TKW
Kisah Pilu Shanty Dewi TKW di Taiwan, Selalu Layani Majikan Jam 2 Malam Sampai Tak Kuat
Meski majikannya suka ngeyel dan tidak mau tahu, Shanty Dewi kerap sekali membantu majikannya memploroti celananya setiap malam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengalaman seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) jelas sangat berbeda satu sama lain.
namun demi mengubah kehidupan jadi lebih baik, mereka harus telaten melakoni pekerjaan mereka.
Meski terkadang banyak kejadian tak menyenangkan mereka alami.
Baca juga: Berikut 6 Syarat Menjadi TKW di Hongkong, Ada Potongan Gaji Untuk Agen
VIRAL curhatan seorang TKW asal Indonesia di Taiwan, diminta 24 jam siap sedia melayani kakek-kakek.(YouTube Shanty Dewi)
Pengalaman itu dialami oleh Shanty Dewi TKW di Taiwan.
Perempuan asal Lumajang ini sudah lama bekerja di Taiwan, ia bertugas menjadi orang tua.
namun kelakuan sang majikan tersebut sangat tak senonoh dan kerap merendahkannya.
Selalu minta dilayani pada jam 2 malam.
Baca juga: Kisah Dewi TKW di Arab Saudi, Pendam Rindu Keluarga Selama 8 Tahun, Tapi Senang Majikan Baik
Tengah viral di media sosial curhatan TKW asal Lumajang dipaksa layani majikan tiap malam.
Si Tenaga Kerja Wanita (TKW) itu bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga atau ART di Taiwan.
TKW itu bernama Shanty Dewi.
Majikannya diketahui sudah tua dan renta.
Baca juga: Begini Kehidupan TKW di Arab Saudi Pada Malam Hari, Banyak yang Lepas Kerudung
Curhat TKW asal Lumajang di Taiwan, tak kuat layani majikan tiap malam. (YouTube Shanty Dewi)
Shanty Dewi mengurai curhatannya di YouTube.
Shanty Dewi mengaku bahwa ia harus bangun setiap malam karena majikannya memintanya ke toilet.
Majikannya yang sering ia panggil dengan nama Akong tersebut kini sudah berusia senja tersebut terus memaksa Shanty Dewi untuk memenuhi hasratnya.
TKW asal Taiwan ini tak bisa menolak dan akhirnya harus bersabar.
Mau tak mau dirinya harus memenuhi semua keinginan majikannya.
Pasalnya, dia juga membutuhkan uang untuk biaya kehidupan keluarganya di kampung.
"Aku tiap malam itu 12 kali terpaksa bangun dan melayani majikan," kata Shanty Dewi, dikutip dari YouTube Shanty Dewi pada Minggu (23/4/2023) via TribunnewsMaker.
Bahkan, Shanty Dewi diminta untuk melakukan apapun yang majikan nya inginkan dan harus dituruti.
Dia terus mendapakan perlakuan tidak mengenakkan dari majikannya.
Dia mengaku acapkali direndahkan oleh majikannya itu.
"Bilangnya gini sama saya, kamu itu cuman pembantu, sebetulnya kamu itu nurut saya," kata Shanty Dewi.
Majikan berusia 70 tahun itu kerap membangunkan Shanty Dewi untuk meminta bantuan.
Shanty Dewi sering diminta majikannya untuk dibawa ke kamar mandi, buang air kecil.
Mendapatkan perlakukan yang menjijikan tersebut, Shanty mengaku kesal.
Dirinya merasa sudah tak kuat lagi memenuhi segala keinginan kakek tersebut.
"Udah nggak kuat, dia ini selalu ngeyel, jadi harus sabar dan sabar," kata Shanty Dewi.
Meski majikannya suka ngeyel dan tidak mau tahu, Shanty Dewi kerap sekali membantu majikannya memploroti celananya setiap malam.
"Sudah selesai kuajak dia ke kamar guys," kata Shanty.
Menurut Shanty Dewi, dia selalu diminta melayani majikannya setiap malam dari pukul tujuh hingga pagi harinya.
"Pernah minta ke saya untuk mengantarkan ke kamar mandi jam 2, katanya minta antar ke kamar mandi, katanya kencing," kata Shanty Dewi.
Sesampainya di toilet, ternyata majikannya ini tidak buang air kecil atau besar, malahan dia hanya menyikat atau mengerok jenggot miliknya saja.
"Emang gak ada waktu lain selain jam 2 malam," kata Shanty dengan nada kesal.
Selain itu, majikan yang berusia lebih tua atau lanjut ini sering membutuhkan dan meminta dipijat plus plus setiap malam kepada Shanty.
Hal inilah yang membuat kualitas tidur Shanty Dewi menjadi terganggu.
Dirinya juga mengaku resah karena harus terbangun berkali-kali karena majikanya.
Meski demikian, Shanty memilih untuk tetap tegar dan bersabar.
Lantaran terpepet karena membutuhkan uang, dirinya memilih untuk merelakan tidurnya.
TKW di Arab Nyaris Dirudapaksa Majikan
Pertama kali menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara Arab, Nur masih berusia 16 tahun.
Melalui kanal YouTube pribadinya, TKI perempuan ini mengatakan hal tersebut merupakan masa-masa yang paling tidak mengenakan untuk dirinya, sebab saat itu ia hampir saja hendak diperkosa oleh majikannya.
Bukan hanya hendak diperkosa, ia juga kerap disiksa.
"Pertama kali aku kerja ke luar negeri itu jadi TKW dan ini merupakan pengalaman nggak enak banget, buat nggak bisa lupa sampai kapan pun," kata Nur memulai.
"Aku pernah mau diperkosa, kemudian aku dapat kekerasan fisik. Aku jadi seorang TKW itu dari umur 16 tahun, lulusan SMP aku langsung jadi seorang TKW," tambahnya.
Nur bercerita, usia 16 tahun bukanlah usia yang legal untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia, karena usia segitu masih dianggap di bawah umur.
Ia lantas terpaksa mengubah identitasnya menjadi usia yang cukup syarat untuk bisa terbang ke luar negeri menjadi TKI.
Semua itu dilakukan Nur lantaran lulus SMP ia tidak memilliki cukup biaya untuk melanjutkan pendidikannya, terlebih ia tidak ada pikiran sama sekali untuk bersekolah lebih tinggi.
"Aku memutuskan ke luar negeri karena aku pengen cari duit, untuk melanjutkan sekolah kayaknya nggak ada dipikiran aku sama sekali, karena keterbatasan biaya, makan aja susah apalagi untuk sekolah," urai Nur.
"Jadi makanya aku memutuskan untuk ke luar negeri gimanapun caranya," tambah Nur.
Singkat cerita, TKI perempuan ini akhirnya bisa terbang ke negara Timur Tengah, pertama kali menginjakan kaki di luar negeri, Nur ditempatkan di Abu Dhabi.
Di sana ia bekerja di rumah majikannya. Majikan laki-laki Nur adalah seorang tentara, sementara majikan perempuannya ibu rumah tangga, ada pula anak mereka yang berusia enam tahun.
TKI perempuan ini bercerita, awal bekerja ia merasa aman dan baik-baik saja, namu seiring berjalannya waktu majikannya yang laki-laki mulai bersikap aneh di hadapannya.
Pernah suatu ketika majikannya yang laki-laki melakukan tindakan tidak senonoh di depan Nur, malamnya majikan TKI perempuan ini hendak berusaha masuk ke dalam kamar Nur.
"Pas aku dateng itu nggak ada tanda-tanda kayak gimana-gimana, semua baik-baik saja. Kemudian udah tiga bulan baru ketahuan, kegenitan seorang majikan laki-laki kepada pembantunya," ujar Nur.
"Jadi setiap nggak ada majikan perempuan, majikan laki itu megang-megang itunya di depan aku, kayak nggak nyaman banget akunya, genit banget,"
"Kemudian pas malemnya jam 1 - jam 2 aku digedor-gedor, aku keukeuh nggak mau ngebukain pintu, karena buat apa. Jam 1 - jam 2 itu bukan waktunya kerja, jadi aku keukeuh nggak bukain pintu," jelas Nur.
Keesokan harinya, TKI perempuan ini tiba-tiba saja dipukul oleh majikannya yang laki-laki, tanpa ada salah ia harus menerima kekerasan fisik yang diberikan oleh majikanya tersebut.
Melihat Nur disiksa oleh sang suami, istrinya yang merupakan majikan perempuan Nur langsung menghampiri dan membela TKI perempuan ini.
Namun karena tak berdaya, majikan perempuan Nur tidak dapat berbuat banyak untuk membela.
"Kemudian paginya itu ya, nggak ada angin nggak ada hujan, gada salah, tiba-tiba majikan laki itu nampar aku, nampar bolak-balik, sakit banget rasanya sampai ngecap, karena orang Arab Saudi itu gede ya, tinggi besar, apalagi beliau adalah seorang tentara," kata Nur.
"Kemudian datanglah majikan yang perempuan 'kenpaa, dia salah apa, kok ditampar?' gitu, majikan perempuan sedikit kaget, 'ini, dia salah ini, ini kotor,' kata dia. Itu bukan asli murni dari kesalahan kerjaan, itu mungkin dendam, malam nggak dibuka jadi cari-cari alasan," jelas Nur.
Ia menduga, jika saja ketika malam ia membukakan pintu saat majikan laki-lakinya mengetuk-ngetuk, mungkin ia sudah lama menjadi korban kekerasan seksual oleh orang Arab tersebut.
"Kalau saja malem pas majikan laki gedor-gedor trus aku bukain pintu, ya sudah mungkin aku udah diperkosa kali ya, alhamdulillah Allah masih melindungi aku," ujar Nur.
TKI perempuan ini mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak hanya satu atau dua kali saja ia alami, namun selama delapan bulan bekerja, Nur mengaku selalu diperlakukan seperti itu oleh majikannya.
Awalnya ia masih mencoba untuk sabar dan bertahan bekerja di rumah majikannya tersebut, namun lambat laun batas kesabarannya mulai menipis, hingga TKI perempuan ini berinisiatif untuk mencari perlindungan ke pihak kepolisian.
Akhirnya ia bisa keluar dari rumah majikan dan kembali ke agen yang sudah menyalurkan dirinya bekerja di sana.
Namun miris, gaji tiga bulan yang harusnya diterima Nur tidak dibayar oleh majikannya, sehingga ia harus menanggung kerugian yang cukup besar untuk itu.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Akhirnya Terungkap Sebab TKW Asal Indramayu Depresi Pulang dari Singapura, Begini Perlakuan Majikan |
![]() |
---|
Segini Gaji ART di Belanda Sangat Menggiurkan, Apriliya Dapat Ratusan Juta Rupiah Per Tahun |
![]() |
---|
Nasib Tragis Ni Ketut Nurhayati TKW di Malaysia, Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Komunikasi Putus |
![]() |
---|
Sosok Fitria Denafa TKW di Arab Saudi, Bertahan Hidup Jadi Biduan Dangdut Hingga Kini Kaya Raya |
![]() |
---|
Kisah Dian TKW di Taiwan, Kaget Harus Tinggal Serumah Dengan Tiga Pria |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.