Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu

Tatong Bara dan Novia Bachmid Nyanyi Bareng di Perayaan Binarundak Kotamobagu, Ini Judul Lagunya

Nasi Jahe atau atau Binarundak dalam bahasa Mongondow merupakan makanan khas Sulawesi Utara. 

Penulis: Randi Tuliabu | Editor: Alpen Martinus
Randi Taliabu/Tribun Manado
Wali Kota Ir Hj Tatong Bara Hadiri Perayaan Hari Binarundak 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan penyanyi Novia Bachmid nyanyi bareng di perayaan hari Binarundak, di Kelurahan Motoboi Besar Kecamatan Kotamobagu Timur, Selasa (25/4/2023).

Perayaan tersebut sekaligus silaturahmi dengan Masyarakat Kelurahan Motoboi Besar.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota turut didampingi Camat Kotamobagu Timur, Kori Manoppo dan Lurah Motoboi Besar, Tendi Ponubu.

Baca juga: Tinutuan, Tikus, Klapertart Hingga Binarundak, Ini Peta Kuliner di Sulawesi Utara

Dalam perayaan dan silaturahmi Wali Kota meyampaikan ucapan selamat Idul Fitri.

“Saya atas nama pribadi, keluarga dan atas nama pemerintah Kotamobagu mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah kepada kita semua, Insya Allah seluruh ibadah kita diterima Allah SWT, dan Insya Allah kita bertemu lagi dengan Ramadhan yang akan datang,” ucap Wali Kota Kotamobagu.

lagu yang mereka nyanyikan berjudul Rantau.

Menurut Lurah Motoboi Besar, Tendy Ponubu, Hari Binarundak merupakan sebuah agenda tahunan yang dilaksanakan masyarakat Kelurahan Motoboi Besar seusai Hari Raya Idul Fitri dalam rangka untuk lebih mempererat tali silaturahm.

Baca juga: Wali Kota Kotamobagu Buka Tournament Amor Cup 2022 dan Festival Binarundak

“Ini juga merupakan ajang silaturahmi dengan mengunjungi keluarga teman maupun rekan kerja, dan kami sangat merasa bangga serta sekaligus berterima kasih atas kehadiran Ibu Wali Kota, Tatong Bara yang telah hadir dan bersilaturahmi dengan masyarakat Motoboi Besar,” ujarnya.  

Awal perayaan hari Binarundak

Kegiatan ini awalnya diprakarsai oleh warga Motoboi Besar yang berada di perantauan dan juga tentu saja yang masih berdiam di sini.

Tujuanya untuk menjalin tali silaturahim sesama warga.

Festival Binarundak ini terinspirasi oleh perayaan Lebaran Ketupat yang lazim dilaksanakan tujuh hari setelah Idul Fitri oleh masyarakat Jaton di Minahasa atau Gorontalo. Bedanya, selain waktu pelaksanaaan, juga jenis makanan yang disajikan.

Baca juga: Wali Kota Kotamobagu: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Batin

Nasi Jahe atau atau Binarundak dalam bahasa Mongondow merupakan makanan khas Sulawesi Utara. 

Ada banyak filosofi yang dikandung dari Binarundak tersebut.

Satu di antaranya adalah memperat persatuan dari berbagai macam perbedaan.

Bahan utama Binarundak memang beras ketan, namun tak akan menjadi enak tanpa bumbu-bumbu dan bahan lainya.

Semuanya dimasukan dalam satu ruas buluh (bambu) melalui Mogolit atau pembungkus dari daun pisang. Itu satu di antara makna filosofi yang dapat diambil dari Binarundak.

Pada perayaan Binarundak tersebut semua orang bisa minta dan membawa nasi jahe tersebut.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved