Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, Terobos Palang Pintu yang Hampir Tertutup, Pria Paruh Baya Tewas Ditabrak KRL

Terjadi kecelakaan maut di rel listrik (KRL) di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (11/3/2023).

|
Editor: Tirza Ponto
istimewa
Terjadi kecelakaan maut di rel listrik (KRL) di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (11/3/2023) yang menewaskan seorang pria. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di rel listrik (KRL) di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (11/3/2023).

Kecelakaan tersebut dialami oleh seorang pengendara sepeda motor berinisial HW (58).

Pria tersebut meninggal akibat tertabrak kereta rel listrik (KRL) di Jalan Pangeran Tubagus Angke.

Korban diketahui langsung meninggal dunia di TKP.

Hal tersebut dituturkan Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama.

Jenazah HW (58), pria yang tertabrak kereta rel listrik (KRL)
Jenazah HW (58), pria yang tertabrak kereta rel listrik (KRL) di Jalan Pangeran Tubagus Angke, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, dievakuasi oleh petugas pada Sabtu (11/3/2023). (Istimewa)

Baca juga: Kecelakaan Maut, 3 Orang Penumpang Tewas, Truk Tak Kuat Nanjak lalu Terperosok Jatuh ke Jurang

Peristiwa yang terjadi pada pukul 16.50 WIB ini bermula ketika korban mengendarai sepeda motor jenis Supra X dari Jalan Pangeran Tubagus Angke menuju ke Jembatan Lima.

"Ketika palang pintu sudah tertutup, korban tetap menerobos sehingga korban berikut motor jenis Supra X 125 cc terpental kurang lebih 5 meter," kata Putra dalam keterangannya, Sabtu.

Putra menuturkan, korban sesungguhnya sudah diteriaki oleh saksi ketika menerobos palang kereta.

Namun, korban HW tak mengindahkan teriakan saksi.

"Sehingga korban tertabrak kereta dari arah Stasiun Angke menuju Kampung Bandan, dan mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat dengan luka kepala sobek," tutur Putra.

Kini korban sudah dievakuasi oleh petugas.

Petugas juga mengatur lalu lintas yang sempat macet total akibat kecelakaan ini.

"Kami mengimbau kepada warga untuk selalu menaati peraturan lalu lintas, berhenti saat pintu palang kereta sudah ditutup," pungkas Putra.

Baca juga: Kecelakaan di Minsel Sulawesi Utara, Praktisi Hukum Manado Minta Kelayakan Kendaraan Diperiksa

Kecelakaan Maut di Pantura Rembang, Berawal dari Bus yang Menyalip

Terjadi kecelakaan maut di Jalan Pantura Rembang, turut Desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang, Jawa Tengah Jumat (10/3/2023).

Kecelakaan tersebut melibatkan tiga kendaraan besar, yakni bus PO Widji Lestari, truk tronton, serta truk bermuatan gas.

Akibat kecelakaan tersebut, 20 orang menjadi korban.

4 orang diantarannya menjadi korban meninggal dan 16 korban luka-luka.

Sementara korban yang mengalami luka-luka dilarikan ke RSUD dr R Soetrasno Rembang.

Hal tersebut diungkap Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan.

Dua korban tewas adalah sopir truk yang melaju dari timur ke barat serta sopir bus.

Sementara dua korban tewas lainnya saat ini masih dalam proses identifikasi.

Beberapa korban merupakan penumpang bus.

"Itu sementara, nanti kami update lagi. Identitas korban juga masih kami data, ada beberapa korban yang tanpa identitas (tidak membawa tanda pengenal-red)," ujar Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan.

"Saat ini kami masih konsentrasi untuk mengevakuasi truk terguling dan mengatur arus lalu-lintas agar kembali normal," tutur dia.

Kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan besar, yakni bus penumpang Widji Lestari pelat nomor S 7601 UJ, truk BH 8057 HV, dan truk N 8164 UQ.

Kapolres Rembang AKBP Dandy Ario Yustiawan menjelaskan kronologi terjadinya kecelakaan itu.

AKBP Dandy mengatakan, kejadian ini berawal saat Bus Widji Lestari menyalip beberapa kendaraan.

"Dia dari arah barat ke timur, menyalip dari sebelah kanan. Kemudian kemungkinan karena tidak memperhitungkan jarak dengan truk yang dari arah berlawanan, sebelum dia berhasil menyalip, dari depan sudah masuk truk, sehingga di TKP bertabrakan (adu banteng)," kata dia, Jumat siang.

Sebelum bertabrakan dengan truk yang melaju di depannya, bus penumpang terlebih dahulu berupaya kembali ke jalur kiri.

Namun justru upaya tersebut membuat kecelakaan kian fatal.

"Di sebelah kiri bus juga ada truk. Bus memaksakan kembali ke jalur kiri, sehingga truk di kiri tersenggol sampai terguling," ucap dia.

Dari gambaran sementara hasil penghimpunan keterangan saksi-saksi dan olah TKP, kata Dandy, kecelakaan ini diakibatkan kalalaian sopir bus penumpang yang menyalip tanpa memperhitungkan laju kendaraan dari arah berlawanan.

Namun pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.(*)

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 13.00 Wita, 2 Siswi Tewas, Gagal Menyalip dari Kiri Lalu Tertabrak Truk

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Baca Berita Tribun Manado Lainnya : Google News

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved