Jemaat GMIM Musoma Tosuraya Barat Minahasa Tenggara Rayakan Paskah dan Terima Pendeta Pelayanan

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Jemaat GMIM Musoma Tosuraya Barat, Wilayah Ratahan, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, bersukacita merayakan Paskah, Minggu (09/04/2023) siang. 

Ibadah Paskah Jemaaat Musoma tidak digelar di gedung gereja. 

Jemaat terkumpul di lokasi tenda Paskah. Tanah lapang di sisi Jalan Raya Ratahan Amurang itu disulap jadi bak perkemahan. 

Ada 16 tenda Paskah yang didirikan sesuai jumlah kolom di Musoma. Semuanya dibangun mirip miniatur gereja. 

Cuaca panas terik tak menyurutkan semangat jemaat beribadah. Mereka berkumpul di tenda masing-masing.

Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah (BPMW) GMIM Ratahan, Pdt, Lenny Tangka-Kolulun, MTh memimpin ibadah tersebut. 

Ia berkhotbah mengacu pembacaan GMIM di hari Paskah, Markus 16:1-8 dengan judul perikop: Kebangkitan Yesus.

Kata pendeta, kebangkitan Yesus adalah bukti Iman Kristen. Yesus bangkit adalah kemenangan orang Kristen. 

"Seperti kata Paulus, seandainya Kristus tidak dibangkitkan, sia-sia Iman Kita," katanya.

Katanya, Paskah jadi pondasi Jemaat untuk menghadapi tantangan lika liku kehidupan. 

Firman Tuhan di hari Paskah mengajarkan jemaat beberapa hal. Di antaranya, kebangkitan Kristus bukan cerita hoax.

"Kristus mati dan bangkit adalah fakta sejarah. Bukti Kekristenan," jelas pendeta lagi. 

Ia mengajak jemaat meneladani Yesus yang setia pada panggilan pelayanan. 

Begitu juga, seperti tiga perempuan dalam kisah di pembacaan Alkitab--Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome. Mereka rela berkorban untuk Tuhan. 

"Seperti para wanita itu, jangan gentar. Memang sepanjang hidup kita tidak akan habis pergumulan tapi  Tuhan akan memberikan kekuatan," jelasnya.