Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut Pukul 04.30 WIB, Mobil Bawa BBM Meledak Setelah Tabrak Tiang Listrik, Sopir Tewas
Mobil hangus terbakar di jalan raya Desa Pergam, Kabupaten Bangka Selatan, pada Minggu (9/4/2023)
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan raya Desa Pergam, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan mobil.
Akibat kecelakaan tersebut seorang pengemudi meninggal dunia.
Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Senin 10 April 2023, Baru Saja Guncangan di Laut, Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: Apa Itu Tummy Time, Punya Banyak Manfaat untuk Bayi, Orangtua Wajib Tahu
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Sebuah mobil bernomor polisi B 3317 JX hangus terbakar di jalan raya Desa Pergam, Kabupaten Bangka Selatan, pada Minggu (9/4/2023) sektar pukul 04.30 WIB.
Sang pengemudi bernama Feri (36), warga Desa Sidoarjo Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, meninggal dunia akibat peristiwa tersebut karena tak sempat menyelamatkan diri.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, mobil yang dikendarai Feri melaju dari arah Toboali menuju Air Gegas.
Namun tiba-tiba di daerah Desa Pergam, kendaraan itu hilang kendali dan keluar jalur jalan raya hingga menabrak tiang listrik.
Akibatnya, kendaraan itu meledak hingga hangus terbakar dan menyebabkan pengemudinya meninggal dunia dalam kondisi terbakar.
Feri tak sempat menyelamatkan diri dan keluar dari mobil karena dalam kondisi badan terjepit.
Kapolsek Air Gegas, AKP Yandri C Akip, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan kendaraan hangus terbakar dan satu orang meninggal dunia.
"Iya benar. Korban sudah kita bawa ke RSUD Basel dalam kondisi meninggal dunia dan anggota sudah melakukan olah TKP terhadap kendaraan," kata Yandri, Minggu (9/4/2023).
Yandi mengungkapkan, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena pengemudi dalam keadaan mengantuk dan kendaraan hilang kendali.
"Laka tunggal, diduga pengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga mengakibatkan kendaraan hilang kendali saat berada di tikungan," bebernya.
"Jalan memang lurus, lalu tikungan tajam dan sangat rawan bagi pengemudi kendaraan apabila mengantuk, serta rawan kecelakaan," tambahnya.
Sementara itu, petugas kamar jenazah RSUD Bangka Selatan, Alfin mengatakan, memang ada satu kantong jenazah korban kecelakaan di Desa Pergam.
"Ada satu jenazah kecelakaan di ruang jenazah yang terjadi di Desa Pergam, korban warga Desa Sidoarjo dan rencananya pemulasaran di RSUD," ungkap Alfian kepada Bangkapos.com. (Bangkapos.com/Adi Saputra)
Bahaya Mengemudi saat Kondisi Mengantuk
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena pengemudi mengantuk sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Masih kerap ditemukan kasus kecelakaan akibat pengendara memaksakan berkendara sambil menahan kantuk.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, mengemudi dalam keadaaan mengantuk dan kelelahan sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.
Hal ini dikarenakan pada saat mengantuk, respons otak akan melambat sehingga reflek indera pengemudi juga akan terhamabat. Padahal dalam mengemudi, kita tidak boleh kehilangan fokus.
“Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal. Kalau memang dari awal merasa masih mengantuk atau lelah, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman,” ujar Jusri belum lama ini kepada Kompas.com.
Agar bisa lebih forkus dalam mengemudi, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan yang dikemudikannya dalam keadaan baik. Selain itu, pengemudi juga harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengantuk atau berada di bawah pengaruh obat-obatan.
Untuk masalah mengantuk, menurut Jusri tidak ada obatnya selain tidur atau beristirahat. Sebab jika berkendara dalam kondisi mengantuk, kemampuan kognitif akan sangat menurun.
“Apalagi konteksnya dalam kecepatan tinggi, kadang-kadang mereka berkendara tanpa sadar bahaya di depannya sendiri,” kata Jusri.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Training Director Safety Defensive Consultant, Sony Susmana. Mengemudikan kendaraan dalam kondisi mengantuk sangatlah berbahaya. Maka dari itu, sebaiknya pengemudi jangan memaksakan untuk berkendara dan mengambil waktu sejenak untuk beristriahat.
“Kalau tetap memaksa mengemudi dalam kondisi mengantuk, risikonya sangat besar. Bisa terjadi kecelakaan,” ucap Sony.
Untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima selama berkendara, Sony menambahkan, seorang pengemudi perlu beristirahat secara berkala.
“Idealnya, pengemudi wajib berhenti selama 30 menit setiap 3 jam sekali. Serta meluangkan waktu tiga menit untuk streching dan itu harus didukung oleh penumpangnya,” katanya.
Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News
Telah tayang di PosBelitung.co
Kecelakaan Maut, Seorang Remaja Tewas, Motor Oleng Ngebut Tabrak Bus |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Pria Karyawan Tewas, Oleng Tertabrak Truk Saat Hendak Menyalip |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Remaja Tewas, Motor Korban Tabrakan dengan Bus |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, 1 Orang Tewas Seusai Tabrakan Beruntun 3 Mobil |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Lansia Tewas, Ditabrak Motor Dikendarai Remaja 14 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.