Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

PT ASP Beri Berbagai Kemudahan, Subsidi ke Petani Serai Wangi di Kota Bitung Sulawesi Utara

PT ASp akan memberikan kemudahan kepada petani maupun pemilik lahan yang ingin menanam serai wangi. Mereka akan diberi insentif.

Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
PT ASP ikut penanaman perdana serai wangi di Kelurahan Pinokalan, Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (16/3/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bitung dan PT Anugerah Sari Pangan (ASP) memberikan penjelasan terkait pelaksanan Penanam Perdana Serai Wangi, Kamis (16/3/2023).

Penanaman dilakukan di lahan tidur yang telah digarap DKPP bersama PT Anugerah Sari Pangan (ASP) di Kelurahan Pinokalan, Kecamatan Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara.

Menurut Direktur PT ASP, Jerry Rumampuk, pihaknya punya kemitraan dengan Pemerintah Kota Bitung untuk keberlangsungan penanaman serai wangi di Kota Bitung.

"Yang akan kami tawarkan kepada para petani adalah subsidi yang tidak perlu dikembalikan," kata Jerry Rumampuk di Kelurahan Pinokalan, Kamis (16/3/2023).

Para petani atau pemilik lahan hanya menyediakan lahan dan tenaga untuk pemeliharaan.

Kemudian jika penanaman berhasil, perusahaan akan memberikan insetif sebagai timbal baliknya. 

Ia menjelaskan, para petani bisa menjual serai wangi kepada perusahaan.

Perusahaan akan membeli serai wangi dengan harga Rp 500/kg.

Jika panen awal berhasil 1 hektare, hasilnya 20 ton x Rp 500= Rp 10 juta.

Kerja sama ini bersifat jangka panjang, yaitu 3-10 tahun. 

Setelah panen awal 6 bulan, selanjutnya per 3 bulan tanaman serai wangi akan bertambah, bisa mencapai 30-40 ton setiap panen.

Ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh petani dalam kerja sama ini.

Semua itu tertuang dalam kontrak yang akan ditanda tangani setelah survei lokasi.

Perusahaan menggunakan pupuk organik cair buatan sendiri yang sudah diuji.

Panen bisa lebih cepat apabila menggunakan pupukan organik, sehingga petani bisa lebih cepat mendapatkan uang.

Ada poin utama yang harus diperhatikan oleh petani untuk waktu panen, yaitu perusahaan menerima daun serai yang dipanen kurang dari 5 jam.

Untuk waktu panen yang disarankan adalah pagi dan sore hari di atas pukul 15.00 Wita.

Hal in untuk menjaga kandungan minyak atsiri di dalam daun tidak berkurang.

Setelah daun serai tersebut dipanen dan diolah di pabrik, maka limbah daun yang dihasilkan bisa untuk dijadikan pakan sapi, kerbau, domba, dan kambing.

Ke depan, pihaknya juga akan membangum kandang-kandang untuk penggemukan sapi maupun kambing.

Baca juga: Peter, Wisman Asal Tiongkok Ceritakan Pengalaman Saat Berkunjung di Manado Sulawesi Utara

Baca juga: Berita Populer Artis: Rachel Vennya dan Irish Bella Curhat hingga Foto Gala Sky yang Curi Perhatian

Limbah dari hewan-hewann tersebut juga akan dijadikan pupuk, sehingga akan terwujud salah satu cita-cita dari  Wali Kota Bitung, yaitu integrated farming.

Semua lahan petani yang sudah diolah akan dipetakan, sehingga ke depan bisa menjadi data real tentang tanaman serai wangi yang ada di Kota Bitung dan kebutuhan lainnya.

PT ASP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyulingan.

Berencana akan membangun gedung penyulingan di Kelurahan Tendeki, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung, dengan luas kurang lebih 17 hektare dengan kapasitas penyulingan daun sebesar 100 ton per hari.

Dengan kebutuhan bahan baku 100 ton per hari tersebut, membuat pihaknya harus mencari lokasi potensial yang bisa mendukung kebutuhan tersebut demi keberlangsungan perusahaan. 

Banyaknya lahan tidur potensial yang ada di Kota Bitung menjadi salah satu alasan keberadaan PT ASP di sini.

Kemitraan yang tengah dibangun dengan petani atau pemilik lahan diharapkan bisa membawa hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bitung.

Pihaknya telah mengadakan sosialisasi kepada para penyuluh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bitung pada tanggal 17 Januari 2023.

Lalu mereka juga sosialisasi ke para petani baik petani penggarap maupun pemilik lahan pada tanggal 1 Februari 2023 sampai bulan Maret 2023.

Lahan yang siap tanam (selesai dibajak), mencapai 150 hektare.

Ada foto foto christian wayongkere tribun manado pihak PT ASP, saat hadir di lokasi
PT ASP saat penanaman perdana serai wangi di Kelurahan Pinokalan, Ranowulu, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (16/3/2023).

Jumlah tersebut tersebar di tiga kelurahan, yaitu 70 ha di Kelurahan Tendeki, 10 ha di Kelurahan Dua Sudara, dan 70 ha di Kelurahan Batuputih.

Luas lahan yang rencananya hendak ditanam adalah 100 na, namun yang terdaftar sekarang lahan sekitar 700 ha, sedangkan yang sudah di bajak dan siap tanam 150 ha. 

Kemudian, untuk petani di kelurahan lain yang sudah mendaftar akan dilayani pada bulan April 2023.

Pihaknya mengatur pengolahan tanah dan penanaman agar nantinya panen bisa berlangsung secara berkesinambungan.

Keberadaan PT ASP di Kota Bitung selain mengembangkan usaha diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bitung pada umumnya dengan adanya lapangan kerja dan petani pada khususnya.

Baca juga: Usai Fokus Pendidikan dan Pariwisata, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri Konsentrasi di Pertanian

Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Moktar Arunde Parapaga, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud

Bagi masyarakat atau petani yang ingin bekerjas ama dapat menghubungi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved