Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Terungkap Identitas 5 dari 8 Korban Tewas Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Mayoritas Penumpang Elf

Insiden ini melibatkan 8 kendaraan dan menewaskan 8 orang. Mayoritas korban tewas adalah penumpang minibus Isuzu Elf

Editor: Glendi Manengal
dok. Polri via Tribunnews.com
Truk boks, satu dari delapan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut di ruas tol Semarang-Solo km 487+600, Jumat (14/4/2023) dinihari tersungkur hingga keluar dari bahu tol dan muatannya berserakan setelah menjadi korban serudukan truk tronton bermuatan besi cor yang mengalami rem blong. 

Terlihat ada bekas jejak ban di aspal, kendaraan yang ringsek, dan paket yang berserakan di jalan.

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama menjelaskan, kecelakaan terjadi pada jalur Semarang arah Solo.

Lokasi tabrakan beruntun itu adalah jalanan menurun dekat rest area.

Awalnya, sebuah truk trailer pengangkut besi menyeruduk minibus Elf.

"Truk tersebut menabrak mobil Elf, kemudian menabrak mobil-mobil di bahu jalan yang sedang parkir," kata dia.

Irwan, sopir truk pengangkut mobil, memberikan kesaksiannya. "Saya di kabin. Mau sahur. Tiba-tiba dihantam dari belakang," ungkapnya, dikutip dari TribunSolo.com.

Irwan mengaku, setelah kecelakaan, dirinya sempat berbincang dengan kernet truk trailer pengangkut besi cor itu.

"Kata kernetnya, dari sebelum rest area, truk rem blong. Kemudian terjadi kecelakaan," katanya.

Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan kejadian kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo km 487+600.

Dalam rekaman tersebut, terlihat truk pengangkut besi cor kehilangan kendali hingga menabrak kendaraan yang parkir di bahu jalan di luar rest area.

Kendaraan-kendaraan itu parkir di luar rest area karena area parkir di dalam rest area 487 A dalam kondisi penuh.

Herdi Pratama mengatakan, pengemudi truk trailer itu diduga mengantuk.

Adapun dugaan lainnya yakni muatan truk pengangkut besi cor itu melebihi kapasitas atau overload.

"Dugaan kedua, kemungkinan ada rem blong," ujarnya.

"Ketiga, dugaan kami ada overload. Sehingga fungsi pengereman tidak maksimal," kata Herdi Pratama.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved