Lokal Bercerita
Traveling Kuliner di Pasar Ekstrem Langowan Sulut, Ular Piton Jadi Menu Spesial Masyarakat Minahasa
Dari Kota Manado Ibu Kota Provinsi Sulut memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan menuju Langowan, Minahasa.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasar Ekstrem Langowan terkenal menjual berbagai macam hewan.
Bukan hanya hewan ternak sebagai barang jualan, di Pasar Langowan Anda akan melihat berbagai hewan liar yang di jual bebas.
Pasar Ekstrem ini terletak di Desa Waluere, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Pasar Langowan ini memang sudah terkenal bebas menjajakan satwa liar.
Tak heran, Pasar Langowan menjadi salah satu destinasi wisata ekstrem di Kabupaten Minahasa.
Ratusan hewan liar terpampang bebas terjual dari setiap lapak penjual.
Banyak yang merasa jijik, tapi banyak juga yang penasaran.
Jika dari Kota Manado Ibu Kota Provinsi Sulut memakan waktu sekitar 2 jam perjalanan menuju Langowan, Minahasa.
Melintas Jalan Manado - Tomohon, kemudian lanjut mengambil ruas Tomohon-Sonder lalu Kawangkoan-Langowan.
Jika sudah di Langowan tinggal melintas Ruas Jalan Pasar Baru.
Lokasi Pasar Ekstrem berada di bagian paling belakang Kawasan Pasar Baru.
Label Pasar Ekstrem setidaknya ada dua sebab.
Pertama, daging hewan yang dijajakan dianggap ekstrem, sebut saja ular piton, kelelawar, tikus hutan, anjing, kucing, biawak, katak, dan babi hutan
Kedua, label ekstrem dilekatkan karena cara mengeksekusi hewan dinilai sadis. Hewan seperti anjing dan kucing dibantai dengan cara dipukul kepalanya. Travelers siap-siap saja bergidik ketika masuk ke lapak daging ekstrem.
Baru masuk sudah disambut daging ular piton melingkar di atas lapak pedagang.
Salah satu pedagang Martini Kasim saat ditemui Tribunmanado.co.id, Selasa (18/4/2023) di Pasar Ekstrem Langowan mengatakan ada berbagai macam daging yang dijual.
Seperti daging babi, kelelawar hingga ular.
Keuntungannya sendiri, kata dia, sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
"Untuk daging babi sendiri 1 kilogram dijual 50 ribu rupiah," ujar Martini
Ada juga Ular Piton atau biasa disebut ular patola yang merupakan kuliner favorit bagi orang Minahasa.
Kata Martini, daging piton malah dianggap daging menu spesial yang termasuk jarang-jarang disajikan. Harganya pun dikisaran 40-50 per kilogram.
Meski banyak juga orang Minahasa yang enggan melahap daging ini.
"Biasanya olahan kuliner ular piton ini dimasak dengan cara diasapi dulu, lalu dimasak dengan bumbu rica-rica plus santan," ujar Martini.
Ada juga daging kelelawar, atau warga setempat menyebutnya paniki.
"Harganya Rp 40 ribu per ekor ukuran jumbo," sebutnya.
Olahan daging ini pun disajikan dengan rempah-rempah seperti rica, sereh, lengkuas, daun dan batang bawang, kemangi kemudiann diguyur santan kental.
Para pedagang juga menyediakan layanan membersihkan daging. Mereka membakar bulu-bulu di daging hewan tersebut menggunakan blower.
Sementara kata Martini, untuk daging anjing dijual harganya Rp 40 ribu per kilogram.
Ia mengaku sudah 20 tahun lebih menjadi pedagang dan berjualan di Pasar Ekstrem Langowan.
Kata Martini, penghasilannya sebulan bisa sampai 1 ton daging yang terjual.
"Ya, kalau keuntungan sekitar 800 hingga 1 juta per bulan," ujarnya
Bahkan, ia mengaku dari hasil berdagang bisa menyekolahkan anaknya hingga bangku SMA, dan membeli kendaraan sepeda motor untuk dipakai sehari-hari.
Diketahui, Keberadaan pasar ekstrem memang mengundang kontroversi, banyak komunitas pecinta hewan khususnya anjing dan kucing menentang keberadaan pasar ini.
Tak hanya komunitas lokal namun hingga komunitas internasional menyerukan agar pasar ini ditutup.
Meski di tengah pusaran kontroversi keberadaan pasar ekstrem ini tak tergoyahkan. Pemerintah pun enggan turun tangan apalagi sampai harus menutup pasar ini.
Nyatanya pasar ekstrem tetap beroperasi bahkan hampir tak pernah sepi konsumen, apalagi kalau jelang hari raya atau pengucapan syukur.
Konsumen berbondong-bondong menyambangi pasar ini. (Mjr)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Industri Rumah Panggung Woloan Tomohon Mendunia, Dikirim Hingga ke Argentina |
![]() |
---|
Cerita David Ngala, 10 Tahun Membuat Rumah Panggung Woloan di Tomohon Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Mengenal Rumah Panggung Woloan Khas Minahasa yang Sudah Mendunia |
![]() |
---|
Kisah Pekerja Rumah Panggung Woloan Adri Uhing, Bisa Bangun Rumah Sendiri untuk Keluarga |
![]() |
---|
Pengusaha Rumah Panggung Woloan Johanis Sindim Raup Penghasilan Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.