Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

RSUD Manado dan BPJS Kesehatan Kerja Sama Pelayanan Kesehatan, Dorong ke Arah Digitalisasi

Kacab BPJS Kesehatan Manado drg Betsy Roeroe dalam sambutannya berharap RSUD Kota Manado bisa berkomitmen memberi pelayanan yang terbaik.

|
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Pemkot Manado
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kota Manado bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melaksanakan penandatangan perjanjian kerja sama, Kamis (30/3/2023). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kota Manado bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melaksanakan penandatangan perjanjian kerja sama, Kamis (30/3/2023).

Perjanjian kerja sama ini yakni di bidang pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan bagi peserta program jaminan kesehatan, 

Kegiatan ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang.

Kacab BPJS Kesehatan Manado drg Betsy Roeroe dalam sambutannya berharap RSUD Kota Manado bisa berkomitmen memberi pelayanan yang terbaik, berkualitas kepada peserta JKN.

"Kalau layanan berkualitas terlaksana di RSUD Kota Manado, pasti peserta akan sangat merasa puas karena dilayani dengan baik," jelas Betsy Roeroe.

Betsy Roeroe mengatakan, pihak rumah sakit sudah berkomitmen untuk memberi pelayanan yang berbasis digitalisasi, mulai dari pelayanan hingga penagiham klaim.

"Kami akan melakukan pendampingan, supaya dalam pelayanan digitalisasinya bisa berjalan dengan bagus," jelas Betsy Roeroe.

Sementara itu Wakil Walikota Manado dr Richard Sualang menyambut baik dengan adanya perjanjian kerjasama RSUD Manado bersama BPJS Kesehatan.

“Ini akan menjadi momentum pelayanan kesehatan yang ada di kota Manado khususnya yang ada di RSUD,” jelas Richard Sualang.

Richard Sualang menambahkan, nantinya Pemkot Manado akan menunjang program – program melalui penanda tanganan kerjasama tersebut diantaranya terkait transformasi digitalisasi.

"Semoga ini bisa terus berlangsung sehingga pelayanan di RSUD Kota Manado semakin berkualitas,” pungkas Richard Sualang.

Sementara, Direktur RSUD dr. Berty Rumondor memastikan pelayana rumah sakit kedepan akan sesuai dengan harapan.

"Karena semua rumah sakit sekarang bergantung kepada BPJS, jadi dengan didukung sarana kesehatan berupa rumah sakit daerah, kita bisa mengcover kebutuhan pelayanan tingkat lanjuta bagi masyarakat yang membutuhkan," jelas Richard Sualang.

Menurut Richard Sualang, kedepan RSUD Manado akan memilki keunggulan dari pelayanan pegawai.

"Jadi setiap pegawai harus ramah, senyum, dan setiap yang datang ke rumah sakit harus diberi pelayanan yang terbaik, agar supaya pasien merasa rumah sakit ini milik mereka," ujar Richard Sualang.

Hadiri Rapat RDP Komisi X DPR RI, Wali Kota Manado Andrei Angouw Tunjukan Komitmen Bangun Pariwasata

Wali Kota Manado Andrei Angouw hadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi X, Gedung DPR RI, Jakarta, pada Rabu (29/03/2023). 

Komisi X DPR RI ingin mendengar masukan dan menyerap aspirasi dari para pemangku pariwisata termasuk kepala daerah sebagai bahan dalam menyusun RUU Kepariwisataan.

Ada beberapa poin yang menjadi masukan dari Wali Kota Manado untuk RUU Kepariwisataan. 

Pertama, menurut Wali Kota Manado hal yang paling penting yaitu konektivitas. 

Pasalnya, percuma dibangun tempat-tempat wisata yang menarik tetapi tidak ditunjang dengan konektivitasnya. 

"Jangan sampai kita sudah membuat tempat-tempat wisata yang bagus, tapi tidak ada yang datang.

Saya harap masalah konektivitas ini harus kita seriusi. Industri akan berkembang apabila konektivitasnya ada," jelasnya Rabu (29/3/2023).
 
Kedua, Wali Kota Manado menginginkan agar RUU Kepariwisataan ini harus fokus pada hasilnya yaitu pendapatan. 

"Pendapatan sendiri akan meningkat apabila jumlah wisatawan yang berkunjung juga tinggi. 

Kemudian beberapa masukan lainnya yaitu Online Single Submission (OSS) yang belum tersosialisasikan dengan baik kepada para pelaku usaha dan penguatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata," jelasnya.

Terkait pengelolaan APBN dan APBD untuk pariwisata, Wali Kota Manado mengatakan untuk APBN ada sekitar Rp100 miliar untuk pembangunan wisata Malalayang Beach Walk (MBW) yang langsung dikelola oleh Kota Manado

Kemudian ada juga pembangunan fasilitas lokasi wisata di Taman Hutan Raya (Tahura) dan Pembangunan Pasar Tematik khusus pariwisata.

Untuk APBD, Pemkot Manado membangun infrastruktur untuk pariwisata.

"Alokasinya sudah ok. Kami menata kota, pedesterian, pasar tradisional kita buat lebih bagus.

Itu semua tujuannya untuk wisatawan. Termasuk juga menjaga kebersihan,"jelasnya.

Terakhir untuk pembangunan kepariwisataan daerah, Wali Kota Manado mengatakan sejauh ini sudah baik. 

Namun Wali Kota Manado berharap untuk pariwisata, perlu d wisatawannya terlebih dahulu. 

"Nanti semuanya akan mengikuti. Pemkot Manado juga melalui Dinas Pariwisata gencar melakukan promosi pariwisata melalui media sosial,"jelasnya.

Turut hadir sebagai narasumber di RDP ini yaitu kepala-kepala daerah dari Pemkot Samarinda, Pemkot Palembang.

Pemkab Kepulauan Mentawai, Pemkab Batusangkar, Pemkab Mojokerto, Pemkab Sragen, dan Pemkot Maros. (Ren)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved