Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Mengenal Sosok Yowanda Yonggara, Alumni Unsrat Manado Sekretaris WSCF Asia Pacific

Anak kesatu dari tiga bersaudara ini, pernah berkuliah di Universitas Sam Ratulangi Manado dan Universitas Pelita Harapan.

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Yowanda Yonggara
egional Secretary of World Student Christian Federation (WSCF) Asia Pacific, Yowanda Yonggara (32). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Yowanda Yonggara (32), tidak asing lagi di kalagan para aktivis, terutama di Sulawesi Utara.

Perempuan kelahiran Jakarta, 30 Oktober 1990 cukup aktif di berbagai organasi baik tingkat kota, provinsi bahkan Asia Pacific

Anak kesatu dari tiga bersaudara ini, pernah berkuliah di Universitas Sam Ratulangi Manado dan Universitas Pelita Harapan. 

Sejak masih kuliah, Yowanda Yonggara akif diberbagi organasi kampus. 

Dia pernah menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unsrat 2011 (Presiden Mahasiswa), Ketua Bidang Infokom BPC GMKI Manado 2015-2017, Pengurus Pusat GMKI (2018-2020), 

Sekarang aktif di Gerakan Perempuan Sulut, Ketua DPD GAMKI Sulut 2021-2024, dan sekarang terpilih menjadi Regional Secretary of World Student Christian Federation (WSCF) Asia Pacific

Dari pengalamannya sendiri, sosok perempuan tangguh ini, meminta para perempuan untuk berani tampil di ruang-ruang publik. 

Secarah khusus perempuan-perempuan di Sulawesi Utara

Menurutnya, perempuan di Sulut sudah sangat luar biasa, kerana telah berani  mengungkapkan pendapat. 

Tetapi, sacara keseluruhan di Indonesia budaya Patriarki masih cukup kuat di tengah-tengah masarayakat. 

Sehingga perempuan hanya ditempatakan mengurus dapur, sumur dan kasur. 

Namun begitu, di sisi lain, kata dia, saat ini banyak kesempatan bagi perempuan untuk boleh mengekspresikan pendapatnya di ruang-ruang publik. 

"Kesempatan itu sudah ada, tetapi kembali lagi kepada perempuan apakah meraka siap atau tidak memperlengkapi diri untuk mengisi ruang-ruang publik tersebut," tutur dia Kamis (4/5/2023). 

Yowanda mengungkapkan posisi perempuan bukan hanya menjadi pelengakap saja, tetapi harus bisa berkonstribusi dalam pembangunan negara. 

"Jadi untuk perempuan harus memperlengkapi diri agar mengisi ruang-ruang publik dan jangan mau hanya jadi pelangkap saja," ucapnya. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved