RHK Rabu 26 April 2023
Bacaan Alkitab - Yohanes 20:24-25 Ketika Akal Melawan Iman
Tomas, adalah satu-satunya murid yang tidak ada ketika Yesus pertama kali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Yohanes 20:24-25
TRIBUNMANADO.CO.ID - Tomas, adalah satu-satunya murid yang tidak ada ketika Yesus pertama kali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Ketika itu murid Yesus tinggal 11 orang, karena Yudas Iskariot sudah mati bunuh diri setelah mengkhianati Yesus.
Waktu penampakkan itu, mereka berada di tempat tertutup. Semua pintu terkunci.
Ketika murid-murid Yesus menceritakan penampakkan itu kepada Tomas, dia tidak percaya. Memang tidak dijelaskan mengapa ketika itu Tomas tidak bersama para murid-Nya. Tetapi ketika mereka menceritakan semua yang terjadi itu, Tomas tidak percaya.

Tomas kemudian memberi dasarnya mengapa dia tidak percaya. Yakni, dia tidak melihat langsung dan tidak meraba atau membuktikan sendiri hal kebangkitan Yesus.
Dia membantah para murid Yesus itu dan berkata bahwa sebelum dia melihat langsung dan mencucukan jarinya ke bekas paku di tangan dan kaki serta mencucukan tangannya ke lambung Yesus yang lubang karena luka tombak, dia tidak akan percaya.
Tomas menggunakan akal, pikiran, ratio dan logika untuk menilai dan memercayai kebangkitan Yesus. Bahwa dalam analisa dan hitungan ilmiah atau secara ilmu pengetahuan, hal kebangkitan Yesus itu haruslah dapat dibuktikan.
Memang secara akal, ratio dan logika, tidaklah mungkin orang yang tubuhnya sudah tercabik-cabik, dipaku di salib, ditombak, digantung, kehabisan darah dan sangat menderita, bahkan telah nyata-nyata mati dan dikuburkan, lantas bangkit dan hidup. Secara akal dan pikiran manusia normal, hal itu sangatlah mustahil dan tidak mungkin terjadi.
Baca juga: Renungan Harian Keluarga – Yohanes 20:24-25 Ajar Kami Percaya Walau Tidak Melihat
Itulah yang menjadi pegangan Tomas. Maka ketika 10 orang murid meyakinkan dia bahwa Yesus telah bangkit, langsung dibantahnya dengan tegas.
Argumennya sangat rasional, logis dan masuk akal. Karena memang dasarnya adalah akal manusia. Maka ketika dia mengukur kebangkitan Yesus dengan akal, maka menjadi dangkallah pemahamannya. Sebab ukuran akal manusia, sangat terbatas.
Tomas lupa bahwa dia adalah murid Yesus. Dan Maha Guru Agunya, yakni Yesus Kristus adalah Tuhan. Dan bahwa Dia sudah mengatakannya kepada mereka semua bahwa Yesus memang akan mati disiksa, tetapi Dia akan bangkit pada hari ketiga disertai dengan berbagai tanda-tanda ajaib yang menyertai-Nya. Itu hanya bisa dipahami dan diketahui serta dibuktikan secara iman.
Mata iman Tomas tertutup. Dia berpikir ketika Yesus mati, semuanya sudah selesai. Dia lupa bahwa Yesus adalah Tuhan. Perkataan-Nya adalah Firman Kehidupan.
Apa yang dikatakan-Nya pasti terjadi. Karena Dia Tuhan. Nah, hanya dengan iman sajalah kita dapat membuktikan bahwa Yesus bangkit dari orang mati. Mengapa? Karena iman jauh lebih tinggi dari akal, ratio dan logika apapun.
Dalam iman, tidak ada yang mustahil. Dalam iman, peristiwa ajaib pasti terjadi. Dalam iman, mujizat itu nyata.
Maka analisa dan dalil Tomas yang tidak percaya karena belum melihat dan membuktikannya sendiri, terlihat sangat jauh di bawah. Jadi, kebangkitan Yesus memang tidak mampu diukur secara akal, tetapi nyata.
Dan, peristiwa itu adalah peristiwa iman. Iman itu jauh melampaui akal.
Jadi, ketidakpercayaan Tomas karena belum melihat, membuktikan bahwa akal terlalu jauh di bawah iman. Maka janganlah gunakan akal untuk mengukur apalagi melawan iman. Termasuk dalam hal kebangkitan Yesus. Sebab kebangkitan Yesus terbukti sah, nyata terjadi dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Sejarah mencatat itu.
Demikian firman Tuhan hari ini.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." (ay 25)
Dalil Tomas sudah tentu terbantahkan oleh fakta. Bahwa Yesus benar-benar bangkit. Jadi akal, ratio dan logika Tomas terbantahkan dan tidak terbukti. Sebab iman tidak dapat dilawan oleh akal. Akal tak akan mampu mengukur apalagi menilai dan melawan iman.
Sebagaimana Ibrani 11:1,3, _Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat._
_Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat._ Jadi, termasuk akal, ratio, logika manusia, tercipta dan diciptakan oleh Allah. Itulah iman. Maka, sampai kapanpun, akal tak akan mampu melawan iman.
Sebagai murid Yesus masa kini, marilah kita hidup dalam iman yang teguh kepada Kristus. Jangan pakai akal kita untuk melawan Dia. Sebab, kita adalah milik kepunyaan-Nya.
Jika kita hidup dalam iman, pasti kita menikmati kasih karunia-Nya yang ajaib. Sebab bersama Dia, mujizat pasti terjadi dalam hidup kita. Amin
DOA: Tuhan Yesus, perteguh iman kami untuk melayani Tuhan dan berkatilah kami selalu. Amin
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.