Manado Sulawesi Utara
Sosok Pendeta AH Mandey, Tokoh GPdI yang Meninggal, Jemaat di Manado: Dia Orang Tua Kami
GPdI berduka karena telah kehilangan Pendeta AH Mandey. Jemaat banyak belajar dari sosoknya yang rendah hati.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) berduka.
Salah satu tokoh panutan telah dipanggil pulang oleh Tuhan Yesus Kristus pada tanggal 15 Maret 2023.
Dia adalah Pendeta AH Mandey.
Sosoknya memang sangat berpengaruh di GPdI.
Teladan serta pengajaran Alkitabnya banyak diikuti oleh seluruh jemaatnya.
Pendeta AH Mandey pernah menjabat Ketua Majelis Pusat GPdI selama 33 tahun.
Pertama periode 1980–1984, periode 1984–1988, periode 1988–1991, periode 1991–1995, periode 1995-2000, periode 2004–2007, dan periode 2007–2012.
Ia terakhir menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Rohani (MPR) GPdI periode 2017–2022.
Berbagai ucapan duka pun disampaikan oleh para hamba Tuhan di Kota Manado.
Ketua Majelis Wilayah GPdI Bolaang Mongondow Selatan, Pdt John Sumilat, mengaku sangat kehilangan Pdt A.H. Mandey.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Masih Masuk Timnas Portugal, Pelatih Baru Ungkap Alasannya
Baca juga: Berita Foto: Aktivitas Masyarakat di Lapangan Sparta Tikala Manado Sulawesi Utara Saat Akhir Pekan
"Dia adalah orang tua kami, saya banyak belajar tentang sosoknya yang begitu rendah hati dan menyayangi jemaat. Selamat jalan om, kita jumpa di Yerusalem Baru," ujarnya, Sabtu (18/3/2023).
Hal senada disampaikan Gembala GPdI, Narwastu Pdt Yusak Lowongan.
Dia mengaku jika Pdt A.H. Mandey adalah sosok pendoa.
"Pahlawan iman dan pengajaran. Turut Berdukacita, Roh Kudus hiburkan dan kuatkan anak-anak dan jemaat2 GPdI Ketapang, Kramat, Soho," jelasnya.
Sementara itu Gembala GPdI EPC Eklesia Praise Community, Pdt Hizkia Mewengkang, mengaku sangat kehilangan Pdt A.H. Mandey.

"Selamat jalan guruku, semua sudah tiada, tapi yang tinggal hanyalah teladan," jelasnya.
Pdt A.H. Mandey adalah putra sulung dari empat bersaudara dengan memiliki 2 saudara pria dan 1 saudara wanita, dari pasangan Arnold Sulu Mandey dan Adolphine Linkan Paat.
Ia pernah mengikuti Pendidikan Sekolah Alkitab, Beji, Batu Malang, angkatan ke-2 dan 3, tahun 1957–1958.
Sebelumnya, pernah bekerja di Kantor Belanda Wattering En Loeber di Batavia.
Baca juga: Informasi Harga Bahan Pokok Hari Ini di Pasar Airmadidi Minut Sulawesi Utara
Baca juga: Viral Video Asusila Dua Siswa SMK Negeri 1 di Bone Sulawesi Selatan
Ia dan istri, Pdt Lenny Rungkat, dikaruniai 2 anak, yaitu Hessel Mandey dan Refy Mandey, serta 2 cucu.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Ada yang Tak Didatangi Keluarga, Komandan TNI AL Hibur Siswa Dikmata Saat Pelantikan di Manado |
![]() |
---|
Kisah Gen Z Jualan Kopi Keliling di Kota Manado, Sebut Gengsi Bikin Tak Bisa Makan |
![]() |
---|
Belajar bersama Mahasiswa Faperta Unsrat Manado Sentuh Anak-Anak yang Belum Merasakan Bangku Sekolah |
![]() |
---|
Warga Bitung Rela Jual Motor Demi Bisa Kerja di Kamboja, Janji Beli Mobil Kalau Sudah Gajian |
![]() |
---|
Polsek Bandara Sam Ratulangi Manado Gagalkan 2 Warga Sulawesi yang Hendak ke Kamboja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.