Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Sumedang

Detik-detik Petugas Damkar Menangis Saat Lihat Korban Kebakaran Tewas Berpelukan: Api Terlalu Besar

Keduanya ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan. Material rumah yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar.

Editor: Indry Panigoro
Ho
ILUSTRASI pemadam kebakaran saat memadamkan api 

"Anak-anak itu tinggal sama ibunya dan neneknya. Ayahnya pulang ke orang tuanya, pisah ranjang," kata Abas.

Ia bercerita saat kejadian sempat mendengar teriakan dari rumah korban.

"Saya dengar teriakan. Saya keluar, sudah ada penghuni rumah empat orang. Dua orang tertinggal di dalam. Mau diselamatkan sudah tak mungkin karena api terlalu besar," kata Abas.

"Enggak bisa evakuasi (korban yang meninggal dunia), warga kesulitan untuk menyelamatkan. Ibunya juga mau memaksa menerjang api, tapi ditolong sama warga agar tidak celaka," kata Abas

Sang ibu peluk erat kuburan sang anak

Mela Andriani (27) saat mencium nisan kedua anaknya di TPU Sukatani, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Jumat (5/5/2023).
Mela Andriani (27) saat mencium nisan kedua anaknya di TPU Sukatani, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Jumat (5/5/2023). (Tribun Jabar)

Kedua jenazah dimakamkan di di Tempat Pemakaman Umum Sukatani di Kampung Cilengsar RT 04/01, Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan pada Jumat (5/5/2023).

Pemakaman jasad kedua anak ini terbilang alot karena pihak ayah dan pihak ibu berkeinginan keduanya dimakamkan di tempat yang berbeda.

Ayahnya ingin di kawasan Sumedang Kota, sementara ibunya ingin di Cadas Pangeran.

"Berkat negosiasi oleh pihak desa dan pihak kecamatan, akhirnya keluarga ayah anak ini menerima dan mempersilakan untuk dimakamkan di Cadas Pangeran," kata Kades Ciherang, Nana Suarsana, di lokasi pemakaman.

Ketika ratusan warga mulai berangsur pergi, ibu kedua anak itu, Mela Andriani (27), masih bertahan di kuburan.

Dia memeluk erat kuburan anaknya itu. Pelukan erat dan rasa kehilangan yang mendalam membuatnya akhirnya pingsan.

Damkar bantah mobilnya telat datang

Sementara itu Sekretaris Satpol PP, Linmas, dan Damkar Kabupaten Sumedang Deni Hanafiah mengaku menerima informasi kebakaran tersebut pukul 20.30 WIB.

"Tim kami tiba di lokasi pukul 20.40, atau sepuluh menit setelah menerima laporan," ujar Deni kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Jumat (5/5/2023) sore.

Deni menuturkan, sebelum kejadian kebakaran, di lokasi lain, tepatnya di wilayah Desa Sukamaju, Kecamatan Rancakalong, terjadi longsor.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved