Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Masih Ingat Jack Harun? Dulu Perakit Bom, Eks Narapidana Kasus Terorisme, Begini Kabarnya Sekarang

Joko Triharmanto alias Jack Harun adalah salah satu orang yang pernah terlibat dalam jaringan terorisme Bom Bali I, yang sempat menghebohkan.

Editor: Tesalonika Geatri
Kompas.com/Labib Zamani
Joko Triharmanto alias Jack Harun, mantan teroris Bom Bali 1. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Jack Harun?

Joko Triharmanto alias Jack Harun adalah salah satu orang yang pernah terlibat dalam jaringan terorisme Bom Bali I, yang sempat menghebohkan pada tahun 2002.

Mantan narapidana kasus terorisme (napiter) Bom Bali ini dulunya adalah peracik bom dan timer bom.

Kini Jack Harun menjalani kehidupan seperti masyarakat biasanya.

Jack Harun mendapatkan beasiswa penuh dari Kampus Benteng Pancasila.

Ketua Yayasan Gema Salam (lembaga yang mewadahi dan melakukan pembinaan para mantan narapidana teroris) mengambil Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Mendapat kesempatan melanjutkan S2 dengan jalur beasiswa di UNS, Jack Harun pun merasa sangat senang.

Dari awal, Jack Harun sangat ingin bisa melanjutkan pendidikan S2.

Tetapi, karena keterbatasan biaya, dia belum bisa mewujudkan impiannya itu.

"Pertama saya sangat senang karena bisa mengikuti kuliah S2 dan diberi kesempatan beasiswa. Kedua, Pancasila yang dulu saya ingkari, dulu kami menolaknya, dulu kami mengkafirkannya, hari ini saya menggeluti belajar Pancasila," kata Jack Harun, kepada Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Jack Harun menceritakan awal mulanya dirinya mendapat kesempatan melanjutkan S2 UNS saat mengikuti seminar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di UNS.

Dia diminta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menjadi salah satu pembicara seminar.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga bertemu Ahmad Yunus, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS.

Jack Harun pun menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan S2 kepada Yunus yang saat itu belum menjabat sebagai wakil rektor.

Dia berharap, ada jalur beasiswa sehingga dirinya dapat melanjutkan pendidikannya itu. Komunikasi intens pun terus dilakukan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved