Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Liga 1

Kisah Yakob dan Yance Sayuri, Saudara Kembar Bawa PSM Makassar Juara, Perjalanan Karier Tak Mudah

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri merupakan saudara kembar yang kini membela PSM Makassar.

Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Timur
Pemain PSM Makassar, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keberhasilan PSM Makassar menjadi juara Liga 1 musim 2022/2023 tak lepas dari peran Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri merupakan saudara kembar yang kini membela PSM Makassar.

Yakob Sayuri lebih dulu bergabung dengan PSM Makassar.

Kemudian pada musim 2022/2023 PSM Makassar merekrut adiknya Yance Sayuri.

Kesuksesan yang diraih Yakob Sayuri dan Yance Sayuri kini tidaklah mudah.

Baca juga: Ryan Kurnia Resmi Jadi Pemain Persib Bandung, Ini Profilnya

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri terlahir dari keluarga yang sederhana di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua tahun 1997 silam.

Adik kakak ini sejak kecil mencintai sepak bola.

Sampai rela bermain bola tidak pakai alas kaki atau sepatu.

Yakob menceritakan awal-awal merintis karier sepakbolanya.

Yakob kemudian dipanggil untuk bermain bersama Persiwa Wamena.

Persiwa saat itu bermain di Liga 3 Indonesia.

Saat itu, pria 25 tahun ini tidak punya uang sama sekali untuk biaya transport ke Wamena.

Lalu, dia dibekali uang Rp 50 ribu untuk berangkat.

Dari uang itu menjadi awal mula kariernya melejit hingga saat ini.

“Biaya pesawat mahal sekali dan kapal besar biaya tiketnya lumayan mahal juga,” katanya dalam channel Youtube PSM Makassar, Selasa (2/5/2023).

“Saya naik kapal kecil dua hari dua malam di atas kapal, dikasih uang Rp 50 ribu oleh kakak saya,” jelasnya.

Dia menahan lapar sampai turun di dermaga tujuan.

Tidak disangka uang Rp 50 ribu itu menjadi motivasi awal dari kesuksesan Yakob.

“Saya bisa seperti sekarang ini tidak lepas dari uang Rp 50 ribu itu,” pungkasnya.

Yance menambahkan, waktu sering dimarahi orang tua karena bermain bola.

Dia malah sering bolos sekolah demi bisa bermain bola.

Namun hal itu yang membuat kariernya kini melesat.

Sama seperti kakaknya, penuh keterbatasan dalam merintis karier,

“Perjuangan jadi pemain bola itu sangat susah sekali akhirnya juara bersama PSM,” katanya.

Dia pertama kali merintis karier sepakbola dengan bergabung dengan klub Liga 3.

Gaji pertamanya saat di Liga 3 diberikan ke orang tuanya.

Dari situ, dia kemudian dipanggil untuk memperkuat PSM Makassar.

Sampai pada akhirnya membawa juara PSM Makassar.

“Walaupun kecil, tapi saya kasih yang utama ke orang tua,” ujarnya.

“Orang tua seakan-akan mimpi buat mereka juga, dari yang tidak ada bisa sampai ke tahap ini,” pungkasnya.

Telah tayang di Tribun-Timur.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved