Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bolmong Sulawesi Utara

Curhatan Ayah Manda Pobela yang Diculik di Bolmong Sulawesi Utara

Miran Pobela masih menunggu keadilan bagi anaknya. Sebelumnya, anaknya diculik dan dibunuh oleh tetangganya sendiri.

Penulis: Sujarpin Dondo | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Sujarpin Dondo
Keluarga Manda Pobela saat ditemui di Desa Inuai, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLMONG - Sudah sebulan lebih kasus penculikan bocah perempuan warga Desa Inuai, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, berlalu.

Bocah perempuan bernama Manda Pobela (5) ditemukan tidak bernyawa di salah satu desa yang ada di Kecamatan Dumoga.

Manda diculik dan dibuang tersangka bernama Jemi yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Saat ini tersangka sedang menjalani proses hukum di Polres Kotamobagu.

Dengan kejadian ini pihak keluarga korban masih terus merasakan trauma yang mendalam.

Saat ditemui Tribunmanado.co.id  di rumah di Desa Inuai, ayah Manda bernama Miran Pobela masih terus mengingat kejadian yang menimpa keluarganya pada Februari silam.

Baca juga: Wali Kota Surakarta Sambut Baik Program Jamban Sehat Keluarga di Kelurahan Mojo

Baca juga: Ahsan/Hendra Tetap Bangga Bisa hingga Final All England 2023

"Kalau diingat-ingat lagi perasaan saya tentunya ingin agar keadilan bisa didapatkan anak saya," ucapnya.

Miran mengaku bahwa sejak kejadian tersebut dirinya hanya bisa pasrah dengan apa yang menimpa anaknya.

"Saya tidak menyangka bahwa yang melakukan kejahatan kepada anak saya adalah orang di samping rumah saya yang dalam keseharian selalu saling sapa," ucapnya.

Babinsa temukan jenazah Manda Pobela (5) di Desa Ikarat, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara, Kamis (16/2/2023).
Babinsa temukan jenazah Manda Pobela (5) di Desa Ikarat, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara, Kamis (16/2/2023). (Tribunmanado.co.id/Istimewa)

Bahkan Miran juga mengingat sebelum kejadian tersebut, tersangka selalu datang ke rumah dan meminta bantuan.

"Saat dia habis rokok saja pasti dia datang ke saya. Surang baik apa lagi saya?" Ucap Miran dengan nada sedikit gemetar.

Dengan kejadian tersebut, Miran berharap hukum bisa adil seperti apa yang dirasakan dirinya.

Baca juga: Punya Laboratorium Molekuler Terbaik, Unsrat Manado Raih 2 Penghargaan Penanganan Covid-19

Baca juga: Tiba di Pelabuhan Ulu Siau Sitaro, Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto Disambut Secara Adat

"Saya berharap hukuman bagi dia bisa setimpal dengan apa yang diperbuat," tandasnya.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved