Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kompas Gramedia

Palmerah, Yuk! Terbaru, Bincang Siang: Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi

Palmerah, Yuk! Jumat (10/3/2023). Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi.

Dokumentasi Palmerah, Yuk
Acara Palmerah, Yuk! Terbaru Jumat (10/3/2023). Program Kompas Gramedia. Dengan sesi Bincang Siang: Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Acara Palmerah, Yuk! oleh Kompas Gramedia kembali digelar Jumat (10/3/2023). 

Dengan sesi Bincang Siang: Menggugat Peran Pers dan Media di Tengah Banjir Informasi.

Narasumber yang hadir yaitu Reporter Azizah Hanum, Manager UMN Consulting Istman M.P, dan Ketua Komisi Pelatihan dan Pengembangan Profesi Dewan Pers Tri Agung Kristanto serta Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho sebagai moderator.

Selama Bincang Sore berlangsung, narasumber berbagi insight dan opini yang beragam mengenai peran media dan pengalaman yang dimiliki.

Mulai dari penjelasan tugas utama dari pers dan media, serta pembahasan perihal bagaimana media tetap bertahan dengan perubahan-perubahan yang dialami dari tahun ke tahun.

Istman dan Tri berpendapat bahwa pers dan media harus menjadikan ancaman yang ada pada kegiatan jurnalistik sebagai kesempatan untuk berkembang.

Para narasumber berpendapat bahwa pers dan media yang bertahan adalah mereka yang mampu untuk beradaptasi dengan ancaman yang diterima.

“Chat GPT itukan sering dianggap sebagai ancaman untuk dunia jurnalistik, karena sistemnya itu dia bisa memberikan sesuatu pernyataan yang bahkan tidak bisa kita pastikan benar atau tidaknya.

Oleh karena itu, kita sebagai pers dan media harus siap menghadapi hal tersebut dengan menjunjung tinggi bagaimana media itu harus menyatakan kebenaran.

Dengan informasi yang tepat dan dapat dibuktikan kebenarannya, kita akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” ucap Hanum.

Saat ini dunia jurnalistik juga dianggap akan terancam dengan adanya teknologi baru seperti Chat GPT.

Namun, narasumber sepakat bahwa media dapat bertahan dengan cara yang tepat, yakni menyesuaikan informasi sesuai dengan kategori masyarakatnya.

Sekarang Generasi Z sebagai generasi yang mendominasi di Indonesia pastinya memiliki cara sendiri untuk menyerap informasi dan memiliki kebiasaan unik dalam bereaksi terhadap informasi yang beredar di media.

“Kita tidak boleh menjadi media yang arogan, sebagai media kita harus membuka mata dan membuka telinga.

Kita harus mengenali generasi yang mendominasi, dengan mengenali mereka kita bisa tahu bagaimana caranya menyampaikan informasi dengan cara yang tepat untuk mencapai mereka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved