Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDIP

Peluang Kader PDIP untuk Jadi Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Ini Kata Sekjen Hasto

Hasto Kristiyanto bicara tentang peluang sosok Kader PDIP untuk menjadi pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Hasto Kristiyanto bicara tentang peluang sosok Kader PDIP untuk menjadi pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) buka suara soal peluang kader PDIP dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Hasto Hasto Kristiyanto menjelaskan rencana kerja sama PDIP saat ini masih sangat dinamis.

Tapi PDIP tak hanya mempertimbangkan faktor elektabilitas dalam mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Kan ini bersifat sangat dinamis, kita tidak hanya berdasarkan aspek elektoral survei," kata Hasto dikutip dari Kompas TV, Senin (17/4/2023).

Sekjen Hasto mengaku, dalam menentukan kerja sama dengan partai politik lain, PDIP mengutamakan prinsip gotong royong demi mewujudkan visi dan misi.

Misalnya, PDIP ingin mendorong kedaulatan pangan dalam salah satu misinya.

Dengan demikian, sulit jika partai banteng harus bekerja sama dengan partai yang hobi impor komoditas pangan.

Paling penting, aku Hasto, kerja sama antarpartai dibangun untuk mewujudkan cita-cita bangsa, bukan kepentingan perorangan.

“Kerja sama partai politik kan untuk bangsa dan negara, bukan untuk orang perorang karena roh di dalam demokrasi kita itu adalah musyawarah dan gotong royong.

Ketika kerja sama yang ditunjukkan untuk per orang, maka jadi sempit terkooptasi oleh kepentingan-kepentingan sempit,” ujarnya.

Hasto pun menegaskan bahwa PDI-P telah bulat bakal mengusung kader sendiri sebagai capres pada pemilu mendatang.

Hal itu diputuskan dalam Kongres ke-V PDIP dan dipertegas oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Terkait capres yang akan diusung PDIP, kata Hasto, sepenuhnya menjadi kewenangan Megawati sebagai pimpinan tertinggi partai.

Saat ini, PDI-P terus menjalin komunikasi dengan partai-partai politik lain.

“Apa yang dilakukan tersebut ujung-ujungnya kan akan berbicara siapa yang jadi capres, siapa yang menjadi cawapres,” kata Hasto.

Mengenai munculnya wacana pembentukan koalisi besar yang rencananya menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Hasto menyambut positif.

Hasto tak menjawab tegas ketika ditanya apakah PDIP akan turut bergabung bersama koalisi besar tersebut.

Namun, dia meyakini bahwa kerja sama antarpartai koalisi besar baru akan terbentuk setelah PDIP mengumumkan capres,

sebagaimana yang terjadi ketika partai banteng mengumumkan Joko Widodo atau Jokowi sebagai capres jelang Pemilu 2014 dan 2019 lalu.

“Nanti setelah ibu ketua umum mengumumkan siapa capres dari PDI Perjuangan, dari pengalaman ketika mengumumkan Pak Jokowi,

di situ akan terjadi konsolidasi pengerucutan dalam kerja sama tersebut,” katanya.

Sebelumnya, sempat muncul wacana menyandingkan Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo, dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sejauh ini, PDI-P belum buka suara soal jagoannya untuk Pemilu 2024. Namun, Gerindra telah mengumumkan bakal mengusung Prabowo sebagai capres.

Belakangan, muncul wacana pembentukan koalisi besar untuk Pemilu 2024.

Poros politik tersebut berencana melebur Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Adapun KIB digagas oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sedangkan KKIR dibentuk oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Lima ketua umum partai tersebut sempat melakukan pertemuan beberapa waktu lalu. Pertemuan itu juga dihadiri Presiden Joko Widodo.

Usai pertemuan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan bahwa koalisi Kebangkitan Indonesia Raya

dan Koalisi Indonesia Bersatu berpeluang bergabung. Prabowo menilai, kedua koalisi satu frekuensi.

“Ternyata ada. Jadi kami merasa dalam frekuensi yang sama ya, ada kecocokan, dan kalau dilihat, pimpinan partai kami sudah masuk.

Cak Imin ya, kami sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang,” kata Prabowo usai acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Kendati demikian, Menteri Pertahanan itu belum mau menjawab secara gamblang terkait rencana penggabungan KIB dan KIR.

Tapi ia memastikan, ketua umum partai masing-masing koalisi akan berkomunikasi lebih intens lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo langsung melontarkan kata "cocok" seandainya KIB dan KIR bersatu untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai.

Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata kepala negara kepada awak media.

Artikel sebelumnya tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved