Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut Pukul 10.30 WIB, Ayah dan Anak Tewas, Pajero Mendadak Pelan lalu Truk Tabrak 7 Mobil
Kecelakaan maut melibatkan tujuh mobil dan menewaskan dua orang terjadi di Jalan Tol Jatingaleh Kota Semarang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di JalanTol Jatingaleh Kota Semarang, Jawa Tengah.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan beberapa kendaraan.
Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.
Baca juga: PSM Makassar Masih Bisa Terkejar Persib Bandung dan Persija Jakarta, Pelatih Sebut Belum Aman
Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan 2023, Wilayah Bolaang Mongondow Timur Sulawesi Utara
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Kecelakaan maut melibatkan tujuh mobil dan menewaskan dua orang terjadi di Jalan Tol Jatingaleh Kota Semarang.
Kecelakaan maut itu terjadi pada Kamis (16/3/2023) sekira pukul 10.30 Wib.
Bahkan peristiwa yang merenggut dua korban jiwa itu juga sempat viral di media sosial (medsos).
Relawan Info Taruna Semarang, Khanza Fernando mengatakan, yang terlibat kecelakaan ada tujuh mobil.
"Ada dua yang meninggal," jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/3/2023).
Mobil yang terlibat kecelakaan sudah dilakukan evakuasi.
Jenazah korban yang tewas juga sudah dibawa ke salah satu rumah sakit di Kota Semarang.
"Kalau yang meninggal dua, yang lainnya luka ringan," kata dia.
Infomasi yang dia dapatkan, tabrakan beruntun itu bermula saat mobil Pajero ingin mendahului sebuah mobil yang melaju pelan di sebelah kiri.
"Namun karena tak sampai, mobil Pajero itu pelan mendadak dan ditabrak mobil-mobil yang ada di belakangnya," ungkap Khanza.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Ipda Agus Trihandoko membenarkan kejadian tersebut.
"Saat ini petugas dari kepolisian masih di lapangan," kata Agus. (*)
Polisi Sebut Kelalaian Pengemudi Truk
Tabrakan beruntun yang melibatkan delapan kendaraan terjadi di jalan tol Jatingaleh Manyaran Kilometer 424 Kota Semarang,Kamis (16/3/2023).
Dua orang yang tewas ditempat yakni Sunari (40) dan Sukirdjo (66) warga Ngaliyan merupakan ayah dan anak.
Keduanya merupakan penumpang dan pengemudi Kijang Kapsul.
Sementara korban luka pada kejadian maut itu berjumlah empat orang yakni Kharis (31) warga Sukoharjo, Widodo (57) warga Rejosari Semarang, Budi (50) warga Pedurungan Semarang, Lestariningsih (48) warga Pudakpayung.
Kemudian delapan mobil yang terlibat kecelakaan beruntun truk Nissan N8608UQ, mobil pick up Grand max AD9174MA, mobil pick up Grand max AD9981KA, mobil carry, AA1631KJ, Terios B2098BOP, mobil Terios G1556TC, mobil Kijang Kapsul H1252EQ, dan truk Hino B9988WS.
Kanit Laka Satlantas Polrestabes Semarang AKP Adji Setiawan mengatakan kecelakaan itu diakibatkan kelalaian Muhamad (28) warga Kudus yang merupakan pengemudi truk Nissan N8608UQ.
Truk dari arah atas kilometer 424 telah kehilangan kendali dan tidak bisa mengatur kecepatan.
"Truk itu sudah goyang di lajur kiri. Karena arus padat dan ada antrean akhirnya kena tujuh mobil di depannya," tuturnya.
Menurutnya, truk yang dikemudikan Muhammad tanpa muatan.
Pihaknya telah mengecek kelayakan truk itu masih berfungsi.
"Saat kami amankan di tol PJR masih berfungsi tetapi tidak maksimal. Apakah akibat benturan kecelakaan atau sebelumnya kami belum tahu. Besok akan dilakukan pengecekan dari Dishub," ujarnya.
Menurutnya, hasil pengecekan sementara tekanan angin rem truk itu masih diangka 3 bar.
