Polisi Tewas Ditabrak Kereta
Terungkap Isi Rekaman CCTV Sebelum AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta Api, Tidak Menaiki Ojek Online
Dari rekaman CCTV di lokasi terungkap hal yang terjadi sebelum AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pihak kepolisian melalukan penyidikan terhadap kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu.
Sejumlah saksi hingga barang bukti diperiksa.
Salah satu bukti yang diperiksa pihak kepolisian adalah CCTV.

Baca juga: Kronologi Tewasnya AKBP Buddy Versi Polisi, Sempat ke Kantor hingga Tabrakan Diri di Rel Kereta Api
Dari rekaman CCTV di lokasi terungkap hal yang terjadi sebelum AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas.
Hal itu dipaparkan oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata.
Ia memaparkan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tidak menaiki ojek online (ojol) saat menuju ke Stasiun Jatinegara.
Ia menegaskan bahwa AKBP Buddy Alfrits Towoliu berjalan kaki saat menuju ke Stasiun Jatinegara.
Kombes Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan hal itu berdasarkan rekaman CCTV yang menunjukkan AKBP Buddy Alfrits Towoliu terlihat berjalan kaki seorang diri ketika keluar dari Polres Metro Jakarta Timur.
Terkait hal ini, polisi juga telah memperlihatkan bukti rekaman cctv yang dimana pada pukul 9.12 WIB Buddy keluar menuju gerbang berjalan kaki seorang diri dan sempat menyebrang jalan namun akhirnya balik lagi.
Tak hanya pada saat di Polres, pada pukul 9.21 WIB AKBP Buddy juga terekam CCTV tengah berjalan seorang diri ketika tiba di Stasiun Jatinegara.
"CCTV yang ada di Stasiun Jatinegara menunjukan bahwa korban almarhum ini berjalan sendirian," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, meninggalnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga ada kejanggalan oleh keluarga.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur ditemukan tewas di dekat perlintasan kereta api.
Sebelum meninggal dunia, AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat datang ke kantor terlebih dulu.
AKBP Buddy Alfrits Towoliu kemudian meninggalkan kantor setelah menerima telepon dari seseorang. Anehnya AKBP Buddy Alfrits Towoliu meninggalkan kantor naik ojek online.
Padahal AKBP Buddy Alfrits Towoliu membawa mobil pribadi dari rumah ke kantornya. Hal itu lantas membuat pihak keluarga merasakan keanehan.
"Nah berangkatnya anehnya dia naik grab, katanya naik grab, padahal dia ada mobil pribadi," ujar paman AKBP Buddy Alfrits, Cyprus Tatali.
Polisi Bantah Soal Kabar Telepon dari Orang Tak Dikenal Sebelum AKBP Buddy Tewas
Polres Metro Jakarta Timur membantah pernyataan keluarga AKBP Buddy Towoliu yang menyebut ada seseorang mencurigakan yang menelpon Buddy sesaat sebelum tewas tertabrak kereta.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dimas Prasetyo mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ponsel milik Buddy, diketahui terdapat enam daftar telpon masuk dan keluar yang dimana semuanya orang yang dikenal.
"Kami menepis bahwa berita yang beredar bahwa tidak ada itu telpon dari orang orang tidak dikenal dan sebagainya disini," kata Dimas saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
Adapun dalam sesi konferensi pers itu, polisi menunjukan bukti hasil penyelidikan pemeriksaan terhadap riwayat panggilan keluar, masuk maupun panggilan yang tidak sempat terangkat atau missed call di ponsel Buddy.
Dari bukti itu terlihat siapa saja yang berada di daftar riwayat panggilan itu yakni mulai dari istri AKBP Buddy bernama Cecelia, seseorang yang diduga dari Akademi Kepolisian dengan nama kontak Danmen tar Akpol, Wakasat Narkoba Timur, dan kontak telpon bernama Datarkajay.
"Semuanya orang dikenal mulai dari keluarga, istri korban, hingga anak buah korban di Wakasat Res Narkoba, semua sudah kita ambil keterangan kecuali istri korban karena masih berduka," ucapnya.
Sementara itu, Tim Puslabfor Polri Kombes Pol Supi menjelaskan bahwa terdapat 6 aktivitas panggilan pada ponsel milik AKBP Buddy di hari kejadian tersebut.
Adapun aktivitas panggilan itu dengan rincian 3 panggilan dan satu panggilan masuk.
"Aktivitas panggilan pertama terekam pukul 06.55 WIB kemudian panggilan terakhir pada pukul 09.29 WIB," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pihak keluarga Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur menduga kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu terkait dengan kasus yang sedang ditangani.
Dugaan ini karena beberapa saat sebelum jasad Buddy ditemukan di perlintasan rel kereta api dekat Stasiun Jatinegara, korban sempat mendapat telepon dari seseorang tidak dikenal.
Panggilan telepon itu diduga membuat Buddy yang sedang berada di Mapolres Metro Jakarta Timur untuk mendekorasi ruang barunya memilih pergi dengan menggunakan taksi online.
Dalam hal ini pihak keluarga menilai sosok yang menghubungi Buddy sebelum kejadian bukan orang sembarang, karena membuat perwira menengah itu memilih pergi tidak dengan mobil pribadi.
Bahkan pada Sabtu (29/4/2023) sekira pukul 09.00 WIB Buddy dan seorang keponakanya sedang berada di Mapolres Metro Jakarta Timur untuk mendekorasi ruang barunya sebagai Kasat Narkoba.
"Apa karena jabatan baru ini mungkin diduga dia mau sidik (penyidikan). Karena Kasat Narkoba, kalau sidik kan berhadapan dengan mafia," kata Paman Buddy, Cyprus, Sabtu (29/4/2023).
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fahmi Ramadhan)
Baca juga: Hasil Olah TKP Kasus Kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu Kasat Narkoba Polres Jaktim
Artikel tayang di Wartakotalive.com
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
polisi tewas tertabrak kereta
AKBP Buddy Alfrits Towoliu
Jakarta Timur
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur
Kronologi Tewasnya AKBP Buddy Versi Polisi, Sempat ke Kantor hingga Tabrakan Diri di Rel Kereta Api |
![]() |
---|
2 Hal Janggal Terkait Misteri Kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Keluarga Ungkap Hal Ini |
![]() |
---|
Misteri Penyebab Kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Keluarga Duga Ada Kaitan dengan Mafia Narkoba |
![]() |
---|
3 Fakta AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Kasat Narkoba yang Tewas Tertabrak Kereta Api Tadi Pagi |
![]() |
---|
Sosok AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Polisi yang Tewas Tertabrak Kereta Api, Miliki Segudang Prestasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.