Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WhatsApp

Apa Itu Enkripsi WhatsApp, Fitur yang di Klaim Dapat Melindungi Keamanan Data, Begini Cara Kerjanya

Berikut ini pengertian dan cara kerja enkripsi end to end. fitur untuk melindungi keamanan data pengguna WhatsApp.

Editor: Erlina Langi
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Aplikasi WhatsApp 

Makanya, sistem keamanan ini disebut end-to-end encryption. Sebab, sistem E2EE menjamin bahwa pesan yang dikirim hanya dapat dibaca dan dilihat oleh pengirim dan penerima pesan saja, tidak dapat diintip oleh peretas yang ingin mencegat jalur komunikasi.

Di laman resmi Whatsapp, perusahaan menjamin bahwa seluruh data telah dilindungi oleh sistem E2EE, termasuk isi pesan, dokumen (foto/video), rekaman suara, riwayat panggilan suara/video, hingga unggahan status di WhatsApp Status.

“Dengan sistem end-to-end encryption, pesan, foto, video, rekaman suara, dokumen, panggilan suara, hingga WhatsApp status Anda akan dijamin tidak akan jatuh ke tangan yang salah,” tulis WhatsApp.

WhatsApp telah mengadopsi sistem keamanan enkripsi ujung ke ujung sejak 2014 lalu. Perusahaan menggunakan Signal Protocol yang dikembangkan oleh Open Whisper System.

Protokol keamanan ini juga kerap digunakan platform perpesanan instan lain, seperti Signal, untuk melindungi percakapan para penggunanya.

Baca juga: Fitur Terbaru WhatsApp Resmi Dirilis, Kini Pengguna Bisa Gunakan Satu Akun WA di 4 HP Sekaligus

WhatsApp
WhatsApp (businessinsider.com)

Cara kerja end-to-end encryption di WhatsApp?

Seperti yang disebut di atas, Whatsapp mengadopsi protokol enkripsi bikinan Open Whisper System. Protokol enkripsi tersebut menghasilkan dua kunci yang berbeda, yakni kunci publik dan privat. Proses enkripsi ini terjadi otomatis di dalam ponsel.

Nah, kunci privat adalah kunci yang dipegang pengguna, sedangkan kunci publik adalah kunci yang ditransfer ke pengguna melalui server pusat WhatsApp. Kunci publik inilah yang mengenkripsi pesan yang dikirim, bahkan sebelum pesan sampai ke server pusat.

Dengan kata lain, pesan atau apapun yang dikirim pengguna di ruang obrolan, tidak dapat diakses WhatsApp. Teknik kriptografi sederhana ini juga kerap digunakan sejumlah pihak untuk mengamankan email hingga dompet mata uang kripto (cryptocurrency).

Server pusat WhatsApp hanya akan menyimpan pesan yang “dikunci” tadi. Sehingga, pesan hanya bisa dibuka dengan kunci privat yang dipegang penerima.

Untuk pengguna yang mungkin masih skeptis dengan cara kerja sistem E2EE ini, secara teknis, pesan yang terenkripsi akan tersandi (alias diacak dengan kode). 

Untuk membuka kode tersebut dibutuhkan enkripsi yang sama juga di sisi penerima. Hal ini membuat pesan sulit diretas, diintip, atau diakses pihak yang tidak berwenang di tengah jalan, termasuk pihak WhatsApp sendiri.

Dikatakan sulit karena jika penyusup ingin mengakses atau mengintip isi pesan WhatsApp, mereka harus memiliki kode untuk membuka enkripsi yang digunakan pengirim.

Hackers juga harus menebak variabel mana yang digunakan sebagai kunci untuk membuka pesan.

Jadi, apakah WhatsApp Anda benar-benar aman?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved