Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional Politik

Diluruskan Jokowi, Ketum PAN Sebut Pamor Prabowo Subianto Naik karena Presiden

Presiden Jokowi luruskan pernyataan Ketum PAN Zulkifli Hasan yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto naik karena presiden.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD
Presiden Jokowi saat menghadiri acara PAN. Ketum PAN Zulkifli Hasan Sebut Pamor Prabowo Subianto Naik karena Presiden Jokowi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluruskan soal singgungan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto naik bukan karena dirinya, seperti yang dikatakan Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI”,

yang digelar di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

“Ini tadi disinggung mengenai Pak Prabowo yang naik elektabilitasnya.

Saya pikir-pikir naiknya elektabilitas beliau itu bukan karena saya, tidak, ya karena beliau sendiri dan Gerindra,” kata Jokowi.

Memang, sebelum Jokowi memberi sambutan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyinggung soal naiknya elektabilitas Prabowo belakangan ini karena “nempel” Jokowi.

Zulkifli Hasan kemudian mencotohkan acara panen padi Jokowi bersama Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Desa Lenjer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, 9 Maret 2023.

“Kalau kita berbisnis, meski ikut yang lagi wangi, Pak, yang lagi harum.

Yang lagi harum itu, artinya pegang apa saja jadi, Pak,” ujar Zulhas.

“Tidak heran kalau Pak Prabowo panen padi sama Pak Jokowi, survei naik, Pak. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik, kita kebawa, Pak,” kata Zulhas lagi.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden akhir-akhir ini mengalami kenaikan,

imbas dari di-endorse Jokowi. Padahal, tingkat elektabilitas Prabowo sebelum di-endorse Jokowi cenderung menurun.

Bentuk-bentuk endorse atau dukungan yang dimaksud Burhanuddin, ialah saat Jokowi menyebutkan tahun 2024 merupakan jatah Prabowo sebagai presiden.

Kemudian Prabowo juga seringkali terlihat bersama Jokowi.

"Terus terang kita agak jarang mendapati pola elektabilitas atau dukungan yang menurun kemudian tiba-tiba meningkat.

Ini kan elektabilitas Pak Prabowo setahun terkahir kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir," kata Burhanudiin pada paparan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia bertajuk "Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terbaru", pada Minggu (26/3/2023).

Burhanuddin lantas menampilkan perbandingan hasil analisis survei pendukung Prabowo dan Jokowi pada pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Menurut analisis tersebut, pada kalangan pemilih Jokowi sebagai capres 2019, dukungan terhadap Prabowo menjadi capres di pilpres 2024 meningkat sekitar 2 persen, dari 17 persen ke 19 persen.

Padahal, jika Prabowo tidak mendapatkan endorsement dari Jokowi, elektabilitas Ketum Gerindra itu akan terus menurun.

Berita Populer TribunManado.co.id

Berita Update Portal TribunManado.co.id

Berita Update TribunManado.co.id di Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved