Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Paskah 2023

Jemaat GMIM Imanuel Bahu Manado Hayati Pengorbanan Yesus dalam Jumat Agung dan Perjamuan Kudus

Jemaat GMIM Imanuel Bahu Manado menghayati pengorbanan Yesus dalam Jumat Agung dan perjamuan kudus.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa
Perjamuan kudus dalam ikbadah Jumat Agung sesi kedua di GMIM Imanuel Bahu, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (7/4/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Yesus Kristus dimuliakan di Hari Jumat Agung

Karya pengorbanannya di Golgota terus diperingati orang Nasrani hingga kini.

Pengorbanan Kristus kiranya memberi dampak pada pertobatan dan perubahan hidup jemaat. 

Itu menjadi pesan Pdt Henry Raymond Kuhon, Ketua Wilayah GMIM Manado Barat Daya (MBD), dalam Ibadah Jumat Agung Jemaat GMIM Imanuel Bahu sesi kedua, Jumat (7/4/2023) pagi. 

Pdt Kuhon mendasarkan khotbahnya dari pembacaan Alkitab, Yohanes 19-38-42 dan I Korintus 11: 23-26.

Katanya, kematian Yesus yang Agung melengkapi karya penyelamatan Allah untuk manusia. 

Mengacuh dua tokoh dalam pembacaan pertama, Yusuf dari Arimatea dan Niodemus. 

Keduanya punya posisi terhormat di tengah kehidupan Orang Yahudi.

Mereka percaya Yesus dan memberikan yang terbaik. 

Yusuf dari Arimatea mengambil jenazah Yesus dan mengafaninya dengan Lenan. 

Baca juga: Demokrat tak Gentar Koalisi Perubahan Lawan Koalisi Besar, Asal Jangan Ganggu Lewat Moeldoko

Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Minggu 9 April 2023 di Sulawesi Utara Waspada Cuaca Ekstrem & Gelombang Tinggi

Nikodemus dari Kaum Farisi membawa minyak mur dan gaharu. 

Mereka memberikan yang terbaik untuk Yesus yang dipercaya sebagai guru dan juru selamat mereka. 

Mur dan gaharu barang mahal.

Tidak semua orang Yahudi bisa memakai kedua minyak tersebut waktu itu. 

"Seperti Yusuf dan Nikodemus, kiranya kita mempersembahkan hidup ini. Pemberian yang berbau harum di hadapan Tuhan. Persembahkan hidupmu yang kudus yang tidak bercacat di hadapan Tuhan," pesan pendeta.

Foto Tribun Manado/Fernando Lumowa Perjamuan Kudus dalam Ibadah Jumat Agung
Perjamuan kudus dalam ikbadah Jumat Agung sesi kedua di GMIM Imanuel Bahu, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (7/4/2023).

Sejalan dengan itu, jemaat juga merayakan perjamuan kudus.

Jemaat makan roti dan minum anggur sebagai peringatan menghayati peristiwa Golgota. 

"Ingat, pengorbanan Yesus untuk keselamatan kita," katanya lagi. 

Pendeta Kuhon pun mengingatkan jemaat bahwa hendaknya berkomitmen hidup kudus. 

"Jadilah pengikut Yesus sejati nan setia," katanya. 

Baca juga: PPP tak Ngotot Koalisi Besar Terealisasi, Ini Alasan Achmad Baidowi 

Baca juga: Update Harga Bahan Pokok di Pasar Bobo Manado Sulawesi Utara, Sabtu 8 April 2023

Mereka yang boleh duduk dalam meja perjamuan patut bersyukur. 

Sebab ada di antara jemaat yang tak bisa datang ke gereja karena sakit, kondisi lanjut usia, dan kendala lainnya. 

Ribuan anggota jemaat GMIM Imanuel Bahu mengikuti ibadah Jumat Agung yang dirangkaikan dengan perjamuan kudus.

GMIM Imanuel Bahu menggelar ibadah Jumat Agung empat sesi, yakni subuh (05.30 Wita), pagi (09.00), sore (15.00), dan malam (18.00) Wita. 

Dalam ibadah sesi kedua ini sekitar 650 orang jemaat hadir.

Perjamuan kudus dalam ikbadah Jumat Agung sesi kedua di GMIM
Perjamuan kudus dalam ikbadah Jumat Agung sesi kedua di GMIM Imanuel Bahu, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (7/4/2023).

Ruang ibadah di lantai tiga tak cukup sehingga sebagian beribadah di lantai dua.

Meskipun membludak, jemaat tetap khusyuk mengikuti ibadah dalam suasana penghayatan akan kematian Kristus.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved