDC) Driving and Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, seseorang yang pernah mengalami trauma karena kecelakaan tidak disarankan untuk berkendara atau mengemudi sampai kondisi psikologis pulih kembali. 

"Takut untuk memulai dari nol lagi itu lebih berbahaya.

Mental si korban laka itu biasanya depresi selama waktu tertentu.

Kalau dia tertekan kondisinya tambah drop, jangan sampai.

Saat bepergian seperlunya, dan biarkan adaptasi dengan kendaraan," kata Jusri. 

Tips Hindari Kecelakaan di Jalan

Meski telah berhati-hati, pengemudi mobil harus memahami, bila kecelakaan yang terjadi bisa datang dari kendaraan bermotor lain.

Untuk itu, kita sebagai pengemudi kendaraan wajib mengetahui tanda-tanda dari mobil di sekitar pengguna jalan lain.

Lantas, seperti apa tanda-tanda dari kendaraan lain yang menjadi indikasi kecelakaan?

Dirangkum dari keterangan resmi Auto2000, berikut adalah tanda-tanda sekitar mobil dari pengguna jalan lain yang harus diperhatikan demi keamanan bersama agar terhindar dari kecelakaan:

1. Manuver sembarangan

Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas sehingga melakukan manuver sembarangan yang berbahaya.

Seperti, pindah lajur tanpa mengindahkan mobil lain di sekitarnya.

Begitu melihat ada yang seperti itu, jangan ragu untuk segera menjaga jarak aman dan tidak terprovokasi oleh tindakan mereka.

2. Melawan arah jalan

Tidak hanya sepeda motor, pemakai mobil pun ada yang nekat melawan arah demi kepentingannya sendiri.

Meskipun salah, namun tetap lebih baik jika Anda tidak terpancing emosinya.

Serta menjaga jarak aman dengan cara menghindar kalau terlihat ada yang melakukan perilaku salah tersebut.

3. Sein kanan padahal belok kiri

Gurauan ini banyak terdengar untuk mengomentari pengguna jalan yang tidak peduli cara memberikan sinyal belok dengan aman.

Alhasil, bukannya menyalakan lampu sein yang sesuai arah, malah abai dan menyalakan lampu sein yang salah, bahkan tidak memberikan isyarat apapun.

Jaga jarak aman kalau Anda menemukan tipe pengemudi seperti ini.

4. Bermain ponsel

Dengan alasan sibuk atau mau tetap eksis di media sosial, beberapa pengemudi tetap bermain ponsel ketika mengemudi mobil.

Padahal perilaku tersebut dapat mendistraksi fokus dan kewapadaan sehingga melakukan tindakan ceroboh, seperti pindah lajur tanpa sadar atau lupa mengerem.

Segera hindari dan beri jarak aman waktu bertemu pengemudi seperti ini.

5. Lampu rem mati

Masih banyak pengemudi yang tidak peduli lampu rem mobilnya berfungsi atau tidak.

Padahal, lampu rem yang mati membuat pengemudi lain tidak tahu kapan mobil atau sepeda motor di depannya mengurangi kecepatan.

Hindari mengikuti dari belakang kendaraan yang lampu remnya mati, seperti dengan pindah lajur atau menyalip kalau aman.

6. Membunyikan klakson seenaknya

Mungkin Anda pernah terganggu oleh pengemudi lain yang menyalakan klaskon tanpa alasan yang jelas, seperti traffic light belum hijau tapi sudah berisik menekan klakson.

Meskipun kesal, tetap kendalikan emosi dan tidak perlu terpengaruh oleh sikap mereka.

Berikan jalan jika memungkinkan dan biarkan mereka melaju sehingga tercipta jarak aman.

Telah tayang di Tribuntrends.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved