Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Bandang di Lahat Sumatera Utara, Menewaskan 1 Orang Bocah, 18 Rumah Hanyut dan 19 Rusak Berat

Seorang bocah meninggal dunia serta sebanyak 28 rumah hanyut dan 19 lainnya mengalami rusak berat dalam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lahat

|
Editor: Tesalonika Geatri
handout via Sripoku.com
Banjir bandang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), setelah diguyur hujan semalaman, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang bocah meninggal dunia serta sebanyak 28 rumah hanyut dan 19 lainnya mengalami rusak berat dalam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan pada Kamis (9/3/2023).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mencatat, ada tujuh Kecamatan Kabupaten Lahat lokasi banjir bandang berlangsung  

Untuk Kecamatan Lahat, sebanyak 81 rumah terkena dampak banjir bandang.

Lalu di Pulau Pinang Desa Lubuk Sepang, dua rumah hanyut serta tiga diantaranya mengalami rusak berat serta 89 rumah rusak ringan.

Kemudian, di Kecamatan Kikim Selatan, Desa Banyuayu dan Kecamatan DEsa Gunung Kembang dan Desa Patikal Baru saat ini masih dilakukan pendataan.

Satu korban banjir bandang di area PT Freeport Indonesia, Papua Tengah ditemukan meninggal dunia. Satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.
Satu korban banjir bandang di area PT Freeport Indonesia, Papua Tengah ditemukan meninggal dunia. Satu korban lainnya masih dalam proses pencarian. (Kolase Tribunmanado/Istimewa/HO)

Selanjutnya, untuk Kecamatan Jarai Desa Nanti Giri, 98 rumah terkena dampak banjir dan 122 rumah mengalami rusak ringan.

Untuk di Kecamatan Mulak Sebingkai Desa Keban Agung 26 rumah hanyut dan 16 diantaranya rusak berat.

Terakhir di Kecamatan Merapi barat satu orang warga desa Gunung Agung hanyut terbawa arus dan kini masih dalam pencarian.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan Ansori mengatakan, sejauh ini kondisi air yang merendam ratusan rumah warga telah berangsur surut.

Hanya saja, hujan dengan intensitas sedang sampai lebat masih berlangsung di Kabupaten Lahat.

“Laporan pagi ini masih terjadi hujan, warga diminta untuk waspada,” kata Ansori, Jumat (10/3/2023).

Ansori menjelaskan, tenda darurat serta bantuan logistik telah berada di lokasi untuk membantu para korban bencana banjir bandang.

Warga yang telah kehilangan tempat tinggal untuk sementara waktu akan ditampung di tenda darurat.

Sedangkan sebagian warga memilih tinggal di tempat saudaranya yang tidak terkena banjir bandang.

“Ada beberapa wilayah lain yang terdampak saat ini masih dalam pendataan,” jelasnya.  

Berdasarkan laporan Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, hujan intensitas sedang sampai lebat disertai kilat dan petir masih berlangsung di sebagian wilayah Sumsel saat siang hingga malam hari.

Lokasi yang diperkirakan terjadi hujan itu meliputi Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Lubuklinggau, Pagaralam dan Prabumulih.

Sebelumnya,banjir bandang yang merendam ratusan rumah di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan menyebabkan satu orang bocah berusia 11 tahun bernama Giga Danuri tewas terbawa arus sungai Lematang, Kamis (9/3/2023).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Muhammad Iqbal Alisyahbana mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Lahat tak hanya merendam ratusan rumah warga.

Namun, akses jembatan penghubung Kabupaten Lahat dan kota Pagaralam di Desa tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan ikut terendam.

Kemudian hal yang sama, juga terjadi pada akses jalan Desa Tinggi Ari, Kecamatan Gumay serta Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai.

“Untuk jumlah rumah terendam saat ini masih dihitung termasuk kerugian materil. Namun dari laporan yang kami terima, satu anak atas nama Giga Danuri (11) tewas karena terbawa arus,” kata Iqbal saat dikonfirmasi KOMPAS.com.

Cerita warta hanya baju di badan

Mengutip Kompas.com, Jumat peristiwa banjir bandang yang melanda Lahat, Sumatera Selatan membuat masyarakat trauma, apalagi mereka harus menyelamatkan diri serta rumah dan semua isi dibawa sungai sehingga hanya baju di badan tersisa.

Banjir bandang di Lahat, Sumatera Selatan, menyapu rumah milik Misnawati (60), warga Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kamis (9/3/2023).

Misnawati tak kuasa menahan tangis kehilangan rumah yang sudah puluhan tahun ditinggali bersama keluarganya.

"Air cak (seperti) gelombang seketika menghantam rumah dan perlahan menyeret rumah yang kami tinggali selama ini," ujarnya.

"Tidak ada harta yang bisa diselamatkan kecuali baju di badan," tambahnya.

Kejadian serupa juga dialami Eko (34), warga Desa Sadan, Kecamatan Jarai.

Banjir telah merusak rumahnya.

Selain itu, banjir juga telah merendam sawah miliknya yang siap panen.

Menurutnya, banjir terjadi karena Sunga Rantai Dedap meluap.

"Saat air mulai surut areal sawah sudah dupenuhi lumpur dan semua tanaman padi sudah tidak terlihat. Sudah dipastikan kami tidak bisa panen karena tanam padi sudah terkubur," ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lahat, Ali Afandi menjelaskan, ada tiga desa yang terdampak, yaitu Desa Pelajaran dan Nanti Giri di Kecamatan Jarai, serta Desa Lubuk Sepang di Kecamatan Pulaupinang.

Lalu seorang bocah berinisial GD (11) juga dikabarkan tewas terseret banjir.

Jenazah telah ditemukan petugas Basarnas.

Sementara untuk jumlah total warga yang menjadi korban banjir, kata Ali, mencapai 3.000 jiwa.

"Ya, tim pertolongan gabungan masih di lokasi mengevakuasi warga korban banjir," katanya.(*)

Baca juga: Taman di Pusat Kota Manado Sulawesi Utara Ini Kerap Ganti Warna Pada Malam Hari

Artikel ini telah tayang di Tribungayo.com 

Baca berita lainnya di: Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved