Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Surya Paloh Pilih Curhat ke Luhut, Pasca tak Diundang di Istana saat 6 Ketum Parpol Koalisi Ketemu

Dinamika di tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus terjadi dan menjadi konsumsi publik. Termasuk kerenggangan antara Presiden

Editor: Aswin_Lumintang
WARTA KOTA/WARTA KOTA/ABN
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai bentuk silaturahim sekaligus membangun komunikasi politik menjelang Pemilu 2024. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Dinamika di tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus terjadi dan menjadi konsumsi publik. Termasuk kerenggangan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Seperti diketahui Surya Paloh dan istana mulai tak seirama ketika Ketua Umum NasDem itu secara terbuka mengusung Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024.

Padahal hubungan Jokowi dan Anies tak akur sejak Pilkada DKI 2017 lalu.

Surya Paloh menyampaikan, beberapa pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat bertemu di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta, Jumat (5/5/2023) siang.

Jokowi dan Luhut Panjaitan.1
Jokowi dan Luhut Panjaitan.1 (google/Tribunmedan)

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan, Paloh tak menyampaikan langsung ke Jokowi lantaran tak diundang ke Istana Merdeka dalam pertemuan beberapa hari lalu.

"Kok enggak menyampaikan ke Pak Jokowi? Lho wong Pak Surya saja enggak diundang kok," kata Sugeng di Kantor Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Sugeng menyebut komunikasi antara Presiden Jokowi dan Surya Paloh seakan ada hambatan psikologis.

"Ya itu lah. Itulah faktanya, kita semuanya enggak tahu, Pak Surya juga enggak tahu kok tiba-tiba ada hambatan psikologis kayak gitu," ujarnya.

Dia lalu menanyakan agenda pertemuan ketua umum partai politik (parpol) pendukung pemerintah bersama Presiden Jokowi beberapa hari lalu.

"Misalanya yang kemarin itu pertemuan apa itu? Pertemuan koalisi pemerintah dalam konteks ini atau pertemuan koalisi capres-cawapres di tahun 2024?" tanya Sugeng.

Baca juga: Indonesia Raih 3 Medali Emas Hari Ini, Berikut Update Klasemen SEA Games 2023 Sabtu 6 Mei

Baca juga: UPDATE Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2023 Sabtu 6 Mei: Hattrik Emas, Indonesia Geser Thailand

Menurutnya, harusnya Surya Paloh diundang dalam pertemuan tersebut apabila dalam kontestasi koalisi pemerintah.

"Kan sampai hari ini kita tegas atas moral politik etik yang baik, ingat ya, atas moral politik etika yang baik, kita tetap mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin sampai tahun 2024," ungkap Sugeng.

 
"Itu sekali lagi saya garisbawahi, itu firm sikap NasDem dan sikap Pak Surya. Bukan karena ingin menjilat-jilat kekuasaan, tidak. Itu adalah moral politik yang baik," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tak Diundang ke Istana, NasDem Sebut Ada Hambatan Psikologis Jokowi dan Surya Paloh, https://www.tribunnews.com/nasional/2023/05/06/tak-diundang-ke-istana-nasdem-sebut-ada-hambatan-psikologis-jokowi-dan-surya-paloh.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved