Minahasa Sulawesi Utara
Hadirkan Ahli, BPBD Minahasa Sulawesi Utara Edukasi Masyarakat Soal Mitigasi Bencana Alam
Kabupaten Minahasa merupakan salah satu daerah rawan bencana. Untuk itu, BPBD Minahasa mengedukasi masyarakat terkait mitigasi bencana.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA – Kabupaten Minahasa menjadi salah satu daerah di Sulawesi Utara yang rawan bencana alam.
Beberapa kecamatan rawan bencana adalah Kecamatan Kakas, Kakas Barat, Lembean Timur, Kombi, Tondano Timur, Tondano Selatan, Tombulu, Pineleng, Mandolang, dan Tombariri.
Potensi bencananya pun bervariasi, mulai dari bencana tanah longsor, banjir, pohon tumbang, hingga gelombang tinggi laut di pesisir pantai bagian timur dan barat Minahasa.
Mengantisipasi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa menggelar sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat yang wilayahnya berpotensi bencana.
Bahkan, BPBD Minahasa membawa ahli kebencanaan untuk turun langsung memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di sejumlah daerah rawan bencana.
Disampaikan Kepala BPBD Minahasa, Nofry Lontaan, Kabupaten Minahasa adlaah salah satu daerah rawan bencana.
Hal itu sangat penting disosialisasikan kepada masyarakat.
"Jadi tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada warga dalam rangka memperkuat mitigasi bencana," kata Nofry Lontaan kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (30/3/2023).
Nofry Lontaan mengatakan, sosialisasi kali ini menghadirkan narasumber satu-satunya ahli kebencanaan di Sulawesi Utara, Dr Mercy Rampengan, dan narasumber dari BPBD Sulut.
"Mitigasi bencana yaitu upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," sebut Nofry Lontaan.
Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Kamis 30 Maret 2023, Baru Saja Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya
Baca juga: Skenario PSM Makassar Pesta Juara Liga 1, Kalahkan Madura United atau Tunggu Hasil Persib vs Persija
Untuk kesiapsiagaan bencana, BPBD Minahasa siapkan posko siaga bencana 1×24 jam.
“Intinya kita bekali dulu masyarakat agar suatu saat terjadi bencana, mereka sudah siap. Dan yang terpenting masyarakat sudah tahu bagaimana meminimalisir terjadi korban,” tandas Nofry Lontaan.
Hal senada diungkapkan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Minahasa, Merel Sumarauw.
Ia menambahkan, dengan adanya kegiatan ini, kapasitas warga dalam menghadapi bencana akan semakin kuat.
“Polanya linier. Jadi semakin banyak mendapat informasi baik dan benar tentang penanggulangan bencana, maka kapasitas warta terkait bencana semakin meningkat,” katanya.

Tim Resmob Polres Minahasa Tangkap Pelaku Curanmor, 2 Unit Motor Disita |
![]() |
---|
Kronologi Polres Minahasa Tangkap Pengedar Sabu dari Palu, 17 Gram Jadi Barang Bukti |
![]() |
---|
Segini Besaran Tunjangan Rumah untuk Anggota DPRD Minahasa Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Potret Anak-anak Muda Nongkrong di Taman God Bless Tondano Minahasa, Semakin Malam Semakin Ramai |
![]() |
---|
Harga Daging Babi di Pasar Tondano Minahasa Naik, Sekarang Dijual Segini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.