Tekanan angin truk itu masih dibawah normal yakni 5 hingga 6 bar.
"Itu akibat kecelakaan atau sebelumnya belum tahu. Tapi rem truk masih bisa normal mengeluarkan suara angin," kata dia.
Saat diamankan, kata dia, sopir tersebut memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Saat kejadian sopir itu bersama istri dan mandornya.
"Sopir ini tidak mengalami luka apapun dan penumpangnya juga tidak luka sama sekali. Cuma rusak di bumper depan," ujarnya.
Ia menuturkan saat ini sopir itu masih diamankan untuk dimintai keterangan.
Selanjutnya pihaknya akan melakukan pengecekan truk itu.
"Kalau besok ada kelalaian dan terbukti langsung kami laksanakan penahanan," tandasnya. (*)
Etika Berkendara di Jalan Tol
Saat berkendara di jalan bebas hambatan atau jalan tol, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pasalnya, berbeda dengan jalan raya, kendaraan di jalan tol melaju dalam kecepatan yang relatif tinggi dan stagnan.
Di jalan tol, pengguna jalan harus mematuhi batas-batas kecepatan minimal dan maksimal yang ada. Kemudian, ada lajur-lajur yang perlu dikenali fungsinya agar tidak menimbulkan potensi kecelakaan.
Misalnya, bahu jalan untuk kendaraan prioritas dan kendaraan yang berhenti darurat. Lajur paling kiri untuk kendaraan yang melaju lambat, sedangkan lajur paling kanan untuk mendahului kendaraan lain.
Namun, masih banyak pengguna jalan yang abai terhadap aturan-aturan ini. Tidak jarang, ini menyebabkan kecelakaan yang seringkali berimbas fatal bagi pengguna jalan.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, ada banyak kecelakaan yang terjadi akibat pengemudi tidak tertib terhadap aturan.
Ada beberapa etika berkendara yang perlu diingat oleh pengguna jalan, khususnya pengguna jalan bebas hambatan atau jalan tol.
1. Pastikan tidak mendahului dari sebelah kiri
Sony mengingatkan pengguna jalan tol untuk tidak mendahului dari sebelah kiri, mengingat berdasarkan aturan lalu lintas, kendaraan mendahului dari sebelah kanan.
"Mendahului dari sebelah kiri, selain sering bikin kaget, juga kecepatan arus kendaraannya lebih pelan. Apalagi (jika melalui) bahu jalan, yang fungsinya untuk kondisi-kondisi darurat saja," ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/7/2022).
2. Tidak berlama-lama di lajur kanan
Pengguna jalan harus membiasakan diri untuk tidak melaju secara stagnan di lajur kanan.
"Beri ruang untuk kendaraan lain yang lebih cepat untuk mendahului, sehingga kendaraan lain tidak mendahului dari sisi kiri yang bisa berakibat kecelakaan," ucap Sony.
3. Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan
Jika terpaksa berhenti di bahu jalan karena keadaan darurat, Sony mengimbau pengguna jalan untuk melengkapi diri dengan peralatan keselamatan, mengingat kondisi bahu jalan tol yang saat ini rawan kecelakaan.
"Apapun aktivitas di jalan umum, biasakan lengkapi diri dengan peralatan keselamatan. Jadi, berada di bahu jalan pastikan menggunakan pengaman berupa reflektor, safety cone, ada buddy dan selalu memperhatikan flow lalu lintas," ucap Sony.
Baca berita Tribun Manado lainnya di Google News
Telah tayang di TribunJateng.com dan Kompas.com
Kecelakaan Maut, 2 Pemotor Tewas di Lokasi, Motor Ngebut Oleng Tabrak Trotoar |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, 2 Orang Tewas, Mobil Ngebut Terobos Lampu Merah hingga Tabrak Korban |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Remaja Pedagang Tewas Tabrak Truk, Korban Pulang Berjualan dari Demo Pati |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas di Lokasi, Motor Sport Kecepatan Tinggi Tabrak Truk |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Ayah Tewas Tabrak Mobil Ambulans, Korban Bawa Susu dan Kerupuk Buat Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.